Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia tercatat sebagai kunjungan ketiga dari pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia. Berapa sebenarnya jumlah pemeluk Katolik di Indonesia sehingga menjadi agenda penting Paus?
Tagar.co – Rabu (4/9/2024) pukul 09.45 Paus Fransiskus melakukan kunjungan kenegaraan ke Astana Negara, Jakarta. Dia disambut oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri. Tampak misalnya Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama aqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Kabinet Indonesia Pramono Anung.
Indonesia sudah tiga kali dikunjungi pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia. Yaitu Paus Paulus VIpada 3-4 Desember 1970, Paus Yohannes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989, dan Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024.
Baca juga: Menggemparkan, Kisah Surat Pak AR pada Paus Yohannes Paulus II
Tiga kunjungan itu Paus ke negeri berpenduduk mayoritas Islam itu tergolong istimewa, meski jarak waktu antarkunjungan cukup lama: 19 dan 35 tahun.
Berapa Penganut Katolik di Indonesia?
Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, seperti dikutip katadata.id, menunjukkan per semester I tahun 2024 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 282.477.584 jiwa. Jumlah itu naik 1.752.156 jiwa dibanding semester II tahun 2023
Ditilik berdasarkan agamanya, mayoritas atau 87,08 persen penduduk Indonesia beragama Islam. Jumlahnya sebanyak 245.973.915 jiwa pada paruh pertama tahun ini.
Berikutnya Kristen 20.911.697 jiwa (7,40 persen), Katolik 8.667.619 jiwa (3,07 persen), dan Hindu 4.744.543 jiwa (1,68 persen). Kemudian pemeluk agama Budha sebanyak 2.004.352 jiwa (0,71 persen), Khonghucu (0,03 persen), dan Kepercayaan 98.822 (0,03 persen).
Meski jumlahnya di urutan ketiga dari total penduduk Indonesia, penganut agama Katolik sangat beruntung karena mendapat kunjungan dari pemimpin tertingginya.
Dua Provinsi Mayoritas
Mengutip Kompas.id, jika dilihat dari batas administrasi pemerintah, mayoritas umat Katolik di Indonesia terpusat di dua provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat. Terdapat 4.241.538 orang Katolik yang berdiam di dua provinsi tersebut. Jumlah itu nyaris separuh (49,3 persen) dari seluruh jemaat Katolik di Indonesia.
Baca berita terkait: Paus Fransiskus Beri Teladan Kesederhanaan Pemimpin
Selain NTT dan Kalbar, sebagian besar umat Katolik lainnya berada di Pulau Jawa. Sebanyak 1.677.824 pemeluk Katolik tersebar di enam provinsi di pulau ini. Besaran ini mencapai satu per lima (19,5 persen) dari seluruh penduduk Katolik Indonesia. Di luar itu, daerah dengan jumlah penduduk Katolik Indonesia yang cukup besar adalah Sumatera Utara, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Kalimantan Timur.
Namun, bila dilihat berdasarkan persentase terhadap populasi, hanya terdapat dua provinsi di mana penduduk beragama Katolik menjadi mayoritas. Pertama adalah NTT dengan jumlah penduduk Katolik yang mencapai 53,7 persen dari total penduduk. Berikutnya adalah Papua Selatan yang sekitar 49,6 persen penduduknya memeluk agama Katolik.
Provinsi lain dengan persentase umat Katolik yang cukup besar adalah Kalbar (22,1 persen) dan Papua Tengah (19,3 persen). Sementara umat Katolik di daerah-daerah lain merupakan minoritas dengan persentase antara 0,1-8,5 persen dari total populasi.
NTT Paling Katolik
Menurut Kompas.id, bila dikupas hingga tingkat kabupaten atau kota, tampak semakin kentara bahwa NTT merupakan wilayah Indonesia yang paling Katolik. Tidak kurang 13 dari 22 kabupaten dan kota di provinsi ini yang mayoritas penduduknya beragama Katolik. Kabupaten Manggarai, NTT, menjadi daerah tingkat II dengan konsentrasi penduduk Katolik terbesar di Indonesia, yakni mencapai 95,2 persen dari 337.079 total penduduknya.
Berita terkait: Muhammadiyah Menyambut Baik Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Di luar NTT, terdapat enam kabupaten atau kota lain yang lebih dari separuh populasinya adalah umat Katolik. Tiga di antaranya berada di Papua Selatan (Mappi, Asmat, dan Boven Digoel), sementara sisanya tersebar di Kalimantan Timur (Mahakam Ulu), Papua Tengah (Dogiyai), dan Kalimantan Barat (Landak).
Kemudian, terdapat 16 kabupaten atau kota yang umat Katoliknya mencakup 25-50 persen dari total populasi. Sebagian besar di antaranya berada di daerah Kalimantan Barat, Papua Tengah, dan Maluku. Sementara sebanyak 479 kabupaten kota lainnya memiliki persentase umat Katolik di bawah 25 persen dari jumlah penduduk.
Pertumbuhan
Pemeluk Katolik di Indonesia terus meningkat jumlahnya. Berdasarkan data Kementerian Agama, pada 2019 jumlah umat Katolik sebesar 8.325.339 orang, tahun 2020 sebesar 8.410.812, tahun 2021 sebesar 8.428.398 , dan tahun 2022 sebesar 8.501.292. Data dari sumber lain mengungkakan pada tahun 2023 jumlah pemeluk Katolik sebesar 8.600.000 dan 2024 sebesar 8.667.619.
Artinya pemeluk Katolik di Indonesia dari tahun 2019 sampai 2024 mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 45.197 ribu atau 0,8 persen. Tentu kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia diyakini akan semakian memperkuat posisi umat Katolik di Indonesia, termasuk secara kuantitas. (#)
Mohammad Nurfatoni, dari berbagai sumber