Budaya

Mengenal Rumah Puisi Taufiq Ismail di Sumatra Barat

×

Mengenal Rumah Puisi Taufiq Ismail di Sumatra Barat

Sebarkan artikel ini
Rumah Puisi Taufiq Ismail
Rumah Puisi Taufik Ismail

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, M.Sc. pada 30 Oktober 2024 meresmikan Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail. Rumah puisi ini yang dikemas dangan konsep modern ini menjadi ikon sastra di Indonesia.

Tagar.coRumah Puisi Taufiq Ismail, sebuah institusi sastra yang didirikan oleh sastrawan legendaris Indonesia, Taufik Ismail, telah menjadi tempat penting untuk pembelajaran sastra tanpa biaya.

Didirikan pada tangg 19 Desember 2008, Rumah Puisi ini terletak di Jalan Raya Padang Panjang – Bukittinggi, kilometer 6, Aia Angek, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

Rumah Puisi Taufiq Ismail marupakan satu-satunya rumah baca nan dikemas dangan konsep modern, langkap dengan fasilitas panunjang perpustakaan. Tempat ini bisa digunakan sebagai kagiatan sanggar sastra, tampat palatihan guru Bahasa dan Sastra Indonesia, dan tempat berkumpulnya sastrawan  Indonesia.

Rumah puisi Taufiq Ismail adalah tempat penyimpanan ribuan buku karya-karya sastrawan legendaris Indonesia, yang dijadikan tempat wisata edukasi di Tanah Datar.

Rumah puisi ini lahir dari gagasan penyair kenamaan Taufiq Ismail, yang tumbuh dari pengalaman kolektifnya bersama tim redaktur Horison dan sahabat-sahabat sastrawan se-Indonesia.

Bermodalkan uang dari hadiah sastra Habibie Award 2007 sebesar US$ 25.000 (atau Rp 200 juta setelah dipotong pajak), sastrawan kelahiran Bukittinggi ini membangun rumah puisi yang berlokasi di tempat yang selama ini diimpikannya.  

Salah satu tujuan utama pendirian Rumah Puisi ini adalah memberikan wadah bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tertarik untuk mendalami dan memahami ilmu sastra.

Baca juga: Mendikdasmen Baca Puisi Kupu-Kupu di dalam Buku Karya Taufiq Ismail, Ini Pesannya

Pusat Pembeajaran Sastra

Rumah Puisi ini berfungsi sebagai pusat pembelajaran sastra, dengan koleksi yang mengesankan. Di dalamnya terdapat sekitar 8 ribu karya sastra, termasuk karya-karya dari sastrawan Indonesia selain Taufik Ismail.

Dalam Rumah Puisi Taufik Ismail ini memiliki fasilitas, mulai dari ruang belajar, ruang diskusi, dan perpustakaan yang lengkap. Layanan Rumah Puisi tersedia dari pukul 07.00 pagi hingga 17.00 setiap hari, kecuali hari Senin saat kami tutup.

Konsep modern Rumah Puisi ini menggabungkan berbagai fasilitas, termasuk tempat berkumpulnya sastrawan Indonesia, sanggar sastra, dan tempat pelatihan bagi guru bahasa sastra dan Indonesia.

Sesuatu yang membuat Rumah Puisi Taufik Ismail sangat istimewa adalah bahwa mereka membuka pintu mereka tanpa memungut biaya masuk. Pengunjung dapat mengunjungi rumah puisi ini setiap hari, mulai dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB, dengan pengecualian hari Senin saat mereka tutup.

Dengan adanya Rumah Puisi ini, generasi milenial dan masyarakat umum dapat menumbuhkan minat dan cinta mereka terhadap sastra, sebagaimana yang telah dilakukan oleh sastrawan Indonesia lainnya yang telah mengukir prestasi di seluruh Indonesia dan bahkan hingga ke tingkat internasional.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, M.Sc, pada 30 Oktober 2024 meresmikan Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail. Peresmian itu turut dihadiri Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Plt. Gubernur Sumbar Audy Joinaldi dan beberapa tokoh sastra nasional. (#)


Jurnalis Ichwan Arif. Penyunting Mohammad Nurfatoni.

Baca Juga:  Puisi Hujan Bulan Juni, Romantisme ala Sapardi Djoko Damono