
Allah bersumpah dengan masa, waktu, dan zaman. Bila menengok ke belakang untuk membaca sejarah, maka di sana ada kisah yang indah. Ada kisah yang mengharu-biru kehidupan.
Pesona Indah dalam Lingkaran Waktu: Tafsir Surat Al-Asr oleh oleh Masro’in Assafani Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Lamongan.
Tagar.co – Detik waktu yang lembut tak terasa terus merambat melingkar hingga tahun pun berganti. Ada pesona waktu dan permata indah bila kita rasa yaitu iman dan amal saleh, serta nasihat-menasihati dengan kebenaran dan nasihat-menasihati dengan kesabaran.
Iman dan amal saleh itu ikatan, sabar itu keindahan, syukur nikmat itu kebahagiaan.
Di dalam penciptaan dunia, silih bergantinya siang dan malam ada bukti kebesaran Allah Swt.
Allah berfirman:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَا خْتِلَا فِ الَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ لَاٰ يٰتٍ لِّاُولِى الْاَ لْبَا بِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,” (Ali ‘Imran 190)
Di dalam silih-bergantinya siang dan malam ada permata indah dalam lingkaran waktu, yaitu iman, amal saleh, kebenaran, dan kesabaran.
Allah berfirman dalam Al-Asr 1-3:
وَا لْعَصْرِ
Demi masa.
اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ
Sungguh, manusia berada dalam kerugian.
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Pesona Indah dalam Surat Al-Asr
Di dalam ayat yang pertama kita ketahui, bahwa Allah bersumpah dengan masa, waktu, dan zaman. Bila menengok ke belakang kita membaca sejarah, maka di sana ada kisah yang indah, ada kisah yang mengharu-biru kehidupan. Ada Nabi Adam di kehidupan Surga dengan kenikmatannya yang tiada tara, pesona keindahan yang digelar untuknya berdua. (Al-Baqarah 35).
Namun juga Nabi Adam dan Hawa di keluarkan dari Surga, yang beralih tempat yaitu turun ke Bumi dengan kehidupan yang luas dan bebas yang penuh tangtangan hidup. (Al-Baqarah 36).
Ada kisah tragis Nabi Adam dan kedua anaknya Qobil dan Habil. (Al-Ma’dah 27-32).
Masa pertama tersebut menjadi pelajaran bagi kehidupan ini.
Sekali lagi, “demi masa”.
Ada kisah Nabi Nuh dengan perjuangannya. Nabi Nuh dengan perahu raksasanya dan banjir dahsyatnya. (Al-Ankabut 14-15).
Nabi Nuh dengan istrinya yang mengingkarinya. Juga Nabi Luth dengan istrinya yang mendurhakainya dan bagaimana Firaun juga dengan istrinya yang setia walau suaminya kafir. (At-Tahrim 10 dan 12).
Kisah Nabi Ibrahim menghadapi kekejaman pemimpin zalim Namruj, Nabi Ibrahim menikmati kobaran api yang dahsyat. (Al-Ambiya: 51-59).
Allah berfirman:
قُلْنَا يٰنَا رُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰۤى اِبْرٰهِيْمَ
“Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim,”” (Al-Anbiya 69)
Kisah Nabi Musa dengan kezaliman Firaun, Nabi Yusuf dengan kedengkian saudara-saudaranya, Nabi Yunus dengan ikan raksasanya hingga doanya yang menggetarkan langit, menggoyang Arsy dan membuat Malaikat terkejut.
Allah berfirman:
وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَا ضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَا دٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.'” (Al-Anbiya 87)
Sampailah pada masa Nabi Muhammad Saw, yang kisah perjuangannya hingga kini tidaklah habis di pelajari digali dalam kehidupan. Bahkan sampai pada wali songo di tanah Jawa. Semua itu “demi masa”.
Semua manusia dalam kerugian, Nabi adam pernah rugi dengan terusirnya dari surga, Qabil rugi dengan membunuh Habil, kaun Nabi Nuh rugi dengan terlanda banjir dahsyat karena kebebalannya menolak dakwah Nabinya. Fir’aun rugi, Haman rugi, Qarun rugi, Abu Lahab, Abu Jahal, Abu Lukluk rugi, semua penentang Allah semuanya rugi.
Siapakah yang Tidak Merugi?
Siapakah mereka yang selamat, maka di sebut dalam Al ‘Asr, iman, amal saleh, benar dan sabar.
Hingga kini, merupakan konteks masa di dalam kehidupan, yang kesemua itu titik pusat pemenang waktu adalah mereka yang memiliki tiga permata hidup:
- Iman dan beramal saleh
- Nasihat-menasihati dengan kebenaran
- Nasihat-menasehati dengan kesabaran.
Merekalah pemenang di setiap masanya, pemenang waktu dan pemenang di zamannya.
Imam Syafi’i menyatakan andai ayat Al-Quran yang turun adalah hanya Surat Al-‘Asr ini, maka sudahlah mencukupi.
لااله الا الله وحده لا شريك له، له الملك وله حمد وهو على كل شيء قدير، سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم، سبحان الله والحمد لله ولااله الا الله الله اكبر، ولا حول ولا قوة الا بالله العلي عظيم، فاغفرلي
ياحي يا قيوم برحمتك استغيث، ياحي يا قيوم ياملك الحق المبين، اللهم صل على محمد وعلى ال محمد، رب لا تذرني فردا وانت خير الوارثين، رب اغفر وارحم وانت خير الرحمين. أمين.
Penyunting Mohammad Nurfatoni