Telaah

Syifa’, Al-Qur’an Merupakan Obat

×

Syifa’, Al-Qur’an Merupakan Obat

Sebarkan artikel ini
Syifa’ berarti obat. Al-Quran juga disebut sebagai Asy-Syifa’ karena berfungsi mengobati penyakit hati. Ulama lain mengatakan Al-Quran juga menyembuhkan penyakit jasmani. 
Syifa’. Mushaf Al-Quran (Ilustrasi freepik.com premium)

Syifa’ berarti obat. Al-Quran juga disebut sebagai Asy-Syifa’ karena berfungsi mengobati penyakit hati. Ulama lain mengatakan Al-Quran juga menyembuhkan penyakit jasmani. 

Tafsir Kata Kunci Al-Quran oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).

Tagar.co – Kata syifa’ disebut sebanyak empat kali dalam Al-Qur’an, yaitu dalam surat: Yunus/10:57, An-Nahl/16:69, Al-Isra/17: 82, dan Fushshilat/41: 44. 

Secara eksplisit Al-Qur’an dikatakan merupakan syifa’, namun terdapat perbedaan di kalangan ulama tentang jenis penyakit yang dapat disembuhkannya. Ada yang mengatakan Al-Qur’an hanya syifa’ untuk penyakit hati, sementara yang lain mengatakan juga syifa’ untuk jasmani.

 Berikut ini ayat-ayat yang menggunakan kata syifa’ dengan berbagai konteksnya:

Obat Penyakit dalam Dada

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman.” (Yunus/10:57). 

Baca juga: Al-Marid, ketika Al-Qur’an Bicara tentang Penyakit

Sesuai dengan redaksi ayat ini para ulama bersepakat bahwa Al-Qur’an dapat menjadi obat bagi penyakit-penyakit rohani, seperti kemunafikan, kesombongan, dan semacamnya.
 
Berkait dengan penyakit-penyakit yang dirasa ada peran setan di dalamnya, Nabi Ayub pernah mengalaminya dan Allah telah memberitahu bagaimana cara mengatasinya. Dan ingatlah hamba Kami Ayub ketika ia menyeru Tuhannya, ’Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan’ Allah berfirman, ’Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum’ (Shad/38:41).

Obat Penyakit Jasmani

“Dan Kami turunkan dalam Al-Qur’an ayat-ayat yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an tidak menambah bagi orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Al-Isra’/17:82). 

Berdasar ayat ini Ibnul Qayyim Al-Jauziah mengatakan Al-Quran dapat menjadi syifa’ penyakit rohani maupun jasmani.

Baca juga: Ashabulkahfi, Kisah Penghuni Gua selama 309 Tahun
 
Berkait dengan penyakit yang bersifat jasmani ini, sebenarnya Al-Quran telah menceritakan adanya bahan yang dapat dijadikan obat, sebagaimana ayat berikut: 

“Kemudian makanlah dari tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl/16:69)

Baca jugaAl-Hawariyun, Pengikut Setia Nabi Isa
 
Secara hakikat, Allahlah yang menyembuhkan penyakit yang diderita seseorang, Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nabi Ibrahim, “… Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) Yang menyembuhkan aku, dan Yang mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali) …” (Asy-Syuara/26:80-81). 

Ungkapan yang relatif sama diungkapkan oleh Nabi Ayub ketika berdoa, ’… (Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.” (Al-Anbiya’/21:83)

Tidak ada perbedaan dari ulama bahwa Al-Qur’an adalah syifa’ dari penyakit-penyakit hati. Sudahkah kita menjadikan Al-Qur’an sebagai obat penyakit hati kita? (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni

Baca Juga:  Firaun, Simbol Penguasa Sewenang-wenang