Rileks

Pesona Bromo Warnai Tadabur Alam IGABA Nglegok

119
×

Pesona Bromo Warnai Tadabur Alam IGABA Nglegok

Sebarkan artikel ini
Pesona Bromo warnai Tadabur Alam IGABA Nglegok Kabupaten Blitar. Kawahnya dikelilingi lautan pasir Tengger, keindahan matahari terbit dari Penanjakan, dan budaya lokal yang masih lestari
Tadabur Alam IGABA Nglegok Kabupaten Blitar ke Gunung Bromo di Probolinggo Jatim (Tagar.co/Agus Fawaid)

Pesona Bromo warnai Tadabur Alam IGABA Nglegok Kabupaten Blitar. Kawahnya dikelilingi lautan pasir Tengger, keindahan matahari terbit dari Penanjakan, dan budaya lokal yang masih lestari

Tagar.co – Gunung Bromo kembali menjadi saksi kegiatan spiritual dan edukatif IGABA Nglegok Kabupaten Blitar Jawa Timur. Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Nglegok ini Tadabur Alam di gunung yang lokasinya di wilayah Kabupaten Probolinggo, Kamis (29/5/2025).

Tadabur Alam ini diikuti oleh para pendidik dan pengurus IGABA Nglegok. Kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan nilai-nilai kebesaran ciptaan Allah melalui alam semesta.

Gunung Bromo yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut dan masih merupakan gunung berapi aktif.

Keunikan Bromo tak hanya pada aktivitas vulkaniknya. Kawahnya yang dikelilingi Lautan Pasir Tengger memberikan lanskap dramatis yang memukau.

Sunrise Penanjakan

Momen yang paling dinantikan para peserta adalah saat menyaksikan matahari terbit dari Penanjakan. Dari titik pandang ini, siluet Gunung Bromo dan Semeru terlihat megah. Dibalut kabut tipis yang menciptakan suasana tenang sekaligus magis.

Baca Juga:  Datangi Notaris, Koperasi Desa Jatinom Terbentuk

Salah satu peserta, Dina Safitri Rohmawati, Kepala TK ABA Jiwut Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar menyampaikan kesan mendalamnya mewakili rombongan.

“Kami sangat bersyukur bisa menyaksikan langsung kebesaran ciptaan Allah. Pemandangan di Bromo benar-benar luar biasa. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Semoga membawa berkah dan semangat baru dalam menjalankan amanah sebagai pendidik,” ujar Dina yang juga merupakan pengurus IGABA Nglegok.

Media Pembelajaran

Sisi lain Gunung Bromo juga menyimpan nilai budaya yang tinggi. Masyarakat Suku Tengger, keturunan dari Kerajaan Majapahit, masih menjaga tradisi turun-temurun seperti upacara Yadnya Kasada. Dalam ritual tersebut, mereka melemparkan sesaji ke kawah Bromo sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur.

Menurut Dina, tadabur alam IGABA Nglegok ini menjadi bukti bahwa wisata alam dapat menjadi media pembelajaran dan perenungan yang mendalam. “Selain mengenal lebih dekat ciptaan Tuhan, peserta juga dapat menyerap nilai-nilai budaya dan kebijaksanaan lokal,” ungkapnya.

Perjalanan yang dimulai sejak awal hingga selesai tersebut ditutup dengan doa bersama. Harapan dan semangat baru untuk kembali mengabdi di dunia pendidikan dengan hati yang lebih bersih dan penuh inspirasi. (#)

Baca Juga:  Langkah Maju Kanigoro: Seluruh Kelurahan dan Desa Miliki SK Pendirian Koperasi

Jurnalis Agus Fawaid. Penyunting Sugiran.