Klinik Tombo Al-Khoir menggabungkan pendekatan medis dan pengobatan tradisional. Dengan detoksifikasi, nutrisi, dan terapi alami, klinik ini menawarkan cara alternatif bagi mereka yang mencari kesembuhan holistik.
Tagar.co – Pagi itu, Selasa (18/3/25) Klinik Terapi Tombo Al-Khoir mulai dipenuhi pasien yang menunggu giliran konsultasi. Meskipun jam operasional baru dimulai pukul delapan pagi—dan selama bulan Ramadan lebih awal, yakni pukul tujuh—ruang tunggu sudah terlihat ramai. Beberapa petugas terlihat sibuk menyiapkan peralatan untuk sesi terapi hari itu.
Klinik ini terletak di Jalan Panti Asuhan Yatim, gang Makam, Dusun Ngudi Lor, Desa Bandung, Kecamatan Ngedek, Mojokerto, Jawa Timur. Klinik ini dikenal sebagai tempat terapi yang menggabungkan pendekatan medis dan pengobatan tradisional. Sebelum menjalani terapi, pasien akan melalui proses konsultasi dan diagnosis yang dilakukan pada hari tertentu.
Pendiri klinik, Ustaz Khoiri, S.Th.I, M.Pd.I, menjelaskan bahwa konsep terapi yang diterapkan di tempat ini berangkat dari prinsip bahwa tubuh manusia memiliki kemampuan alami untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
“Tubuh kita sebenarnya memiliki mekanisme pemulihan sendiri, selama tidak ada gangguan yang menghambatnya,” ujar Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Mojokerto itu.
Ia merujuk pada pandangan Profesor Wolfram Schüffel dari Universitas Marburg yang menyatakan bahwa tubuh manusia memang memiliki mekanisme penyembuhan alami. Namun, menurut Ustaz Khoiri, kemampuan tersebut dapat terganggu oleh berbagai faktor eksternal.
“Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Kevin Chatham-Stephens dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, paparan racun dari makanan, polusi, dan bahan kimia dapat menghambat pemulihan tubuh,” paparnya.
Oleh karena itu, salah satu fokus utama terapi di klinik ini adalah detoksifikasi atau pembersihan tubuh dari racun. “Setiap proses penyembuhan harus dimulai dengan mengeluarkan racun dari tubuh. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Dr. Poonam Rathod yang menyatakan bahwa detoksifikasi adalah langkah awal dalam pemulihan,” jelasnya.
Selain detoksifikasi, klinik ini juga menekankan pentingnya menghindari makanan atau zat berbahaya. “Menghindari makanan yang mengandung bahan kimia berlebih dan menggantinya dengan asupan alami sangatlah penting. Hal ini sesuai dengan pandangan Dr. Hulda Regehr Clark yang menyatakan bahwa menghindari asupan berbahaya dapat mempercepat proses penyembuhan,” tambahnya.
Ustaz Khoiri juga menyoroti pentingnya nutrisi dalam proses penyembuhan. “Tubuh yang diberi nutrisi yang benar akan mampu memperbaiki dirinya sendiri dan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Ini sesuai dengan pendapat ahli gizi Andang W. Gunawan yang mengatakan bahwa nutrisi yang tepat mendukung penyembuhan alami tubuh,” ujarnya.
Metode terapi yang digunakan di klinik ini cukup beragam, mulai dari totok punggung, refleksi, akupresur, terapi zona, moksa, iris mata, hingga bekam. Contoh pasien yang sakit lambung, metode penyembuhan dengan totok pijat punggung dan diagnosa lewat iris mata.
“Metode ini bertujuan untuk merangsang tubuh agar bisa memperbaiki dirinya sendiri, memperlancar sirkulasi energi, dan memperkuat organ tubuh yang melemah. Seperti yang dijelaskan oleh Profesor Dr. Hembing Wijaya Kusuma, teknik-teknik ini dapat membantu mengoptimalkan proses penyembuhan alami tubuh,” kata dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo itu
Selain itu, klinik ini menekankan bahwa penyembuhan yang ideal adalah yang tidak menimbulkan penyakit baru atau menyebabkan ketergantungan pada obat-obatan. “Kesembuhan sejati adalah ketika tubuh bisa berfungsi optimal tanpa harus terus-menerus bergantung pada obat. Inilah yang menjadi tujuan utama terapi di sini, dan hal ini juga sejalan dengan prinsip pengobatan alami yang dianut oleh banyak ahli kesehatan,” tegasnya.
Yang juga menjadi ciri khas klinik ini adalah menyelesaikan dan memberi jalan keluar masalah yang dialami pasien dengan ‘rumus langit’, yakni AlQuran sebagai penyelesaian.
Bagi sebagian orang, terapi alternatif menjadi pilihan ketika pengobatan medis konvensional belum memberikan hasil yang diharapkan. Meski demikian, pendekatan ini tetap membutuhkan pemahaman lebih lanjut agar pasien dapat memilih metode yang sesuai dengan kondisi mereka.
Saya termasuk pasien Klinik Terapi Tombo Al-Khoir. Awalnya, saya didiagnosa oleh dokter obgyn memiliki kista di kandungan. Maka saya pun mencoba menjalani terapi di klinik ini.
Selama satu bulan terakhir, saya telah menjalani terapi secara berkala dan mengonsumsi obat herbal yang diresepkan, seperti madu, habatusauda, dan gamat. Selain itu, saya juga disarankan untuk rutin minum seduhan jahe, kunyit, dan serai satu gelas setiap pagi dan sore.
Alhamdulillah, rasa nyeri yang saya rasakan mulai berkurang. Namun, saya belum melakukan USG kembali untuk melihat hasilnya secara pasti. (#)
Jurnalis Kusmiani Penyunting Mohammad Nurfatoni
