Sejarah

Nabi Isa dan Kontroversi Penyaliban

416
×

Nabi Isa dan Kontroversi Penyaliban

Sebarkan artikel ini
Keluarga Nabi Isa penuh kontroversi. Kakeknya adalah Imran. Nama ini disebut dalam Al-Quran. Surat Ali Imran.
Bukit Golgota tempat penyaliban sekarang berdiri Gereja Makam Kudus di Yerusalem.

Di antara para nabi, kehidupan Nabi Isa paling kontroversial. Mulai kelahiran hingga kematiannya menjadi misteri. Apalagi setelah dituhankan, terus menjadi bahan perdebatan.

Tagar.co –  Nabi Isa hidup dalam keluarga penuh kontroversi. Kakeknya adalah Imran. Nama ini disebut dalam Al-Quran. Surat Ali Imran. Artinya keluarga Imran. Orang yang menjadi teladan keimanan dan ketakwaan.

Imran bersaudara dengan Nabi Zakaria. Dua orang ini religius, militan, dan idealis. Suka mengkritik perilaku korup rabi Yahudi. Karena itu dua orang ini dimusuhi para rabi.

Imran pernah bikin heboh. Dia meramal kedatangan sang pembebas Palestina dari penjajahan Rumawi. Ramalan ini dipercaya rakyat sehingga menunggu kedatangan sang pembebas yang diramalkan itu.

Bagi penguasa Rumawi, ramalan itu menjadi masalah kestabilan negara. Mereka khawatir rakyat bergejolak dan memusuhi pemerintah. Rabi-rabi Yahudi pro penguasa mengecam ramalan Imran.

Waktu itu istri Imran, Hana, hamil. Masyarakat percaya sang pembebas itu adalah bayi yang dilahirkan Hana. Mereka pun menunggu kelahiran itu. Ternyata lahir bayi perempuan. Diberi nama Maryam. Rakyat kecewa tapi penguasa senang. Ramalan Imran tidak terbukti. Sang pembebas tidak dilahirkan oleh Hana.

Maryam ketika beranjak besar diserahkan kepada para rabi di baitullah untuk pengabdian. Ini sesuai nazar Hana. Bayinya kalau lahir akan diserahkan kepada Tuhan.

Namun Maryam perempuan. Padahal pengabdi baitullah semuanya laki-laki. Karena telanjur nazar, Maryam tetap diserahkan ke baitullah. Nabi Zakaria yang terpilih untuk mengasuhnya.

Selama hidup di baitullah, Maryam ternyata punya keistimewaan. Nabi Zakaria mendapati di kamarnya selalu tersaji makanan dan buah-buahan. Maryam ketika ditanya asal makanan dan buah-buahan itu mengatakan: ini karunia Tuhanku.

Baca Juga:  Khalifah Umar Diprotes soal Pajak, Begini Reaksinya

Penderitaan Maryam

Ketika Maryam menginjak usia 17 tahun, kehebohan terjadi. Dia hamil. Seluruh negeri geger. Orang bertanya-tanya bagaimana kehidupan baitullah sehingga Maryam bisa hamil.

Maryam dituduh mencemarkan lingkungan sakral baitullah. Betapa menderitanya gadis tanpa dosa ini, menanggung caci maki orang yang meragukan kesuciannya.

Bisa dibayangkan orang-orang mencecar pertanyaan siapa lelaki yang menghamilinya? Dia menjawab bahwa ini kehendak Tuhan. Orang pun tidak percaya. Mana ada gadis hamil tanpa perbuatan lelaki?

Sudah menjadi takdir gadis suci itu terpilih untuk menunjukkan kuasa Allah. Kalau Allah memilih gadis nakal yang hamil malah menjadi hal yang lumrah. Orang maklum. Tapi ini menimpa gadis baik-baik yang hidup di baitullah.

Lantas dia terusir dari kampung halaman. Kesepian. Dia lalu pergi ke timur. Kota Jerikho. Saat kandungannya tua, Maryam yang kecapaian istirahat di bawah pohon kurma. Buah-buah kurma berguguran, dia pungut untuk dimakan.

Ketika melahirkan bayi laki-laki, kehebohan terjadi lagi. Bayi itu bisa berbicara menjelaskan kesucian ibunya kepada orang-orang Yerusalem.

Bayi itu bernama Isa bin Maryam menurut Al-Quran. Yezua menurut bahasa Ibrani. Iso Masikho menurut bahasa Aram. Yesus menurut bahasa Yunani.

Sang Pembebas

Isa besar menjadi tukang kayu di keluarga Imran bersama Nabi Zakaria dan anaknya, Nabi Yahya. Sosok Yahya ini juga populer dan banyak pengikut. Dia suka membaptis pengikutnya di sungai Yordan. Karena itu dia populer disebut Yahya Pembaptis atau Johanes Pembaptis.

