Opini

Tiga Pilar dalam Pembelajaran Deep Learning

×

Tiga Pilar dalam Pembelajaran Deep Learning

Sebarkan artikel ini

Tiga pilar dalam Pembelajaran Deep Learning; Opini oleh

Ilustrasi AI

Tiga Pilar dalam Pembelajaran Deep Learning; Opini oleh Ahmad Zainul Arifin Guru DPK Kemenag, Wakil Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro.

Tagar.co – Era digital menuntut sistem pendidikan untuk terus berinovasi. Salah satu pendekatan pembelajaran yang semakin populer adalah deep learning atau pembelajaran mendalam.

Istilah deep learning yang dikemukakan oleh Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti sedikit berbeda dengan istilah deep learning yang lazim digunakan dalam ranah artificial intelligence (AI).

Dalam konteks pendidikan, deep learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi secara mendalam dalam cakupan materi yang lebih sempit.

Dapat juga disebutkan bahwa deep learning merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk membawa siswa ke dalam proses belajar yang lebih sadar, bermakna, dan menyenangkan.

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa ini didesain agar siswa memahami materi tidak hanya permukaannya saja, tetapi juga dapat mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dengan pengalaman hidup mereka, serta bisa menikmatinya dalam suasana yang lebih santai dan menyenangkan.

Kemunculan deep learning sebagaimana dikemukakan oleh Jaja Jamaludin dalam Didaktika, menyebutkan bahwa konsep deep learning mengemuka sekitar tahun 1970-an.

Adalah Marton dan Säljö yang memperkenalkan istilah surface learning dan deep learning dalam penelitian mereka pada 1976 tentang perbedaan pendekatan belajar mahasiswa.

Baca Juga:  Mencari Sekolah yang Tepat untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Dari penelitian itu didapati bahwa surface learning mengacu pada pendekatan belajar yang hanya bertujuan untuk memenuhi tuntutan akademik tanpa memaknai informasi, sedangkan deep learning bertujuan memahami materi secara mendalam.

Mereka menemukan bahwa siswa dengan pendekatan deep learning mampu menerapkan pengetahuan yang dipelajari dalam konteks baru, sedangkan siswa dengan surface learning cenderung hanya mengingat informasi tanpa pemahaman.

Pembelajaran Mindful, Meaningful, dan Joyful.

Pada pendekatan deep learning, konsep pembelajaran yang ditawarkan adalah dengan mengintegrasikan tiga unsur utama, yakni mindful, meaningful, dan joyful.
Pembelajaran mindful (sadar penuh) mendorong siswa untuk fokus pada setiap aktivitas pembelajaran, mengurangi stres, dan meningkatkan konsentrasi.

Dalam hal ini teknik yang bisa diterapkan seperti meditasi atau refleksi sebelum pelajaran akan dapat membantu siswa menjadi lebih hadir dan terlibat.

Sementara meaningful (bermakna) menjaga agar materi yang diajarkan memiliki nilai dan relevansi yang kuat bagi siswa. Dengan menyesuaikan materi pembelajaran pada kebutuhan dan minat siswa, serta memanfaatkan metode berbasis proyek atau kasus nyata, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan berdampak.

Sedangkan pembelajaran joyful (menyenangkan) bertujuan untuk menghadirkan rasa senang, motivasi, dan rasa puas dalam proses belajar. Melalui permainan, aktivitas kolaboratif, kreativitas, dan humor, siswa akan lebih antusias dalam belajar dan berinteraksi. sehingga proses belajar terasa menggembirakan, tidak membebani.

Manfaat Pendekatan Pembelajaran Deep Learning

Secara garis besar pendekatan pembelajaran deep learning membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara yang lebih personal dan adaptif.

Baca Juga:  Setelah Pensiun, ke Mana?

Lebih detail dalam Ruang Guru Berbagi disebutkan beberapa manfaat pendekatan pembelajaran deep learning, yakni:

  • Adanya Personalisasi Pembelajaran Deep Learning memungkinkan pembelajaran yang lebih disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan individu siswa, meningkatkan keterlibatan dan pemahaman.
  • Terjadinya Peningkatan Efektivitas Pengajaran
    Dengan analisis data yang lebih mendalam, pengajar dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai strategi pengajaran yang harus diterapkan.
  • Pemantauan Kemajuan Siswa
    Deep Learning memungkinkan pemantauan kemajuan siswa secara real-time, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang perkembangan mereka dan area yang membutuhkan perhatian lebih.
  • Pembelajaran Lebih Fleksibel
    Siswa dapat belajar dengan cara yang lebih fleksibel dan sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri, baik melalui materi yang disesuaikan atau sistem yang dapat bekerja kapan saja.

Demikian sedikit ulasan tentang sebuah pendekatan pembelajaran yang diambil dari berbagai sumber, semoga bisa menambah wawasan dan menjadi bekal untuk mengimplementasikan dalam pembelajaran.
Wallahu a’lam bishawab. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni