Misi kemanusiaan Muhammadiyah dibahas Din Syamsuddin dalam Pengajian Fajar Timur PCM Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
Tagar.co – Meski hujan turun, seribuan jemaah memenuhi Jalan Raya Desa Banjar Panji, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (24/11/2024).
Dengan antusias mereka mengikuti Pengajian Fajar Timur yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tanggulangin.
Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 menjadi pembicara dalam kegiatan rutin tersebut.
Dia menyampaikan materi terkait tema Milad Ke-112 Muhammadiyah: Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.
Din menjelaskan menciptakan kemakmuran di muka bumi merupakan misi kemanusiaan yang dititahkan Allah Swt. “Ide kemakmuran mengandung arti kesejahteraan baik lahir maupun batin,” katanya.
Menurut Guru Besar FISIP UIN Jakarta ini, kemakmuran pernah digagas oleh ‘Bapak Sosiologi’ Ibnu Khaldun dengan konsep umran.
Umran, yang berasal dari akar kata yang sama dengan makmur (a’mara-ya’muru) mengandung arti meramaikan, membangun, dan mengembangkan. Umran identik dengan pembangunan masyarakat untuk adanya kesejahteraan yg meliputi aspek jasmaniah dan rohaniah sekaligus.
Oleh karena itu, menurut Din Syamsuddin ini, menghadirkan kemakmuran tiada lain dari menjelmakan amal saleh atau kerja-kerja kebaikan dan kebajikan yg membawa manfaat dan maslahat dalam kehidupan umat manusia.
“Di sinilah pertautan antara keimanan dengan perbuatan memakmurkan, seperti pada ayat tentang memakmurkan masjid, hal itu hanya dilakukan oleh orang-orang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, menegakkan salat dan menunaikan zakat, serta tidak takut kecuali kepada Allah,” jelasnya.
Tema yang Tepat
Menurut Din, sangat tepat kalau Pimpinan Pusat Muhammadiyah menampilkan tema ini untuk milad dan tanwir tahun ini.
“Sebenarnya, Muhammadiyah dalam satu abad keberadaannya sudah mengamalkan penciptaan kemakmuran dengan berbagai kegiatan pelayanan baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial, maupun dalam bidang pemberdayaan ekonomi dan penanggulangan bencana alam dan sosial,” jelasnya.
Maka, menurut pemahaman Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu ini, tema milad dan tanwir lebih merupakan peneguhan tekad Muhammadiyah utk meningkatkan kemakmuran bagi semua umat manusia tanpa memandang agama, bangsa, dan suku bangsa.
Din Syamsuddin menambahkan, Muhammadiyah mendapat pengakuan dan penghargaan dari berbagai kalangan di luar negeri sebagai gerakan kebudayaan dan peradaban Islam yang maju dan berkemajuan.
Dalam kunjungannya ke Sidoarjo, Din Syamsuddin menyempatkan diri utk berkunjung dan berdialog dengan segenap santri Pondok Pesantren Muhammadiyah An-Nur yang masih berada di Kecamatan Tanggulangin. (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni