
Wisuda bersama di kalangan guru Mugeb School masih terbilang langka. Bahkan ini langkah perdana. Empat di antara delapan yang lulus mengungkap motivasi internalnya.
Tagar.co – Sambil menunggu acara Wisuda Tahfiz V mulai, guru-guru SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (Mugeb School) yang telah hadir berbagi cerita. Ketika ditarik benang merah, mereka memiliki motivasi internal masing-masing.
Seperti Erny Mafrudloh, S.Pd.I yang duduk di samping Anik Mahsunah, S.Pd., Ahad (16/2/2025) pagi. Dua wali kelas IV Mugeb School ini sama-sama lulus ujian tahfiz juz 30, Sabtu-Ahad (21-22/12/2024). Hanya Erny juga menghafal Ar-Rahman.
Erny mengungkap, ia memantapkan hati ikut ujian tahfiz karena ingin mengasah hafalan. “Masih ingat apa tidak?
Apalagi ini pakai metode Tajdid, jadi beda sedikit karena pakai lagu hijaz,” ujar gadis berbaju muslim putih itu.
Penasaran
Beda lagi dengan Anik. “Saya penasaran. Anak-anak bisa, apakah saya yang sudah dewasa bisa, ya?” ujar guru berkacamata ini di aula lantai 4 Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik.
Selain itu, kata Anik, agar memudahkan menyimak hafalan anak-anak. Pasalnya, sudah menjadi bagian tugasnya di sekolah menyimak hafalan siswa di kelasnya.
Di balik kelulusannya, Anik mengaku sempat khawatir tidak terkejar waktu munaqosah menghafal. “Tapi ada modal sering membaca bersama anak-anak. Akhirnya sedikit-sedikit ikut hafal jadi tinggal memantapkan hafalan,” imbuhnya ketika hadir bersama 182 wisudawan lainnya.
Ia bersyukur bisa melihat anak-anak didiknya menghafal Al-Qur’an. “Jadi ingin ikut menghafal. Saya tidak ada background hafalan Qur’an sebelum di Mugeb School,” terangnya.
“Ustazah Erny hafalannya lebih dari 1 juz, tapi dia sembunyikan. Katanya ngancani saya yang juz 30,” ujar Anik sambil tersenyum. Ia mengetahui sahabat sesurganya itu pernah menghafal lebih dari 1 juz.

Ahli Qur’an
Motivasi internal juga yang mendorong Syaiful Rizal, S.Pd.I ikut ujian tahfiz langsung 3 juz. Yakni juz 30, 29, dan 1. “Saya ingin menjadi bagian dari hadits berikut,” ujarnya lalu menyebutkan sebuah hadist.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا : مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)
Lebih lanjut Rizal menjelaskan, yang dimaksud ahlul Qur’an bukan orang yang sekadar menghafal dan membacanya saja. “Ahlul Qur’an sejati adalah yang mengamalkannya, meskipun ia belum hafal Qur’an,” ujarnya.
“Orang-orang yang mengamalkan Al-Qur’an; menjalankan perintah dan menjauhi larangan, serta tidak melanggar batasan-batasan yang digariskan Al-Qur’an, mereka itulah yang dimaksud ahlul qur’an, keluarga Allah serta orang-orang pilihannya Allah. Merekalah hamba Allah yang paling istimewa,” terangnya.
Menular ke Anak
Selain Erny, Anik, dan Rizal, pada momentum wisuda yang diselenggarakan Divisi Tajdid Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik ini juga turut serta Koordinator Badan Administrasi Sekolah (BAS) Nur Umaroh, S.Pi. Wanita yang tengah mengandung ini berharap, “Putra-putriku bisa dimudahkan dalam belajar Al-Qur’an.”
Umaroh mengaku sangat senang bisa ikut wisuda tahfiz. Ia hafalan sebelum hamil. “Qodarullah kok pas hamil ada ujian tahfiz, aku mencoba ikut. Alhamdulillah Allah mudahkan. Rezekinya debay (dedek bayi),” imbuhnya.
Selain mereka, Wali Kelas V Sary Nadhifah Choirunnisa, S.Hum pun ikut. Tiga guru Al-Qur’an juga sukses wisuda bersama. Mereka adalah Moh. Abid Abdillah, S.Pd., Nur Hasanah, dan Jazilatur Rohmi. (#)
Jurnalis Sayyidah Nuriyah Penyunting Mohammad Nurfatoni