Telaah

Ululalbab, Tak Sekadar Ilmuwan

×

Ululalbab, Tak Sekadar Ilmuwan

Sebarkan artikel ini
Siapa yang dimaksud dengan ululalbab? Orang pandaikah dia? Apa hubungan ululalbab dengan ‘mendekatkan diri kepada Allah’?
Ululalbab, Tak Sekadar Ilmuwan (Ilustrasi AI)

Siapa yang dimaksud dengan ululalbab? Orang pandaikah dia? Apa hubungan ululalbab dengan ‘mendekatkan diri kepada Allah’?

Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM). 

Tagar.coUlulalbab merupakan gabungan dari kata ulu dan al lbab. Ulu berarti yang memiliki dan albab berarti pikiran. Jadi ululalbab berarti yang memiliki pikiran.

Kata ululalbab disebut sebanyak 16 kali dalam Al-Qur’an, beberapa di antaranya: Al-Baqarah/2:269; Ali Imran/3:7; Ibrahim/14:52.

Baca juga: Perbedaan Lausyaallah dengan Insyaallah

Walaupun ululalbab berarti “yang mempunyai pikiran”, namun tidak semua orang atau semua orang pandai masuk dalam kategori ululalbab. Sebab ululalbab bukan hanya orang yang mengetahui tentang keterkaitan satu hal dengan hal lainnya, tetapi dia bisa membuat ‘hikmah’ dari pengetahuannya.

Ayat tentang Ululalbab

Berikut ini ayat-ayat yang memberikan penjelasan tentang ululalbab:

a. Ali Imran/3:190-194
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ululalbab (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka …”

b. Ar-Ra’du/13:19-22
Adakah orang-orang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah ululalbab yang dapat mengambil pelajaran (yaitu) orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian itu dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya, mendirikan salat dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami karuniakan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan. Orang-orang itulah yang mendapat kesudahan (yang baik).

Baca Juga:  Rajam

c. Az-Zumar/39:17-18
Dan Orang-orang yang menjauhi tagut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hamba-Ku; yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah ululalbab.

Baca juga: Ululalbab: Tersungkur di Bawah Telapak Kaki Tuhan

Dari rangkaian penjelasan ululalbab di atas terlihat bahwa ululalbab, selain mempunyai kemampuan menelaah dan bisa menarik hikmah dari kejadian di sekitarnya, dia juga mempunyai komitmen yang tinggi terhadap nilai-nilai kebenaran.

Sejarawan, saintis, sosiolog memang sangat banyak, namun belum tentu ilmu yang dimilikinya mampu mendekatkannya kepada Allah.

Baca juga: Ciri-Ciri Ululalbab

Ketidakmampuan mendekatkan diri kepada Allah inilah yang merupakan salah satu pembeda para ahli itu dengan ululalbab.
Salah satu ciri ululalbab adalah takut kepada Allah.

Perasaan inilah yang senantiasa mengontrolnya untuk mencegah dia dari perbuatan-perbuatan terlarang yang merugikan masyarakat, yang biasa dilakukan orang-orang pandai pada umumnya. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni