Feature

Perjalanan Spiritual Menuju Ma’had Manarul Qur’an

×

Perjalanan Spiritual Menuju Ma’had Manarul Qur’an

Sebarkan artikel ini
Kunjungan kami ke Ma’had Manarul Qur’an Paciran Lamongan adalah perjalanan yang memadukan spiritualitas dan keindahan alam. Penuh makna dan bikin adem hati.
Ma’had Manarul Qur’an Paciran Lamongan (Tagar.co/Nurkhan)

Kunjungan kami ke Ma’had Manarul Qur’an Paciran Lamongan adalah perjalanan yang memadukan semangat spiritualitas dan pesona alam. Penuh makna dan bikin suasana hati nyaman.

Tagar.co – Pada Jumat pagi yang cerah, 4 Oktober 2024, udara di Desa Campurejo, Panceng, Gresik, masih sejuk dengan sinar matahari yang baru saja menyapa dari balik lautan luas, memberikan kehangatan di tengah dinginnya pagi.

Saya dan istri, Zahrotul Jannah, mengenakan jaket, bersiap melintasi jalanan padat menuju bukit hijau di Desa Paciran, Lamongan, untuk mengunjungi buah hati kami di Ma’had Manarul Qur’an (MMQ).

Mengendarai Scoopy Stylish berwarna hitam, perjalanan kami dimulai dengan aman dan penuh percaya diri melalui jalanan yang berkelok dan kadang menanjak.

Jalan utama yang kami lewati adalah denyut nadi distribusi Jawa Timur, ramai dengan truk dan bus, karena itu memerlukan kehati-hatian.

Baca juga: Sumatif Tengah Semester di MI Mutwo Terasa Indah dan Damai

Setelah tiga puluh menit, suasana berubah menjadi jalan pedesaan yang tenang, dikelilingi sawah dan pepohonan. Suara Scoopy yang halus menyatu dengan kicauan burung, menciptakan simfoni alam yang menenangkan.

Di setiap tanjakan dan tikungan, Scoopy terbukti stabil, membuat perjalanan ini terasa seperti petualangan spiritual. Angin kencang menyapa saat kami mendekati puncak, membawa aroma segar alam.

Dari kejauhan, garis pantai yang memukau mulai tampak, dengan laut biru yang seolah tanpa batas. Jalan menuju pesantren semakin sempit, diapit pepohonan tinggi dan rerumputan liar.

Baca Juga:  Serunya Pawai Santri Cilik Aisyiyah Ngimboh
Pemandangan laut dari dalam Ma’had Manarul Qur’an (Tagar.co/Nurkhan)

MMQ yang Tenang

Kami berhenti sejenak, menikmati pemandangan laut yang berkilauan di bawah sinar matahari. Tiba di MMQ, suasana damai langsung menyapa. Pesantren ini bukan hanya tempat belajar Al-Qur’an tapi juga oase ketenangan di antara keindahan alam.

Di sini, anak-anak, termasuk anak kami Lu’lu’ Fina Firdausy, tidak hanya belajar mendekatkan diri pada Allah tapi juga pada alam.

Ustazah Riris, panggilan Balqis Risdawati, menjelaskan, “Ketenangan ini membantu santri fokus pada hafalan dan pemahaman Al-Qur’an.”

Para santri, yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia, memulai hari dengan salat Tahajud, diikuti oleh kegiatan belajar di bawah rindangnya pepohonan.

Sore hari, suara mereka mengaji berbaur dengan angin senja, menciptakan suasana yang hampir magis.

MMQ juga menawarkan pendidikan formal SMP dan SMA, memastikan santri mendapatkan pendidikan holistik.

Hari kunjungan ini, aula dipenuhi oleh keluarga yang datang untuk menikmati makan bersama, meningkatkan rasa kekeluargaan di antara keindahan alam Paciran.

Kunjungan hari ini bukan hanya tentang bertemu sang buah hati, tapi juga tentang menikmati perjalanan yang penuh makna, di mana alam dan spiritualitas bertemu dalam harmoni. (#)

Jurnalis Nurkhan Penyunting Mohammad Nurfatoni

Feature

Smamuga Tulangan juara II Futsal Sumpah Pemuda kategori putra se-Kabupaten Sidoarjo. Mereka mengalahkan SMKN 3 Buduran di semifinal. Sedang di final mereka harus mengakui keunggulan SMK Trisakti Tulangan