Meriah! Begitulah Lomba Menyanyi Bersama TK Aisyiyah se-Kabupaten Ngawi dalam memperingati Milad Ke-27 IGABA Ngawi. Ada tampilan pantomim, drama, hingga paduan suara.
Tagar.co – Gemuruh tepuk tangan terdengar di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, Sabtu (28/9/2024). Kala itu, di atas panggung, dua siswa SD Aisyiyah Gerih lincah menghibur peserta dengan tampilan pantomim.
Mereka berpakaian adat surjan, bertopi hitam dengan logo Hizbul Wathan terpampang di depan, plus wajah dicat putih dan hitam. Penampilan dua bocah laki-laki ini sukses mengundang gelak tawa para peserta Lomba Menyanyi Bersama TK Aisyiyah se-Kabupaten Ngawi.
Usai dua siswa unjuk bakat, sepuluh siswa dari sekolah yang sama menampilkan drama. Mengusung judul Anti Bullying, mereka ada yang berperan sebagai siswa, guru, maupun orangtua. Para siswa menutup tampilan drama dengan berdiri sejajar di atas panggung sambil membawa kertas bertuliskan, “Stop bullying! Jangan bully kepada sesama teman.”
Sebelum berlomba, para bocah dari Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) itu juga terhibur dengan tampilan menyanyi dari empat siswa SD Muhammadiyah 1 Ngawi. Selain itu, ada pula suguhan paduan suara guru Aisyiyah. Mereka tergabung dalam tim Paduan Suara Gita Aisyiyah Ceria binaan Pimpinan Daerah IGABA Kabupaten Ngawi.
Baca juga: Menggemaskan, Tampilan Anak PAUD Aisyiyah Mengikuti Gerak Jalan
Inovatif dan Kreatif
Melihat suguhan itu, Ketua PDA Ngawi Supriyati, S.Pd., M.Si., yang juga hadir merasa sangat terhibur. “Dari tampilan yang disuguhkan menunjukkan inovasi dan kreativitas guru sangat tinggi,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Supriyati mengapresiasi panitia penyelenggara kegiatan. “Dengan penuh dedikasi, mulai persiapan hingga terlaksananya, kegiatan hari ini dapat berjalan lancar,” ujar wanita berkacamata itu.
Ia pun berharap, lomba dalam memperingati Milad ke-27 IGABA Ngawi tersebut bisa menggali bakat dan potensi peserta didik.
“Guru merupakan pilar utama dalam memperkuat kualitas pendidikan. Oleh karena itu, guru dituntut bekerja secara profesional dan mampu meneladani akhlak Nabi Muhammad Saw.,” ungkap Supriyati.
Baca juga: Ribuan Haji Cilik Putihkan Lapangan HW Kota Depok
Sebagai umat Nabi, lanjutnya, yang harus dijadikan landasan dari seorang pendidik untuk mengembangkan profesionalisme ada empat sifat. Yakni kejujuran (sidik), tanggung jawab (amanah), komunikatif (tablig), dan cerdas (fatanah).
Selain itu, nilai-nilai Islam yang bisa mendasari pengembangan profesionalisme lainnya adalah berpikir positif, memperbanyak silaturahmi, disiplin waktu, menepati janji, bertindak efektif dan efisien. “Dengan bekerja yang profesional insyaallah hasilnya akan maksimal,” katanya di hadapan para guru dan siswa.
Di ujung sambutannya, ia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Baznas Ngawi Samsul Hadi, M.Pd.I yang selalu membangun sinergi dengan IGABA, dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan duafa.
Teguhkan Militansi IGABA
Mengusung tema “Meneguhkan Militansi IGABA sebagai Organisasi Profesi yang Berkemajuan”, acara tersebut juga diwarnai dengan santunan anak yatim dan duafa.
Acara dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Ngawi Drs. Muhammad Fachrudin. Dalam sambutannya, ia mengajak guru-guru mengikuti seleksi guru penggerak maupun guru berprestasi. “Agar pengetahuannya meningkat,” tuturnya.
Pada peringatan Milad Ke-27 IGABA Ngawi itu, Ketua Panitia Warsi S.Pd. mewakili segenap panitia mengucapkan terima kasih kepada pemda yang telah memfasilitasi tempat dan fasilitas lainnya.
Baca juga: Gelar Jaran Bodhag, Cara TK Aisyiyah Lestarikan Budaya Lokal
Sementara Ketua Baznas Ngawi Samsul Hadi, M.Pd.I mengapresiasi, “Pengorbanan guru ABA yang luar biasa bisa memberikan pondasi karakter kepada anak didiknya dengan baik. Dengan gaji yang sangat minim tidak menjadi penghalang untuk mendidik dan menjadikan siswa berkarakter.”
Usai menyaksikan hiburan dan sambutan, lomba menyanyi bersama dimulai tepat jam 10:00 WIB. Satu per satu peserta tampil di panggung untuk unjuk bakat sekaligus memperebutkan trofi dan sertifikat juara.
Lomba menyanyi bersama ini melibatkan tiga dewan juri yang profesional di bidangnya. Usai sejenak dewan juri bersidang, kemudian mereka mengumumkan hasilnya.
Juara I diraih Kecamatan Jogorogo. Adapun juara II diraih Kecamatan Padas. Peraih juara III ialah Kecamatan Kedunggalar. Selain itu, ditentukan tiga juara harapan. Harapan I diraih Kecamatan Ngawi, harapan II diraih Kecamatan Paron dan harapan III diraih Kecamatan Geneng. (#)
Jurnalis Supriyati Penyunting Sayyidah Nuriyah