
Pentingnya tahabbu (saling mencintai) menjadi materi Halalbihalal AMM Brondong yang disampaikan Wakil Ketua PDM Lamongan, Drs. M. Anwar, M.Pd. Menurutnya, sifat saling mencintai harus ada dalam diri manusia. Jika tidak, mereka tidak lagi layak disebut sebagai manusia.
Tagar.co – Ratusan pemuda berseragam batik hijau dan perempuan muda berseragam kuning gading memenuhi aula lantai 2 Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Brondong, Lamongan, Jawa Timur pada Jumat siang (25/4/2025).
Tidak luput juga remaja putra-putri berseragam kuning emas, ada juga yang berseragam cokelat Hizbul Wathan (HW) dan beberapa mengenakan seragam merah dengan strip warna kuning.
Mereka adalah kader Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Brondong. Siang itu mereka melaksanakan kegiatan halalbihalal dengan menghadirkan Wakil Ketua PDM Lamongan Drs. M. Anwar, M.Pd.
Mengangkat tema Mempererat Ukhuwah, Merajut Asa dalam Semangat Muhammadiyah, acara diawali dengan beberapa penampilan, pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan dan pengajian inti.
Dalam materinya, Drs. Anwar mengajak seluruh hadirin agar memanjatkan syukur kepada Allah SWT. “Kita ini hamba yang lemah. Sehingga sepantasnya kita senantiasa memanjatkan syukur. Tanpa nikmat Allah, kita tidak mampu apa-apa, tidak punya apa-apa, dan tidak bisa apa-apa,” ucapnya.
Mengulas tentang tema yang diusung, menurut Anwar, ukhuwah itu harganya mahal. “Termasuk hari ini AMM Brondong membuat acara halalbihalal juga pasti membutuhkan banyak dana. Tetapi dengan ukhuwah, habis berapapun tidak menjadi masalah. Maka dalam Islam, ukhuwah itu hukumnya wajib,” tuturnya.
Apresiasi PCM dan AMM Brondong
Atas nama PDM Kabupaten Lamongan, dia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PCM Brondong hingga AMM-nya. “Kedua, saya sebagai orang tua di organisasi mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum. Saya sebagai orang tua sudah minta maaf. Saya yakin anak-anak muda ini tentu juga mau memaafkan,” katanya.
Anwar mengatakan, fenomena di zaman modern sekarang ini silaturahim sudah banyak ditinggalkan. Kemudian orang-orang hanya berkirim pesan melalui media sosial. “Sampai saya itu bosan balesi Whatsapp untuk mengucapkan sama-sama,” selorohnya.
Anwar menjelaskan, ukhuwah artinya mempererat persaudaraan antar manusia secara lahir dan batin. “Meskipun makhluk Allah itu tidak hanya manusia, tapi mengapa hanya manusia yang dianjurkan menjalin ukhuwah? Karena jika ada manusia yang tidak mau menjalin ukhuwah, maka ia tidak manusia lagi,” tandasnya.
“Karena manusia itu makhluk sosial. Termasuk kita dalam bermuhammadiyah. Harus kolektif kolegial, dan saling berkesinambungan,” imbuh Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Paciran, Lamongan tersebut.
Dia menjabarkan empat poin definisi manusia. Bahwa pertama manusia itu makhluk sosial, kedua manusia itu makhluk budaya yang bisa memiliki tenaga untuk membuat sesuatu dan bisa berkarya, ketiga karena memiliki kecerdasan, keempat ketaatan terhadap agamanya.
“Semut itu memiliki insting, tapi tidak memiliki 4 poin itu. Sementara kedatangan kita di sini karena adanya 4 poin itu, dan bukan karena insting. Bentuk ukhuwah kita adalah dengan datang ke sini untuk silaturahim. Seseorang tidak akan masuk surga jika memutus silaturahim, dan dengan ukhuwah pula kita mencapai surga Allah SWT,” ucapnya.
Pentingnya Tahabbu dan Ukhuwah
Selain itu, Anwar juga menjabarkan tentang ukhuwah yang dibagi menjadi 3. Pertama ukhuwah wataniyah yakni hubungan persaudaraan yang dititikberatkan pada negara. Kedua ukhuwah basariyah, yakni menjalin hubungan antara manusia dengan umat seluruh dunia, dan ketiga ukhuwah Islamiyah yakni persaudaraan sesama agama Islam, berdasarkan Q.S. Al hujurat ayat 10 .
“Manusia itu terikat dengan 2 hubungan, yakni hablun minallah (hubungan dengan Allah dan hablun minannas (hubungan dengan manusia). Itulah mengapa ukhuwah itu harganya mahal. Tapi semahal apapun tidak bisa dibandingkan dengan hasil apapun,” paparnya.
“Sementara itu, 4 pilar itu tidak akan bisa tercapai kalau manusia tidak punya tahabbu yakni saling mencintai. Kamu tidak akan masuk surga kalau kamu tidak beriman. Kamu tidak akan beriman kalau kamu tidak saling mencintai. Sehingga Allah menciptakan dunia seisinya itu bukan karena semata-mata tugas Allah menciptakan. Tapi Allah menciptakan dunia seisinya karena didorong cintanya Allah kepada manusia,” katanya.
Anwar menuturkan, bahwa Allah itu sangat memuliakan dan mencintai manusia. Buktinya, sebelum menciptakan manusia, Allah mengabarkan kepada seluruh makhluknya baik di langit maupun di bumi bahwa ia akan menciptakan manusia.
“Mari kita pikir, ciptaan Allah ini sebenarnya hanya untuk manusia. Bahkan malaikat diutus pun untuk memberikan rahmat kepada manusia. Maka apa bentuk cinta kita kepada Allah? Yakni mari taat kepada Allah, taat kepada rasul,” ajaknya.
Menurutnya, Allah juga mengagungkan manusia dengan menjadikannya sebagian khalifah. “Luar biasa manusia mendapatkan titel khalifah. Namun perlu juga kita pahami bahwa kekhalifahan manusia itu perlu kita artikan sebagai pengganti. Bahwa kita sebagai manusia intinya adalah bergantian. Jabatan kita, harta kita, dan hal-hal yang kita miliki kelak akan digantikan dengan yang lain,” pungkasnya. (#)
Jurnalis Lilik Maftuhatul Jannah Penyunting Nely Izzatul