
Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Brondong Lamongan membidani lahirnya PRNA baru di Dusun Belik. Program ini sudah digadang-gadang sejak lama. Harapannya dakwah Nasyiatul Aisyiyah bisa semakin meluas di kawasan pantura.
Tagar.co – Pagi yang cerah di hari Ahad (9/3/2025), sebanyak 15 perempuan muda berseragam kuning gading bertolak dari MIM 14 Pambon menuju Masjid Al-Falah Dusun Belik, Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Mereka adalah personalia Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Brondong, Lamongan. Pagi itu, mereka melaksanakan Safari Ramadan dan Bakti Sosial di Dusun Belik. Lokasi tersebut dipilih karena belum ada Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA).
Kedatangan mereka disambut Wakil Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Brondong, Sumarlik, Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Belik, Zulaikha, serta beberapa anggota perempuan muda, paruh baya dan lansia di Dusun Belik.
Ketua PCNA Brondong, Musfiroh, M.Pd. dalam sambutannya mengajak seluruh peserta yang hadir untuk melantunkan rasa syukur tetapi tidak hanya dalam lisan, melainkan juga dibuktikan dalam tindakan nyata.
Dia juga menyampaikan maksud dan tujuan PCNA Brondong datang ke Dusun tersebut. “Ini menjadi pertemuan kedua saya ke sini. Jadi kehadiran kami bukan ujug-ujug. Tapi sudah sejak Safari Ramadan tahun lalu saya datang ke sini. Kami pengen mengenal, melihat langsung kondisi Belik,” tuturnya.
Dia mengatakan, tahun lalu ia datang memang tiba-tiba, namun saat ini sesuai rencana yang sudah dirancang. “Tujuan kami datang ke sini adalah, sangat berharap ada potensi luar biasa yang bisa dimaksimalkan dari kader-kader muda yang ada di Belik,” ungkapnya.

Ajak Menggali Potensi Kader Muda
Menurut Firoh, Aisyiyah di Belik boleh dikatakan kecil (secara kuantitas), tapi tidak dengan kegiatannya. Karena mereka rutin mengadakan kajian setiap Jumat. “Sementara ada ranting yang kajiannya (hanya) sebulan sekali. Artinya kualitas kajian di Belik ini tidak remeh, dan ada potensi untuk digali serta dikembangkan,” ungkapnya.
Dia juga melihat, sudah ada banyak wajah perempuan muda. Sehingga dia ingin mengajak mereka menjadi bagian dari sejarah Nasyiatul Aisyiyah (NA) di Belik.
“Kami ingin silaturahim dan lebih dekat dengan panjenengan. Ayo kita sama-sama berjuang di Nasyiatul Aisyiyah. Di NA itu all in. Belajar agama ada, diajari menjadi orang tua yang baik ada, diajari agar disayang suami ada. Jadi tidak usah ragu,” tandasnya.
Firoh juga berharap, pertemuan ini langsung menghasilkan setidaknya ada tiga orang yang bisa menggerakkan kegiatan Nasyiatul Aisyiyah di Belik.
“Bismillah, harapannya pertemuan pagi ini kita bisa menentukan setidaknya tiga orang untuk menjadi Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Nasyiatul Aisyiyah Belik,” ungkapnya.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuan, Firoh lantas mengajak para perempuan muda di Belik untuk melakukan musyawarah. Terhitung ada 11 perempuan muda dengan representasi usia NA. Mereka diajak berdiskusi, menentukan tiga struktur pimpinan, yakni Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

Terpilih Tiga Pimpinan Harian
Walaupun sedikit diselingi ketegangan, Alhamdulillah forum pagi itu telah ditetapkan tiga orang untuk menjadi penggerak Nasyiatul Aisyiyah Belik. Mereka adalah Naimatul Ummah (Ketua), Ani Muarifa (Sekretaris) dan Fara Dwi Septiani (Bendahara).
“Alhamdulillah. Ini menjadi awal lahirnya NA Belik. Di awal perjalanan tidak perlu terlalu takut, yang penting ada dulu. Untuk kegiatan berikutnya bisa bergabung dengan Aisyiyah atau sendiri juga tidak papa. Semoga bisa bertahan hingga periode selanjutnya sehingga akan tetap ada Musyran. Saya juga menitipkan anggota-anggota yang telah ada sekarang. Silahkan konsultasikan kepada kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Dakwah PCNA Brondong, Intihaul Khiyaroh berpesan, agar 11 calon kader yang telah ada harus siap menjadi barisan terdepan.
“Jangan sampai yang lain meninggalkan Ketua, Sekertaris dan Bendahara. Karena sama saja tidak akan ada artinya. Kalian semua harus menjadi pelopor di ranting Belik ini. Jangan sampai ada yang saling meninggalkan,” pesannya.
Firoh juga berharap, kepada ibu-ibu Aisyiyah di Belik yang memiliki anak usia NA, agar didorong untuk ikut bergabung di Nasyiatul Aisyiyah. “Monggo kita semangati untuk berjuang bersama di Nasyiatul Aisyiyah. Karena kita hidup ini harus berarti bagi masyarakat,” tandasnya.
Usai musyawarah, PCNA Brondong memberikan bingkisan kain batik nasional Nasyiatul Aisyiyah lengkap dengan jilbab kepada tiga orang pimpinan harian terpilih. Sementara kepada calon kader yang lain, PCNA Brondong juga berbagi bingkisan. (#)
Jurnalis Lilik Maftuhatul Jannah dan Nely Izzatul Penyunting Mohammad Nurfatoni