Feature

Setiap Perjalanan Nasyiah Adalah Belajar dan Ibadah

×

Setiap Perjalanan Nasyiah Adalah Belajar dan Ibadah

Sebarkan artikel ini
Sejatinya setiap perjalanan adalah belajar dan belajar adalah ibadah. Pesan itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik Fatma Hajar Islamiyah dalam Pelatihan Manajemen Organisasi.
Ketua PDNA Gresik Fatma Hajar Islamiyah, M.Pd. menyampaikan sambutan di Pelatihan Manajemen Organisasi, Sabtu (24/8/2024). (Tagar.co/Sayyidah Nuriyah)

Setiap perjalanan adalah belajar dan belajar adalah ibadah. Pesan itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik Fatma Hajar Islamiyah dalam Pelatihan Manajemen Organisasi.

Tagar.co – Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur dipenuhi para perempuan berseragam batik Nasyiatul Aisyiyah nasional. Mereka berkerudung kuning senada dengan batik kuning dan rok hitam. 

Rombongan asal Kota Pudak Gresik itu tiba di sana, tepatnya di Jalan Kawi 41 Kota Malang, pukul 10.00 WIB. Mereka menaiki 1 bus dan 1 Elf. Usai meletakkan tas di kamar masing-masing, mereka langsung berkumpul di aula.

Pasalnya, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik mengadakan Pelatihan Manajemen Organisasi di Aula Graha Wiyata Praja BPSDM Provinsi Jatim. Sebanyak 36 peserta dari 12 cabang sekabupaten Gresik mengikutinya. Masing-masing cabang mengirim tiga perwakilan yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.

Baca juga: Nasyiah Besuk Pantai Gresik, Temukan Sampah dari Rusia dan Ukraina

Saat sambutan, Ketua Panitia Kiki Rizki Amaliah, S.Pd. mengungkap harapannya terhadap PMO yang merupakan program kerja Departemen Organisasi PDNA Gresik. “Ilmu yang Ayunda dapatkan mampu dibagikan ke teman-teman di cabang dan ranting masing-masing,” harapnya.

Acara yang berlangsung dua hari sampai Ahad (25/8/2024) itu menghadirkan Ketua PWNA Jatim Desi Ratna Sari, S.H., Cendekiawan Muda Muhammadiyah Idaul Hasanah, M.HI., dan Alumni PWNA Jatim Indra Kusumaningsih, S.Pd. 

Baca Juga:  Misteri Tiang Ummu Hani di Masjidilharam

Perjalanan Belajar

Kemudian, Ketua PDNA Kabupaten Gresik Fatma Hajar Islamiyah, M.Pd. menyampaikan, “Sejatinya, perjalanan kita adalah perjalanan untuk belajar dan perjalanan belajar adalah ibadah.”

Menurutnya, ini pertemuan spesial karena pertama kalinya hadir ketua, sekretaris, dan bendahara seluruh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah sekabupaten Gresik bersama PDNA. 

“Kata Kiai Ahmad Dahlan, kalau sudah berjuang di Nasyiah, jangan beralasan tidak syari,” pesannya.

Baca juga: Nasyiah Brondong Sulap Bau Amis Ikan Bernilai Rupiah

Yunda Fatma, sapaan akrabnya, menjelaskan, Pelatihan Manajemen Organisasi meliputi pelatihan terkait leadership(kepemimpinan), kesekretariatan dan kebendaharaan. “Bukan berarti ketika Yunda datang belum bisa. Nanti harapannya kita akan sharing sehingga menghasilkan konsep yang bisa diseragamkan dan dikhususkan sesuai local wisdom masing-masing cabang,” pesannya. 

Di pertemuan ini, sambung Fatma, pihaknya ingin mengingat kembali yang digaungkan PDNA Gresik. “Ranah NA Gresik ke depan ialah ramah lingkungan, anak, dan perempuan,” terang wanita yang sehari-harinya menjadi guru SD Muhammadiyah 2 GKB itu. 

Koper Corner 

Ia juga mengungkap selama materi berlangsung, peserta bisa menitipkan anaknya di ruang Koper Corner. Ruang penitipan anak ini dikelola Departemen Pendidikan PDNA Gresik. 

“Adanya Koper Corner menunjukkan Nasyiah ramah perempuan dan anak sekaligus. Women support women, mendukung perempuan untuk belajar jadi tidak kepikiran anaknya,” ujar Fatma. 

Pada kesempatan ini, lanjut Fatma, juga ada pembahasan bagaimana progres PDNA Gresik dalam mengawal cabang. “Nanti malam ada sesi konsolidasi. Nanti kita paparkan program dan ruang gerak kita semua,” ujarnya.

Baca Juga:  Hari Senin yang Tak Biasa di SMA Muhiba

Baca jugaIbu Negara Ini Ternyata Kader Nasyiah

Pihaknya yakin masing-masing cabang punya unggulan masing-masing. “Tidak harus cabang punya karakter yang sama,” katanya.

Fatma menekankan, suara terbesar NA sebenarnya di tingkat ranting dan cabang. “Kalau kita lihat pusat besar itu karena ada wilayah yang berbaris rapi. Wilayah besar itu karena cabang yang berbaris rapi. Kami bersyukur, teman-teman cabang selalu bergerak secara mandiri dan progresif. Cabang yang blusukan sampai ranting,” ungkapnya.

Ia pun menganjurkan agar para kader Nasyiah Gresik memaksimalkan potensi masing-masing. “Potensi Yunda tergali dan termanifestasikan dalam bentuk progresivitas yang bisa dinikmati diri, keluarga dan masyarakat sekitar,” tutupnya. (#)

Jurnalis Sayyidah Nuriyah Penyunting Mohammad Nurfatoni