Baca Juga:  Agama W.R. Soepratman Sempat Diperselisihkan, Ternyata Dia Muslim

Kepopuleran dan jamaahnya yang banyak mengganggu kemapanan para rabi Yahudi dan penguasa Rumawi yang tak dipercaya rakyat. Isa juga menjadi pengikut Yahya.

Nabi Yahya kemudian difitnah sebagai pemberontak. Dia dihukum mati oleh penguasa Rumawi.

Hidup Isa menjadi berubah ketika mendapatkan wahyu. Bicaranya penuh makna. Murid-murid Nabi Yahya dan masyarakat kini mengikuti Nabi Isa.

Isa berkelana ke banyak daerah. Pengikutnya terus bertambah. Isa makin terkenal karena doa-doanya terkabulkan. Bisa menyembuhkan orang sakit. Menghidupkan orang mati. Memberi makan banyak orang hanya dengan roti yang sedikit.

Kehadiran Isa membangkitkan kembali harapan rakyat tentang kedatangan sang pembebas Palestina. Pengikutnya memuja-muja dan mengkultuskan.

Suasana ini membahayakan stabilitas. Rabi Yahudi pun melaporkan kepada penguasa ajaran Isa berbahaya yang bisa memunculkan pemberontakan.

Penguasa dan rabi Yahudi lalu bersekongkol menjatuhkan Nabi Isa dengan tuduhan makar. Mereka membuat tuduhan Isa berambisi ingin menjadi raja bangsa Ibrani. Nabi Isa lalu ditangkap dan disiksa. Kemudian divonis hukuman mati dengan disalib.

Penyaliban

Kematian Nabi Isa pun jadi kontroversi. Orang Kristen mengimani Nabi Isa mati di tiang salib. Orang Islam menyangkalnya dengan dalil Al-Quran surat An Nisa’:157.

Perkataan mereka sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih Isa bin Maryam, rasulullah padahal tidak mereka membunuhnya dan tidak menyalibnya akan tetapi diserupakannya bagi mereka. Sebenarnya orang-orang yang berselisih pendapat tentang pembunuhan itu benar-benar dalam keraguan. Mereka tidak ada pengetahuan tentang hal itu kecuali mengikuti perkiraan dan mereka tidak yakin telah membunuhnya.    

Kalau membaca sejarah penangkapan Yesus di Bible, ketika penggerebekan di Taman Getsemani, tempat pertemuan Yesus dan murid-muridnya, ada kesan tentara yang bertugas seperti tidak mengenal Yesus.

Baca Juga:  Bung Karno, Buya Hamka, dan Kapas yang Terbang: Mengapa Aisyiyah Magetan Menulis Sejarah?

Dalam rencana penangkapan, para tentara menunggu tanda dari Yudas bahwa orang yang didatangi dan diciumnya adalah Yesus. (Injil Lukas 22: 47-53, Matius 26: 47-56, Markus 14: 43-50,  Yohanes 18: 1-11)

Penggerebekan berlangsung di malam gelap usai perayaan Paskah. Sempat terjadi perlawanan. Menurut Bible, Yesus menghadapi tentara itu dan menyerahkan diri. Sementara murid-muridnya lari menyelamatkan diri.

Tapi Al-Quran menceritakan, saat situasi kacau malam itu, Allah mengangkat dia ke sisinya. (An Nisa’: 158).

Dari informasi ini, tafsir Allah mengangkat dia ke sisinya, ada kemungkinan Yesus diselamatkan murid-muridnya saat penggerebekan. Lalu bersembunyi. Dalam suasana gelap dan kacau itu, tentara asal tangkap orang yang mirip Yesus. Ahli tafsir menyebut orang itu Yudas Iskariot, murid Yesus.

Tafsiran lain bersumber dari Bible, orang yang disalib kemungkinan Simon dari Kirene. Ceritanya, saat Yesus memanggul kayu salib menuju Bukit Golgota, dia terjatuh kecapaian. Masyarakat yang berkerumun menolongnya. Di antaranya Simon. (Injil Matius 27:32, Markus 15:21, Lukas 23:26).

Bisa saja terjadi, dalam kejadian itu Simon menggantikan memanggul kayu salib menuju Bukit Golgota, lalu Yesus diselamatkan murid-muridnya yang berada di antara kerumunan masyarakat yang mengiringinya.  Wallahu a’lam.

Penyunting Sugeng Purwanto

Sejarah

Malam penuh keajaiban, perjalanan Rasulullah Saw melampaui logika,…