Rileks

Ustaz Dayak Safari Syawal di Sarawak: Menguatkan Dakwah, Merajut Persaudaraan

168
×

Ustaz Dayak Safari Syawal di Sarawak: Menguatkan Dakwah, Merajut Persaudaraan

Sebarkan artikel ini
Safari Syawal di Kuching, Sarawak, Malaysia bukan sekadar salat dan salaman. Di sanalah saya merasakan hangatnya persaudaraan umat Islam di tanah rantau—penuh keikhlasan, pelukan, dan harapan dakwah.
Muhammad Damanhuri alias Ustaz Dayak saat di Kuching, Serawak, Malaysia. (Muhammad Damanhuri for Tagar.co)

Di tanah rantau Kuching Serawak Malaysia, saya temukan makna Syawal yang sesungguhnya—saling memaafkan, menguatkan ukhuwah, dan menyalakan semangat dakwah bersama para mualaf dan Muslim setempat.

Oleh Muhammad Damanhuri alias Ustaz Dayak; Ketua Yayasan Kejayaan Mualaf Indonesia dan Ketua Umum Lembaga Majelis Taklim Mualaf Kalimantan Barat. Bersama Mualaf, Kita Mampu!

Tagar.co – Saya bersyukur kepada Allah Swt. karena pada hari raya Idulfitri tahun ini saya mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan Safari Syawal dan Halalbihalal di Kuching, Sarawak, Malaysia. Acara ini diselenggarakan oleh komunitas mualaf dan umat Muslim yang tinggal di wilayah Kuching dan sekitarnya, dan dihadiri oleh ribuan jemaah dari berbagai kalangan.

Rangkaian Safari Syawal dimulai dengan salat berjemaah di sejumlah masjid di Kuching hingga Miri. Setelah itu, para jemaah berkumpul dan saling bersalaman dalam tradisi halalbihalal. Momen tersebut menjadi ajang saling memaafkan dan mempererat silaturahim antarumat Islam yang tinggal jauh dari tanah air, namun tetap teguh memelihara nilai-nilai ukhuwah.

Baca juga: Faedah Besar di Balik Enam Hari Puasa Syawal

Baca Juga:  Wasiat: Amanah yang Tak Boleh Ditunda

Bagi saya, kegiatan ini sangat menyentuh hati. Meski berada di negeri seberang, nuansa kebersamaan dan kekeluargaan begitu terasa. Halalbihalal bukan sekadar seremoni, tetapi juga sarana untuk membersihkan hati dari kesalahan masa lalu, memperbaiki hubungan antarsesama, dan memperkuat rasa persaudaraan yang berlandaskan iman.

Safari Syawal dan Halalbihalal di Kuching ini menjadi pengingat bahwa semangat Idulfitri adalah tentang kembali kepada fitrah—jiwa yang bersih dan hati yang lapang. Di tengah keragaman latar belakang para jemaah, kami menemukan kesamaan tujuan: mempererat persaudaraan Islam dan memperkuat dakwah di wilayah perbatasan ini.

Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga Allah Swt. membalas kebaikan kita semua dengan pahala yang berlipat ganda.

Mari kita jadikan momentum ini sebagai awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik—lebih peduli terhadap sesama, tidak kikir, gemar bersedekah, dan terus berkontribusi dalam pengembangan dakwah Islam, di mana pun kita berada. (#)

Penyunting Mohammad  Nurfatoni