Dengan semangat pahlawan, guru dan siswa SDN Bulak Rukem 1 Surabaya memperingati Hari Pahlawan Nasional.
Tagar.co – Di pagi yang penuh semangat, Jumat (8/11/2024) 936 siswa dan 50 guru dari SDN Bulak Rukem 1 Surabaya berbaris dengan penuh antusiasme. Mereka siap untuk memeriahkan peringatan Hari Pahlawan Nasional dengan cara khas: sebuah pawai yang penuh warna dan semangat.
Hari Pahlawan Nasional sejatinya jatuh pada hari Ahad 10 Nvember 2024, tapi karena rasa cinta terhadap Tanah Air dan semangat yang tak ingin mengurangi waktu libur keluarga, pawai ini diadakan hari Jumat.
“Kita majukan peringatan ini supaya siswa bisa merayakan dan belajar sejarah dengan penuh semangat,” kata Sri Soelistiawati, Plt Kepala SDN Bulak Rukem 1 Surabaya, saat memberangkatkan pawai.
Para siswa, sebelum berangkat, mendapatkan ceramah hangat dari Koordinator Kesiswaan, Anik Ropiati. Dengan yel-yel “Merdeka! Merdeka! Merdeka!”, ia mulai bercerita tentang perjuangan yang membara.
“Setelah kemerdekaan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, penjajah masih tinggal. Di Surabaya, bendera Belanda masih berkibar di Hotel Yamato. Ini yang membuat arek Suroboyo melawan,” jelasnya dengan penuh semangat.
“Perlawanan pun tak bisa dielakkan dengan gagah berani arek-arek Suroboyo merobek bendera warna biru dan menyisakan dwi warna merah putih berkibar di langit Surabaya,” tambahnya.
Kisah perlawanan itu tidak hanya didengarkan, tapi juga dihidupkan melalui kostum yang mereka kenakan. Tidak lagi hanya tentara atau pola kotak-kotak tradisional, tahun ini kostum lebih variatif. Ada yang berpakaian sebagai Ki Hajar Dewantara, Martha Christina Tiahahu, Kartini, dan bahkan baju pahlawan berwarna cokelat susu.
Pawai ini bukan sekadar jalan-jalan, melainkan perjalanan sejarah yang dihidupkan kembali. Mereka berjingkrak-jingkrak dari SDN Bulak Rukem 1, melalui Jalan Bulak Rukem Timur 1, dan kembali ke sekolah, sembari membawa foto para pahlawan.
“Dengan kostum ini, kita lanjutkan semangat mereka, berkarya, berbuat baik, dan berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Anik.
Netty Andriani, wali kelas 1C yang juga wali murid kelas 3D, turut membenarkan bahwa tahun ini kostum pahlawan lebih banyak dan variatif. “Ini membuat perayaan semakin hidup dan anak-anak lebih terlibat,” tambahnya.
Dengan setiap langkah yang mereka ambil, para siswa dan guru SDN Bulak Rukem 1 Surabaya tidak hanya mengingat sejarah, tapi juga menghidupkan kembali semangat perjuangan para pahlawan dalam bentuk yang paling ceria dan penuh warna. (*)
Penyunting Mohammad Nurfatoni