Tugas MPKS tidak identik dengan panti asuhan, banyak deretan masalah yang perlu ditangani sesuai misi pendirian Muhammadiyah.
Tagar.co – Majelis Pembina Kesejahteraan Sosial (MPKS) Muhammadiyah tidak identik dengan panti asuhan, masih banyak masalah sosial lainnya yang harus ditangani.
Hal itu disampaikan Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Mariman Darto, dalam kunjungan ke MPKS Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat dan Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) PWA Kalimantan Barat.
Acara berlangsung di Panti Asuhan Tunas Melati Kota Pontianak, Selasa (8/10/2024).
Hadir Ketua PWM Kalimantan Barat Pabali Musa, Ketua dan Sekretaris MPKS PWM Kalimantan Barat, Ketua PWA Kalimantan Barat yang Membidangi MKS dan Ketua MKS PWA Kalimantan Barat, Ketua PDM Kota Pontianak, LKSA Tunas Melati dan pengurusnya.
Mariman Darto menjelaskan, cara pandang warga Muhammadiyah tentang MPKS yang hanya identik dengan panti asuhan itu bisa mengancam eksistensi Muhammadiyah.
”Yang diurus Muhammadiyah itu banyak. Tidak hanya anak yatim, piatu atau yatim piatu. Atau anak-anak dhuafa yang orang tuanya tidak mampu,” kata dia.
Baca Juga Panti Asuhan Tahfizul Qur’an Balegondo Kini Dikelola Muhammadiyah Magetan
Dia menerangkan, tugas MPKS termasuk menangani anak-anak jalanan ditampung di rumah singgah. Pasien miskin yang tidak sanggup lagi berobat karena ketidakmampuannya dalam menyediakan transportasi dan akomodasi. Pekerja seks komersial yang dibina di rumah sakinah.
”Belum lagi korban bullying, KDRT, dan human traficking. Penyandang cacat yang kini berhimpun di Himpunan Difable Muhammadiyah (Hidimu) dan para senior citizen atau warga senior yang kini dibina oleh Muhammadiyah Senior Care dan Day Care Aisyiyah. Jadi kita bukan hanya mengelola panti asuhan,” tegas Mariman.
Dia menegaskan, Muhammadiyah itu gerakan Islam yang harus menampilkan wajah sesungguhnya sebagai pembela kelompok rentan dan miskin.
”Kalau hari ini ada Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang dalam struktur organisasinya tidak ada MPKS, jelas ini bertentangan dengan semangat awal pendirian Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang menolong kesengsaraan umat. Ini bisa mengancam eksistensi Muhammadiyah,” tambah Mariman.
Dijelaskan, banyak program prioritas yang ditetapkan dalam Rakernas MPKS pada Agustus 2023 yang perlu ditindaklanjuti.
Program prioritas itu seperti rumah sakinah yang bisa dikembangkan di daerah, Muhammadiyah Senior Center, rumah singgah pasien Muhammadiyah, sertifikasi sumberdaya manusia sosial Muhammadiyah, akreditasi AUMsos, bantuan makanan bagi YAPI, bantuan pemberdayaan ekonomi produktif, kerja sama kemitraan dengan PT Pos, LogMart, dan lainnya.
Dia berharap setelah sosialisasi program ini, geliat keterlibatan Muhammadiyah di akar rumput benar-benar berkembang.
”Saya sadar kendala SDM selalu jadi masalah. Namun kolaborasi dengan unsur pembantu pimpinan (UPP) yang lain dapat dilakukan. Dengan kolaborasi antar UPP, maka pergerakan Muhammadiyah akan membawa dampak positif di masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga Anak Pondok Raih IPK Sempurna Program S2 Unair
Ketua PWM Kalbar, Pabali Musa, mengatakan, silaturahim ini sebagai media saling sharing program prioritas PP Muhammadiyah khususnya tugas MPKS di daerah.
”Kehadiran Ketua MPKS PP Muhammadiyah harus memberikan manfaat bagi kita. Kita menunggu oleh-oleh dari PP Muhammadiyah. Mudah-mudahan dengan sharing seperti ini geliat bermuhammadiyah khususnya kepedulian kita pada masyarakat rentan dan miskin makin meningkat,” katanya.
Jurnalis Mariman Darto Penyunting Sugeng Purwanto