Feature

Peluncuran Smart Pesantren, Literasi Keuangan dan Digitalisasi untuk Santri Masa Kini

210
×

Peluncuran Smart Pesantren, Literasi Keuangan dan Digitalisasi untuk Santri Masa Kini

Sebarkan artikel ini
Menko PMK Pratikno bersama santri Pondok Pesantren Daarul Mughni Al-Maaliki, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (14/3/2025).

Smart Pesantren hadir untuk membekali santri dengan literasi keuangan dan keterampilan digital. Program ini mendorong pesantren menjadi lebih adaptif, inovatif, serta siap menghadapi tantangan era digital

Tagar.coKemenko PMK bersama Kementerian Agama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta mitra industri seperti Samsung dan Meta meluncurkan program Smart Pesantren, di Pondok Pesantren Daarul Mughni Al-Maaliki, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (14/3/2025).

Program untuk meningkatkan literasi keuangan dan digitalisasi pesantren agar lebih adaptif dan inovatif ini menyasar pesantren dengan jumlah santri tingkat SMP hingga SMA yang berkisar antara 1.000 hingga 2.000 orang.

Baca juga: Mendukung Kesejahteraan Musisi, Kemenko PMK Perkuat Regulasi Royalti Hak Cipta

Menko PMK Praktikno menegaskan bahwa Smart Pesantren merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan tata kelola keuangan pesantren serta membekali santri dengan keterampilan memanfaatkan media sosial secara bijak dan produktif.

“Dengan adanya program ini, kami menyambut dengan suka cita gerakan transformasi pesantren yang digagas Ketum PBNU dan RMI PBNU sebagai lokomotif perubahan. Transformasi ini akan menggerakkan pesantren agar lebih adaptif, inovatif, dan kompetitif di era global,” tuturnya.

Baca Juga:  Menko PMK: Pesantren Harus Jadi Pusat Pendidikan Global

Program Smart Pesantren menghadirkan berbagai kegiatan edukatif, di antaranya workshop Implementasi Ekosistem Pusat Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS), masterclass Santri Cerdas Digital dan Bijak di Era Teknologi, pelatihan transformasi digital dalam pembelajaran pesantren, serta Ramadan Synergy yang menghadirkan sesi buka puasa bersama Menteri dan pemimpin industri.

Santriwati Pondok Pesantren Daarul Mughni Al-Maaliki, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (14/3/2025).

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi pesantren, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap layanan keuangan formal.

“OJK ingin meningkatkan pemahaman pengelolaan dana pesantren yang efisien dan cerdas, serta pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan keuangan yang dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” jelasnya, dikutip dari siaran pers Kemenko PMK yang diterima Tagar.co, Sabtu (15/3/25) siang.

Sebagai bagian dari upaya digitalisasi pendidikan di pesantren, Kemenko PMK bersama Kementerian Agama dan Samsung menyelenggarakan workshop pemanfaatan teknologi digital untuk pembelajaran. Program ini bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih interaktif dan inovatif.

Dari implementasi yang telah dilakukan, pemanfaatan perangkat tablet terbukti mampu meningkatkan interaksi antara santri dan kiai secara lebih dinamis. Dengan dukungan ekosistem digital seperti Learning Management System (LMS) dan konten pembelajaran digital, perangkat ini menjadi alat yang efektif dalam mendukung pembelajaran di pesantren.

Baca Juga:  Dengar Suara Daerah, Menko PMK Catat Masukan DPD RI Satu Buku Penuh

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, berharap program ini dapat mempercepat transformasi pesantren dalam aspek tata kelola keuangan yang lebih akuntabel dan digitalisasi pembelajaran.

“Saya berharap dengan adanya program ini, pesantren dapat mencetak santri yang unggul dan berdaya saing, mampu mengikuti perkembangan zaman, serta memahami pentingnya literasi keuangan,” ucapnya.

Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Direktur Consumer Electronics Display Samsung Hita Supranjaya, Kepala Kebijakan Publik Meta Indonesia dan Timor Leste Berni Moestafa, serta Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Mughni Al-Maaliki, KH Mustopa Mughni, beserta jajarannya. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni