Telaah

Mensyukuri Kebersamaan sebelum Waktu Memisahkan

307
×

Mensyukuri Kebersamaan sebelum Waktu Memisahkan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi AI

Sering kali kita baru menyadari betapa berharganya seseorang setelah mereka pergi. Jangan menunggu kehilangan untuk mensyukuri kebersamaan. Hargai setiap momen sebelum terlambat.

Telaah oleh Dwi Taufan Hidayat, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas, Kabupaten Semarang.

Tagar.co – Kehilangan seseorang yang kita cintai adalah salah satu ujian terberat dalam hidup. Sering kali, kita baru menyadari betapa berharganya kehadiran seseorang setelah mereka pergi. Kebersamaan yang dahulu terasa biasa ternyata adalah anugerah luar biasa yang sering luput kita syukuri.

Allah ﷺ berfirman dalam Al-Qur’an:

وَلَا تَنْسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Dan janganlah lupa berbuat baik di antara kamu. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 237)

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan kebaikan dan kasih sayang dalam hubungan, terutama dengan pasangan hidup.

Baca juga: Tuntunan Ibadah Ramadan: Panduan Lengkap Menjalani Bulan Suci

Kehilangan Mengajarkan Kita untuk Lebih Bersyukur

Ketika seseorang yang kita cintai masih ada, kita sering menganggap kehadiran mereka sebagai sesuatu yang biasa. Suara mereka di pagi hari, keberadaan mereka di rumah, dan obrolan sehari-hari terasa seperti hal yang sepele. Namun, ketika perpisahan datang, barulah kita menyadari bahwa semua itu adalah anugerah yang tak ternilai.

Baca Juga:  Tiga Jejak Digital: Jejak yang Terhapus

Rasulullah ﷺ bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia lalai darinya: kesehatan dan waktu luang.” (H.R. Bukhari, No. 6412)

Bukan hanya kesehatan dan waktu luang, tetapi juga kehadiran orang yang kita sayangi adalah nikmat yang sering baru terasa nilainya setelah mereka tiada.

Menjaga Kebersamaan dengan Pasangan

Bagi yang masih memiliki pasangan di sisi, inilah kesempatan untuk memperbaiki hubungan dan menikmati kebersamaan dengan lebih baik. Jangan menunggu perpisahan datang untuk menyadari betapa berharganya waktu bersama. Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (H.R. Tirmizi, No. 3895; sahih)

Hadis ini menegaskan bahwa ukuran kebaikan seseorang dapat dilihat dari bagaimana ia memperlakukan pasangannya. Sikap lembut, saling memahami, dan menciptakan momen kebersamaan akan memperkuat ikatan kasih sayang.

Menikmati Momen Bersama sebelum Terlambat

Waktu tidak akan kembali, dan takdir Allah adalah rahasia yang tidak bisa kita ubah. Oleh karena itu, sebelum salah satu dari kita pergi lebih dahulu, manfaatkan setiap momen dengan penuh cinta dan penghargaan.

Baca Juga:  Tiga Jejak Digital: Bayangan di Dunia Maya

Allah ﷺ berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum: 21)

Ayat ini menunjukkan bahwa kebersamaan dengan pasangan bukan sekadar hubungan duniawi, tetapi juga tanda kebesaran Allah. Cinta dan kasih sayang yang ada adalah anugerah yang harus dijaga dan disyukuri.

Kesimpulan: Jangan Sampai Menyesal

  • Syukuri kehadiran pasangan dalam hidup kita.
  • Perlakukan mereka dengan cinta dan kasih sayang.
  • Jangan menunda untuk memperbaiki hubungan.
  • Ciptakan kenangan indah agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Semoga Allah ﷺ memberikan kita kesempatan untuk lebih menghargai orang-orang yang kita cintai sebelum terlambat serta menjadikan hubungan kita penuh berkah dan kebaikan. Amin. (#)

Baca Juga:  Tiga Jejak Digital: Menyusun Potongan-Potongan Takdir

Penyunting Mohammad Nurfatoni