FeatureUtama

Dialog Sains dan Budaya Indonesia-Iran Dorong Kebangkitan Peradaban Islam

×

Dialog Sains dan Budaya Indonesia-Iran Dorong Kebangkitan Peradaban Islam

Sebarkan artikel ini
Dialog sains dan budaya antara Indonesia dan Iran berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Ahad (31/8/2024). Ketua CDCC Prof. Dr. M. Din Syamsuddin memimpin acara tersebut.
Suasana Dialog sains dan budaya antara Indonesia dan Iran berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Ahad (31/8/2024) (Tagar.co/Istimewa)

Dialog sains dan budaya antara Indonesia dan Iran seri pertama berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (31/8/2024). Ketua CDCC Prof. Dr. M. Din Syamsuddin memimpin dialog tersebut.

Tagar.co – Di meja panjang yang membentuk leter U itu berhias kain yang berbeda warna. Pada sisi kiri berwarna merah dan putih, melambangkan bendera Indonesia. Di situlah duduk para delegasi Indonesia.

Ada sekitar 30-an rektor atau wakil rektor universitas-universitas di Indonesia dan para perwakilan organisasi Islam. 

Tampak antara lain Prof. Dr. Arief Satria (Rektor IPB dan Ketua Umum ICMI), Prof. Dr. Didik J Rachbini (Rektor Universitas Paramadina), Prof. Dr. Jamhari (Rektor UIII), Dr. Din Wahid (Wakil Rektor UIN Jakarta), Ambassador Dr. Abdul Wahid Maktub (mewakili APTISI). 

Duduk pula di sisi itu sejumlah rektor perguruan tinggi Muhammadiyah seperti UMJ, UMS, UM Maluku Utara, UMSU, dan universitas-universtas lain seperti UIN SGD Bandung, UIN Palembang, UIN Banten, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Pamulang, dan Universitas Darunnajah.

Din Syamsuddin (tengah) memimpindialog (Tagar.co/Istimewa)

Perwakilan Iran

Sementara itu di sisi kanan meja berhias kain berwarna berwarna hijau, putih, dan merah, melambangkan bendera Iran. 

Duduk di sisi itu pejabat dan 15 rektor atau wakil rektor dari Iran. Yaitu:

HE. Dr. Mohammad Boroujerdi (Dubes Iran), Dr. Mohammad Reza Ebrahimi, (Konselor Kebudayaan Kedubes Iran), Dr. Sozanjechi (General Manager of Student Affairs), Dr. Mojtahedi (Direktur Perekrutan Mahasiswa Internasional Universitas Amir Kabir)

Ada pula Dr. Pour Ja’far (Kepala Kampus Internasional Universitas Shiraz), Dr. Mohammadzadeh (Direktur Kerja Sama Ilmiah dan Internasional Universitas Bu Ali Sina), Dr. Pariz (Direktur Kerja Sama Internasional Universitas Allameh Tabatabai), Dr. Amir Yousefi (Direktur Hubungan Internasional Universitas Isfahan), Dr. Ra’iy, (Wakil Direktur Urusan Internasional Universitas Sharif).

Baca juga: JK dan Din Syamsuddin Hadiri Pemakaman Ismail Haniyeh

Tampak pula Dr. Kordani (Direktur Kerjasama Internasional Universitas Mazandaran), Dr. Danesh Nari (Wakil Direktur Kerja Sama Internasional Universitas Ferdowsi), Ms. Dr. Nasri (Direktur Kerja Sama Internasional Universitas Hakim Sabzevari)

Hadir juga Ms. Dr. Abedi (Direktur Perekrutan Mahasiswa Internasional Universitas Shahid Beheshti), Dr. Sirfian (Universitas Isfahan), Dr. Hossein Kalantari Khalil Abad (Rektor Universitas Islam Azad Unit Karaj), dan Mr. Dr. Barnaki (Wakil Rektor Urusan Internasional Universitas Islam Azad Unit Karaj).

Dua delegasi Indonesia-Iran itu sedang melangsungkan dialog dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

Dialog yang diselenggarakan bersama Bidang Kebudayaan Kedutaan Besar Iran di Jakarta dan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) ini merupakan seri pertama setelah terbentuknya Sekretariat Bilateral dari International Scientific and Cultural Dialogue Between Iran and Indonesia. 

Suasana Dialog sains dan budaya antara Indonesia dan Iran berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Ahad (31/8/2024) (Tagar.co/Istimewa)

Kebangkitan Islam

Duduk di meja tengah Ketua CDCC Prof. Dr. M. Din Syamsuddin. Dia membuka forum dengan mengatakan bahwa Indonesia dan Iran adalah dua negeri Muslim yang memiliki persamaan selain perbedaan. 

Iran memiliki masa lampau yang jaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan filsafat, sedangkan Indonesia potensial untuk berperan sebagai episentrum peradaban dunia pada abad mendatang. Kedua bangsa bisa saling mengisi dan melengkapi. 

“Maka dialog dan kerja sama antara kedua bangsa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan akan ikut mendorong kebangkitan kembali peradaban Islam di masa mendatang,” katanya.

Baca juga: Jika Ingin Husnul Khatimah Presiden Jokowi Harus Batalkan PP No. 28/2024

Pada kesempatan yang sama Duta Besar Iran untuk Indonesia YM Muhammad Boroujerdi menegaskan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pilar peradaban. 

Menurutnya, Iran mengalami perkembangan dalam bidang tersebut dan siap menjalin kerja sama dengan Indonesia. Lebih lanjut Boroujerdi mengatakan seri kedua dari dialog akan diadakan di Iran pada April 2025.

Terakhir ini sudah banyak universitas di Indonesia yang menjalin kerja sama dengan berbagai universitas di Iran. Forum bilateral yang sudah terbentuk diharapkan dapat mengembangkan kerja sama tersebut.

Prof. Dr. M Din Syamsuddin yang juga Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) yang bertindak sebagai moderator mengajak peserta meneriakkan yel-yel pro-Palestina: Stop Genocide, Save Gaza, Free Palestine. (#)

Penulis Mohammad Nurfatoni

Baca Juga:  Pensi Smamsi, Merayakan Keanekaragaman Budaya Indonesia