Arumi Bachsin menghadiri Tablig Akbar memeriahkan Milad Ke-76 Pondok Pesantren Karangasem, Paciran, Lamongan. Ia berbicara tentang tiga kecerdasan manusia.
Tagar.co – Suasana Pondok Pesantren Karangasem, Paciran, Lamongan, sangat meriah pada Kamis (17/14/2024), saat pondok pesantren (ponpes) ini mengadakan Tablig Akbar untuk merayakan milad ke-76.
Ratusan guru dan karyawan dari berbagai unit pendidikan yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Karangasem berkumpul, mengisi halaman pondok dengan semangat kebersamaan.
Sorotan utama dari perayaan ini adalah kehadiran Arumi Bachsin, sosok yang akrab di mata publik sebagai istri dari calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Arumi datang bukan hanya sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai utusan dari Khofifah Indar Parawansa, calon Gubernur Jawa Timur. Dengan senyum ramah, Arumi menyapa seluruh hadirin, menyampaikan salam hangat dari Khofifah.
Baca juga: Jalan Sehat Berhadiah Kambing Memeriahkan Milad Ke-76 Ponpes Karangasem
Dalam pidatonya, Arumi menyampaikan pesan penting dari Khofifah mengenai tiga kecerdasan yang harus dikembangkan oleh setiap individu: intelektual, emosional, dan spiritual.
“Kita tidak hanya perlu cerdas dalam ilmu pengetahuan, tapi juga dalam mengelola perasaan dan mendalami spiritualitas kita,” ujar Arumi Bachsin, mengenakan pakaian putih yang memberikan kesan anggun sekaligus sederhana.
Ia menjelaskan bahwa pondok pesantren seperti Karangasem adalah tempat ideal untuk menumbuhkan ketiga kecerdasan tersebut.
“Ketiga kecerdasan ini akan menjadi bekal penting bagi generasi muda, khususnya santri dan pelajar, untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks seperti saat ini,” ujar Arumi.
Ia menjelaskan kecerdasan intelektual adalah kemampuan berpikir logis dan kritis. Sementara kecerdasan emosional meliputi kemampuan mengendalikan emosi dan berempati terhadap orang lain, baik yang senior ke junior atau sebaliknya.
Sementara itu, kecerdasan spiritual adalah pondasi yang kokoh untuk membangun nilai-nilai moral dan etika, yang menurutnya menjadi ciri khas dari pendidikan pesantren.
“Pondok pesantren seperti Karangasem ini adalah tempat yang tepat untuk menanamkan ketiga kecerdasan tersebut secara seimbang. Saya yakin santri di sini tidak hanya dibekali ilmu agama, tetapi juga diajarkan untuk menjadi pribadi yang peka secara sosial dan memiliki keimanan yang kuat,” lanjut Arumi.
Arumi juga berbicara tentang visi Khofifah untuk menjadikan Jawa Timur sebagai pusat wisata religi.
“Jawa Timur ini memiliki banyak sekali pesantren besar yang telah berdiri puluhan tahun. Ibu Khofifah merasa sangat terhormat apabila datang ke pesantren seperti Pondok Karangasem ini. Maka, beliau mempunyai harapan menjadikan Jawa Timur sebagai pusat wisata religi se-Indonesia, tidak hanya untuk wisatawan domestik tapi juga internasional,” terangnya.
Pesan Yuhronur Efendi
Acara ini juga dihadiri oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi 2021-2024, yang dalam sambutannya mengapresiasi peran Pondok Pesantren Karangasem dalam membina moral dan akhlak generasi muda.
“Pondok Karangasem adalah salah satu kebanggaan kita di Lamongan. Sebagai lembaga pendidikan yang telah mengabdi selama lebih dari tujuh dekade, pondok ini telah banyak melahirkan tokoh-tokoh penting di berbagai bidang, yang tak hanya berkontribusi bagi Lamongan, tapi juga bagi Indonesia,” ujar Yuhronur dengan bangga.
Menurutnya, tabligh akbar ini juga menjadi momentum untuk menguatkan kembali peran pesantren dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki moral yang kuat.
“Dengan perkembangan zaman yang semakin cepat, tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan, terutama pendidikan agama, semakin besar,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjutnya, Pondok Pesantren Karangasem harus tetap berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan perubahan tersebut tanpa meninggalkan akar keislaman yang kuat.
Pimpinan Pondok Karangasem Drs. K.H. Abdul Hakam Mubarok, Lc., M.Pd., dalam sambutannya, menegaskan pentingnya pendidikan berbasis Islam dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga berkarakter Islami.
“Pondok Karangasem itu telah mencetak banyak alumni yang tersebar di seluruh Indonesia maka pondok ini menjadi salah satu pondok percontohan sebagai pencetak kader Muhammadiyah di Indonesia, sehingga banyak alumni yang manjadi pengasuh pondok, juga penghafal Al-Quran, ” ujarnya.
Tabligh Akbar ini bukan hanya seremoni, tapi juga momen refleksi dan inspirasi. Di bawah langit yang cerah, para peserta mengikuti doa bersama yang dipimpin oleh K.H. Anwar Mu’rob. (#)
Jurnalis Zulfatus Salima Penyunting Mohammad Nurfatoni