Apakah makna sedekah? Ada berapa macam sedekah? Apa pula dengan sedekah nonmateri itu?
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Sedekah artinya perbuatan baik yang ditujukan kepada dirinya sendiri, keluarga, maupun orang lain. Kata sedekah digunakan sebanyak lima kali dalam Al-Qur’an, yaitu: Al-Baqarah/2:196, 263; An-Nisa’/4:114: At-Taubah/9:103; dan Al-Mujadilah/58:12.
Sedangkan bentuk jamak sedekah digunakan sebanyak tujuh kali, yaitu surat Al-Baqarah/2:271, 276; At-Taubah/9:58, 60, 79. dan 104; dan Al-Mujadilah/58:13.
Baca juga: Tujuh Fasilitas Istimewa untuk para Penghuni Surga
Pengertian sedekah lebih luas dari zakat. Zakat merupakan salah satu bagian dari sedekah. Dan sedekah, bukan hanya yang berupa materi, tetapi bisa juga berupa yang non-materi.
Sedekah yang berupa materi antara Iain: zakat (At-Taubah/9:58); infak (Al-Baqarah/2:64); wasiat (Al-Baqarah/2:180); hibah dan wakaf. Sedekah ada yang wajib penarikannya (zakat), ada juga yang sunah (hibah).
Sedekah Nonmateri
Sedekah non-materi banyak dijelaskan dalam Al Qur’an maupun Al-Hadits.
- Dalam Al-Qur’an
Perkataan dan pemberian maaf termasuk sedekah, seperti dijelaskan dalam Al-Baqarah/2:263: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih dari shadaqah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun” (baca juga An-Nisa’/4:36; Al-An’am/6:151; An-Nahl/16:90; Al-Isra’/17:23). - Dalam Al-Hadits
Sedekah itu bisa berupa: mendamaikan dua orang yang berselisih; membantu seseorang menaikkan kendaraannya, menaikkan/menurunkan barang-barangnya; ucapan yang baik; setiap lengkah menuju salat; dan menghilangkan sesuatu yang menyakitkan dan berbahaya (semacam kerikil atau duri) dari jalan (H.R. Bukharai-Muslim).
Tasbih (ucapan subhanallah), takbir (ucapan Allahu Akbar), tahmid (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan memerintah orang berbuat baik dan mencegah orang berbuat munkar, juga termasuk kategori shadaqah (H.R. Muslim).
Pernah seorang miskin mengeluh kepada Nabi Saw, “Orang-orang kaya meninggal dengan membawa banyak pahala, mereka salat sebagaimana kami salat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.”
Rasulullah Saw menjawab dengan arif, “Sedekah tidak harus berupa harta, senyum pun termasuk sedekah.”
Baca juga: Ashabuljanah, Delapan Golongan Penghuni Surga
Dengan memahami pengertian sedekah seperti di atas, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersedekah. Jika kita termasuk orang yang tidak berpunya, hendaknya bersedekah dengan hal-hal yang bukan harta. Jika kita termasuk orang yang berada, bersedekahlah dengan harta dan yang bukan harta, sebelum kemiskinan dan kematian datang menjemput. (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni