Tayo berwarna dominan merah itu membawa siswa MI Mutwo ke Bukit Surowiti. Sebuah petualangan yang mengajarkan anak-anak untuk mencintai alam menghargai sejarah, dan menikmati tantangan.
Tagar.co – Sebuah bus Tayo berwarna merah dengan kombinasi warna biru dan putih meluncur dengan anggun di antara lalu lintas. Roda-rodanya berputar dengan irama yang mantap, seolah-olah menari di atas aspal.
Hari ini, Kamis (24/10/2024), Tayo merah itu sedang membawa siswa kelas 4, 5, dan 6 MI Mutwo MI Muhammadiyah 2 Campurejo (MI Mutwo), Panceng, Gresik, untuk jelajah alam ke Bukit Surowiti, yang berada di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng.
Mereka didampingi pembina dan dewan guru, yaitu Nurkhan, Moh Zamroni, Muhafiq, Abdul Haris Antoni, Evi Syafi’ah, Muzdalifah, Ratna Sri Handayani, dan Ni’matus Sholichah.
Baca juga: Bermain Seru sebelum Membersihkan Pantai, Tiga Sekolah Berkolaborasi
Di dalam Tayo, suasana riuh dengan tawa dan obrolan ringan. Siswa-siswa dengan seragam Hizbul Wathan, duduk dengan rapi, beberapa di antaranya asyik mengobrol, sementara yang lain menikmati pemandangan pepohonan hijau dari balik jendela.
Dengan kecepatan stabil, Tayo menyusuri jalan yang ramai, melewati rumah penduduk dan ramainya lalu lintas, sambil sesekali terdengar suara klakson yang ramah.
Dalam perjalanan 10 kilometer Campurejo-Surowiti itu, Tayo terus bergerak dengan lancar, membawa penumpang ciliknya menuju sekolah dengan aman dan nyaman.
Kegiatan Hizbul Wathan
Moh. Zamroni menyampaikan, jelajah alam yang diikuti oleh anak-anak kelas atas merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hizbul Wathan. “Selain kegiatan di madrasah juga kita ajak mereka melaksanakan kegiatan di luar Madrasah, salah satunya adalah jelajah alam yang dilaksanakan di Bukit Surowiti,” jelasnya.
Adapun tujuan dari jelajah alam hari ini adalah agar anak-anak bisa menikmati keindahan pemandangan alam Bukit Surowiti, yang menawarkan panorama indah dan udara segar, menjadi tujuan utama bagi banyak pengunjung.
“Kemudian dengan mendaki bukit memberikan tantangan tersendiri, sehingga cocok bagi anak-anak yang suka petualangan dan tantangan fisik,” urainya.
Selain itu, sambung Zamroni, untuk pembelajaran sejarah dan budaya, “Karena bukit Surowiti memiliki nilai sejarah, tempat ini juga terkenal dengan legenda Sunan Kalijaga. Jelajah ke sini bisa memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya setempat.”
Bukan Perjalaan Biasa
Perjalanan dengan Tayo bukan sekadar perjalanan biasa; ini adalah petualangan yang mengajarkan anak-anak untuk mencintai alam, menghargai sejarah, dan menikmati tantangan. Setiap tikungan dan tanjakan yang mereka lewati adalah bagian dari pelajaran hidup yang tak akan mereka dapatkan di dalam kelas.
Baca juga: Aksi Pelajar Bersih Pantai Diikuti Tiga Sekolah Gresik
Saat Tayo akhirnya berhenti di kaki Bukit Surowiti, anak-anak turun dengan mata berbinar-binar, siap menjelajahi bukit yang menjanjikan pemandangan menakjubkan dan petualangan yang tak terlupakan.
Inilah hari di mana pendidikan bertemu dengan alam, di mana setiap langkah adalah cerita, dan setiap nafas adalah pengalaman belajar yang segar.
Dan mengunjungi bukit Surowiti dapat menjadi kegiatan yang menyegarkan sekaligus memberikan pengalaman berharga peserta didik MI Mutwo. (#)
Jurnalis Nurkhan Penyunting Mohammad Nurfatoni