Unisa Yogyakarta mendapat kabar gembira dengan turunnya Surat Keputusan (SK) Mendikbudristek Nomor 484/E/O/2024 tentang pembukaan Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter. Jatuh bangun telah dilalui hingga mencapai titik ini.
Tagar.co – Pagi yang cerah bertepatan dengan hari Selasa, 12 Muharam 1446 Hijriah atau 23 Juli 2024 Masehi, menjadi hari bersejarah bagi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.
Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor 484/E/O/2024 tentang pembukaan Program Studi Kedokteran resmi diperoleh. Hal ini menandai dibukanya Fakultas Kedokteran pada Tahun Ajaran 2024.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. dengan sumringah mengawali sambutan pada kegiatan Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang berlangsung di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta.
Dia mengatakan, pagi ini menjadi hari yang membahagiakan bagi Muhammadiyah dan Aisyiyah, karena Direktorat Jenderal (Dirjen) akan memberi kabar baik dan patut disyukuri.
“Sejarah Unisa mungkin saya tidak tahu detailnya, tapi saya sering mendengar dari Bu Noordjannah dan Bu Warsiti betapa perjuangan dari Akbid ke Stikes yang masih di Serangan sana, lalu pindah ke sini untuk dapat menjadi Universitas,” ucapnya.
Baca juga: Izin Tambang bagi Ormas, Maslahat atau Masalah?
Haedar mengatakan, jatuh bangun seperti sebuah lagu telah dilalui Unisa Yogyakarra, tapi tidak lantas berhenti. “Jatuh, bangun lagi, jatuh, bangun lagi. Hilang harapan, optimis lagi. Hingga saat ini sampai pada meraih akreditasi unggul dan insya Allah akan dapat kado khusus. Saya percaya, ini adalah jejak dari perjalanan yang begitu gigih dan sabar,” tandas Haedar.
Menurutnya, Unisa sudah membuktikan bahwa dengan kegigihan dan kesabaran, status akreditasi unggul termasuk pembukaan fakultas kedokteran ini tidak asal didapat. Melainkan ada perjuangan yang mandiri, tersistem, dan tidak potong kompas.
“Unisa Jogja saya harapkan juga akan menjadi pembina bagi Unisa yang ada di Surakarta, Bandung, dan mudah-mudahan Pak Dirjen sebentar lagi ada Unisa Palembang, Unisa Makassar dan seterusnya. Sehingga Universitas Aisyiyah yang begitu membahana bisa membangkitkan spirit kemajuan yang melampaui bahkan sejajar dengan Muhammadiyah,” tegasnya.
Baca juga: Deklarasi Antikekerasan di Sekolah ala IPM Banten
Terima SK
Sumringah juga tampak di wajah Rektor Unisa Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. Ia menyampaikan sambutan selamat datang di kampus yang dikelola oleh organisasi perempuan terbesar yaitu Aisyiyah. Mengenakan jas navy dengan jilbab cokelat susu, Warsiti tampak berbahagia atas diterimanya SK pembukaan fakultas kedokteran ini.
Dia mengatakan, jatuh bangun telah dilalui Unisa Yogyakarta dalam mengupayakan pembukaan Fakultas Kedokteran. Dua tahun lalu, telah diikhtiarkan untuk mendaftar, namun karena saat itu akreditasi belum unggul, sehingga ia mengaku harus menahan diri.
“Alhamdulillah sudah tercapai di awal tahun 2024 kemarin dengan ikhtiar dan kesungguhan dari seluruh civitas Unisa dan tentunya juga dengan dukungan dari semua pihak, akhirnya berhasil meraih akreditasi unggul,” ucapnya.
Dia menambahkan, nampaknya Unisa tidak berhenti setelah unggul, namun kembali berproses dengan ikhtiar dan berjuang yang sungguh-sungguh mengikuti regulasi untuk mengajukan fakultas kedokteran.
“Tentunya kami berdoa semoga SK yang kami dapatkan ini bisa kami jalankan dengan penuh tanggung jawab. Karena sesungguhnya setelah SK kami terima adalah awal perjuangan berat dan ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi. Namun kami meyakini, dengan kesungguhan dan juga doa, serta dukungan dari semua pihak, hal ini dapat kami lalui,” jelasnya.
Dia menyampaikan, bahwa Fakultas Kedokteran Unisa Yogyakarta memiliki keunggulan dalam bidang pencegahan masalah reproduksi, khususnya kehamilan. Keunggulan ini sejalan dengan misi persyarikatan Aisyiyah untuk meningkatkan dan memberdayakan kesehatan perempuan.
Dengan adanya Fakultas Kedokteran ini, Unisa Yogyakarta berharap dapat berkontribusi lebih dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pemberdayaan kesehatan perempuan sesuai dengan visi dan misi persyarikatan Aisyiyah. (#)
Jurnalis Sinta Maharani Penyunting Nely Izzatul