Feature

Safari Ahad Subuh di PCM Balongbendo: Nasi Jagung dan Keramahan yang Bikin Kangen

499
×

Safari Ahad Subuh di PCM Balongbendo: Nasi Jagung dan Keramahan yang Bikin Kangen

Sebarkan artikel ini
Suasana sarapan bersama dengan nasi jagung dan sayur lodeh. (Tagar.co/Agus Suminto)

Dedikasi tuan rumah terlihat dari kesigapan Ketua PRM Kedungsukodani Nur Hadi sekaligus takmir Masjid Baitul Mukminin. Dia rela standby sejak pukul 02.30 WIB di pertigaan jalan besar menuju masjid.

Tagar.co – Balongbendo. Suasana syahdu menyelimuti Masjid Baitul Mukminin, Kedungsukodani, Balongbendo, Sidoarjo, pada Ahad (12/1/2024) dini hari. Sekitar pukul 03.00 WIB, langkah-langkah kaki jemaah Muhammadiyah Singkalan dan Kedungsukodani mulai memadati masjid untuk mengikuti Safari Ahad Subuh (SAS) yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Masjid Muhammadiyah (BKMM) Kabupaten Sidoarjo.

Kali ini, giliran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedungsukodani yang menjadi tuan rumah. Puluhan jemaah, baik laki-laki maupun perempuan, berbondong-bondong hadir. Tampak pula Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Balongbendo Achmad Irjik, S.Ag.; Ketua PRM Kedungsukodani Nur Hadi; Ketua BKMM Sidoarjo Achmad Haris, M.Pd.; dan H. Nur Hasan Bashri, S.Ag, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting Pembinaan Masjid Muhammadiyah (LPCR PM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo.

Dedikasi tuan rumah terlihat dari kesigapan Ketua PRM Kedungsukodani Nur Hadi sekaligus takmir Masjid Baitul Mukminin. Dia rela standby sejak pukul 02.30 WIB di pertigaan jalan besar menuju masjid. “Saya khawatir ada jemaah yang kesasar, karena letak desa Kedungsukodani di seberang sungai. Kalau tidak tahu jembatannya, bisa kebablasan,” ujarnya sambil menunjuk jembatan masuk ke arah desa.

Baca Juga:  Menelusuri Keagungan Masjid Sultan Suriansyah, Warisan Islam di Tanah Banjar

Lantunan azan Subuh dari Nashar Haqiqi menandai dimulainya salat Subuh berjemaah yang diimami oleh M. Isnaini Iqbal. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan sambutan dan tausiah yang dipandu oleh Anang Samsu Bahtiar.

Dalam sambutannya, H. Syafi’i, mewakili takmir Masjid Baitul Mukminin, menceritakan sejarah masjid yang berdiri sejak tahun 1960-an dan mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 1993. “Masjid ini bisa sampai sekarang dengan berbagai macam kegiatannya berkat takmir-takmir muda yang baru,” jelasnya.

Ustaz Achmad Irjik menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan BKMM. “Kita sangat senang ditunjuk sebagai tuan rumah. PCM Balongbendo punya limka masjid yang siap ditempati kembali untuk acara BKMM,” imbuhnya, menunjukkan antusiasme PCM Balongbendo dalam menyambut kegiatan SAS.

Sementara itu, Ustaz Ahmad Haris menegaskan  SAS merupakan ajang silaturahmi dan peningkatan kualitas masjid-masjid Muhammadiyah.

Tausiah kemudian disampaikan oleh Ustaz Nur Hasan Bashri. Dia berpesan agar Muhammadiyah tidak menolak memberikan rekomendasi pendidikan bagi warganya. “Jadi TTD (tanda tangan)-nya ranting itu kanggo Pak, dan sangat penting untuk rekomendasi,” tuturnya.

Baca Juga:  Masjid Al-Akbar Balangan: Miniatur Keindahan Islam di Tengah Pegunungan

Dia juga menekankan pentingnya tim pengurusan jenazah di setiap PRM dan multifungsi masjid, tidak hanya untuk salat. “Jangan sampai warga Muhammadiyah nek ono wong mati bingung golek modin mergo matine bengi, harus langsung diurus jenazah itu oleh warga Muhammadiyah,” tegasnya.

Pengurus Badan Koordinasi Masjid Muhammadiyah Sidoarjo bersama para jamaah di Masjid Baitul Mukminin PRM Kedungsukodani. (Tagar.co/Agus Suminto)

Sarapan Pagi Nasi Jagung

Bukan hanya tausiah yang membekas di hati para jemaah. Suasana hangat dan hidangan yang disajikan menjadi magnet tersendiri. Bayangkan, setelah mengikuti rangkaian acara yang khidmat, jemaah disuguhi sarapan pagi dengan menu nasi jagung dan sayur lodeh, disajikan secara tradisional menggunakan piring pincuk daun pisang. Kesederhanaan dan kelezatan hidangan ini berpadu sempurna dengan kehangatan sambutan tuan rumah.

Jemaah terlihat sangat menikmati hidangan yang disuguhkan oleh PRM dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Kedungsukodani. Cita rasa khas nasi jagung, gurihnya sayur lodeh, serta keramahan tuan rumah inilah yang membuat banyak jamaah berharap agar SAS bisa kembali diadakan di PRM Kedungsukodani. Suasana guyub, kekeluargaan, dan hidangan sederhana namun nikmat, menjadi memori indah yang membekas dan membuat kangen untuk kembali.

Baca Juga:  Program Gemilang dari Masjid Surya Gemilang

Singkat kata, SAS di PRM Kedungsukodani bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan sebuah pengalaman yang menyentuh hati dan meninggalkan kerinduan. Keramahan tuan rumah dan kelezatan nasi jagung menjadi dua hal yang tak terlupakan, menjadi “oleh-oleh” berharga bagi para jamaah yang hadir. (#)

Jurnalis Amam Fahrur Penyunting Mohammad Nurfatoni