Rileks

Pengalaman Pertama Naik Kereta Api Berjalan Mundur

×

Pengalaman Pertama Naik Kereta Api Berjalan Mundur

Sebarkan artikel ini
Posisi tempat duduk di dalam Kereta Api Kertajaya. Pengalaman Pertama Naik Kereta Api Berjalan Mundur (Tagar.co/Tri Eko Sulistiowati)

Pengalaman pertama kami naik kereta api yang ‘berjalan mundur’. Posisi kursi membuat kami menghadap ke arah yang berlawanan dengan laju kereta.

Tagar.co – Pengalaman pertama menaiki Kereta Api Kertajaya (219A) dengan gerbong 8 yang memuat 80 penumpang ternyata tidak seindah yang dibayangkan.

Perjalanan dari Stasiun Pasar Turi menuju Bekasi yang dimulai pada pukul 21.45 WIB dan tiba pukul 07.45 WIB, malah membuat kami merasa pusing karena kereta ‘berjalan mundur’.

Kereta ini memang mewah, dengan interior modern dan minimalis, serta pintu otomatis yang memberikan kesan premium.

Kursi berwarna krem yang berbalut warna cokelat menambah kesan elegan, dan ruang antarkursi yang lega membuat perjalanan terasa nyaman—kalau saja gerbong ini tidak bergerak ke arah yang tidak sesuai dengan harapan.

Posisi kursi yang berhadapan di berbagai kereta api ekonomi premium (foto medcom.id)

Kami—saya, putri sulung Sahila Rizki Ardillah dan menantu Alif Dzulkifli Ramadhan, menempati kursi bernomor 9A, 9B, 8A—tepat di belakang kursi sebuah keluarga yang saling berhadapan, yaitu 10A, 10B, 11A, dan 11B. Posisi kursi kami ternyata membuat kami menghadap ke arah yang berlawanan dengan laju kereta.

“Loh… kok jalannya mundur, ih pusing,” keluh Sahila. Alif, yang segera mencari informasi di internet, menjelaskan, “Maaf Bunda, kita salah pesan kursi. Harusnya kita cari tahu dulu atau tanya-tanya.”

Alif kemudian berbagi hasil pencariannya, “Untuk menghindari kursi yang mundur, kita harus tahu arah laju kereta. Kalau kereta ke timur, pilih nomor kursi ganjil, kalau ke barat, pilih yang genap.”

Baca Juga:  Ekowisata Silowo, Amazonnya Tuban
Penulis (kanan) bersama anak dan menantu

Hikmah

Kami ke Bekasi karena akan mengikuti Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) XII yang berlangsung di Asrama Haji Bekasi, 24-27 Oktober 2024.

Baca juga: 113 Anggota Kafilah Jatim Mengikuti Festival Anak Saleh Indonesia XII

Meskipun awalnya mengecewakan dan membuat pusing, perjalanan ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya memilih nomor bangku yang tepat saat bepergian dengan kereta api.

Perjalanan ini mengajarkan kami beberapa hal penting:

  1. Positive Thinking: Meski kereta berjalan mundur, menjaga pikiran positif sangat penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan.
  2. Avoid Reading: Hindari membaca atau fokus pada layar, lebih baik mendengarkan musik sesuai selera atau podcast untuk mengalihkan perhatian dari rasa pusing.
  3. Rest: Segera pejamkan mata dan beristirahat. Tidur adalah cara terbaik untuk membuat waktu terasa cepat berlalu.

Hikmah lainnya, kami juga harus banyak bepergian sehingga banyak pengalaman. Semoga cerita ini bisa menjadi tips bagi para calon penumpang kereta api di masa depan. (#)

Jurnalis Tri Eko Sulistiowati Penyunting Mohammad Nurfatoni