Tagar.co

Home ยป PCIM Arab Saudi ke SMA Muhiba, Berbagai Pertanyaan Dilontarkan Siswa
PCIM Arab Saudi ke SMA Muhammadiyah 1 Babat. Pekik motivasi disampaikan, beragam pertanyaan dari siswa diutarakan. Bisakah kuliah di Arab, jika tidak memiliki background pendidikan pesantren?

PCIM Arab Saudi ke SMA Muhiba, Berbagai Pertanyaan Dilontarkan Siswa

PCIM Arab Saudi ke SMA Muhammadiyah 1 Babat. Pekik motivasi disampaikan, beragam pertanyaan dari siswa diutarakan. Bisakah kuliah di Arab, jika tidak memiliki background pendidikan pesantren?
Kepala SMA Muhiba Agus Al-Chusairi, S.Pd. (depan tiga dari kiri) menyerahkan cendera mata kepada Anggota PCIM Arab Saudi Ustadz Ahmad Nur Qolby serta foto bersama para guru dan siswa. (Tagar.co/Yunia Emi Dwianty)

PCIM Arab Saudi ke SMA Muhammadiyah 1 Babat. Pekik motivasi disampaikan, beragam pertanyaan dari siswa diutarakan. Bisakah kuliah di Arab, jika tidak memiliki background pendidikan pesantren?

Tagar.co – Tepat pukul 07.00 WIB, bel sekolah berbunyi dan gerbang SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA Muhiba) mulai ditutup. Pagi itu, Jum’at (9/8/2024) seperti hari-hari biasanya, setelah bel berbunyi, siswa-siswi segera bergegas menuju Masjid AR-Fachruddin. Di sana mereka melaksanakan salat Duha dan membaca Al-Qur’an sampai pukul 07.30 WIB.

Jika pada hari biasa setelah salat dan mengaji siswa-siswi lanjut pembelajaran di kelas, kali ini nuansanya berbeda. Mereka harus tetap berada di tempat. Pagi itu ada yang spesial. SMA Muhammadiyah 1 Babat mendapat kunjungan istimewa dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Saudi Arabia.

Hadir tamu istimewa tersebut adalah Ustaz Ahmad Nur Qolby. Dia merupakan mahasiswa semester 3 Universitas Islam Madinah yang juga Anggota PCIM Arab Saudi. Bertajuk Safari Madrasah III, kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat dan didampingi oleh bapak-ibu guru.

Pukul 08.20 WIB, setelah seluruh siswa beristirahat sejenak selama 10 menit, mereka kembali berkumpul di masjid. Kegiatan Safari Madrasah III yang dipandu siswa Kelas XI-2, Audina Fitrotul Azka, itu siap dimulai.

Acara dibuka dengan bacaan basmalah. Dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Afif, siswa kelas 11 SMA Muhammadiyah 1 Babat. Kemudian disambung sambutan-sambutan oleh Kepala SMA Muhiba, Agus Al-Chusairi, S.Pd., dan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat, H. Ahmad Arif Rahman Saidi, S.E., M.H.

Baca juga: Peserta Al-Maun Award Sarapan Rendangmu

Kuliah di Arab Saudi

Sementara itu, pada materi inti, Ustaz Ahmad Nur Qolby mengenalkan berbagai universitas yang ada di Arab Saudi dan cara untuk bisa kuliah di sana. Dia juga membakar semangat siswa-siswi SMA Muhiba dengan berbagi motivasi.

“Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi. Bahwa menuntut ilmu itu harus dilakukan sejak dari buaian sampai liang lahat,” pekiknya.

Dia juga menyampaikan tentang pengalaman kuliah di Arab Saudi, bagaimana cara untuk bisa kuliah di sana, persiapan apa yang dibutuhkan, cara mendaftar, dan lain sebagainya.

Pria asal Paciran, Lamongan, itu juga menunjukkan universitas apa saja yang ada di Arab Saudi. Antara lain: Universitas Abdul Aziz, Universitas Taif, Universitas Princess Nourah, Universitas King Khalid, dan sebagainya.

Baca juga: Jika Ingin Husnul Khatimah Presiden Jokowi Harus Batalkan PP No. 28/2024

Latar Pondok Pesantren

Di akhir penyampaian materi, dia membuka kesempatan untuk siswa-siswi bertanya. Salah satu siswi yang bertanya adalah anggota Dewan Amaliyah SMA Muhammadiyah 1 Babat, Minkahtul Adinta.

“Ustaz izin bertanya, apakah di Arab sana mahasiswa dapat kuliah disambi dengan bekerja?” tanya Dinta.

Selain itu, ada juga pertanyaan yang dilontarkan oleh Muhammad Izzul Muslimin, salah satu kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhiba.

“Ustaz, bisa kah kita yang tidak memiliki background pondok pesantren ini kuliah di sana? Mengingat kekurangan kami adalah notabene santri yang masih susah fasih dalam bahasa Arab?” tanya Izzul.

Lantas, Ustaz Qolby menyatakan, tidak semua mereka yang kuliah di Timur Tengah merupakan lulusan pondok pesantren. “Banyak juga mahasiswa yang bukan lulusan pondok, yang penting adalah kemauan untuk belajar bahasa Arab lebih dalam,” ujarnya.

Setelah pertanyaan tersebut terjawab, Ustaz Qolby mengucap salam. Dia mengakhiri acara dengan bacaan hamdalah dan bacaan kafaratul majlis bersama-sama. Usai penutupan, Kepala SMA Muhiba Agus Al-Chusairi, S.Pd memberikan cenderamata kepada Ustadz Ahmad Nur Qolby dan diabadikan lewat foto bersama dengan para siswa. (#)

Jurnalis Julia Cinta Az Zahra Editor Nely Izzatul

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *