
Dari analisis SWOT hingga evaluasi berkala, tujuh pilar ini menjadi panduan praktis membangun sekolah yang unggul dalam mutu, karakter, dan kolaborasi.
Manajemen Strategis Pendidikan (Seri 1): Oleh Syaifulloh, Penikmat Pendidikan
Tagar.co – Hari ini, kita memulai perjalanan 30 hari untuk membangun sekolah unggul melalui manajemen strategis pendidikan.
Mari pelajari fondasinya dengan tujuh poin praktis yang selaras dengan nilai Islam dan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas).
Al-Qur’an: Surah Al-Hasyr: 18
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Manajemen strategis adalah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk membawa sekolah menuju keunggulan. Berikut tujuhj poin implementatif yang menjadi pilarnya:
1. Analisis SWOT: Memetakan Kekuatan dan Peluang
Manajemen strategis dimulai dengan SWOT untuk memahami potensi dan tantangan sekolah, seperti menyiapkan bekal untuk masa depan.
Al-Qur’an: Surah Al-Baqarah (2): 197
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ
“Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”
- Penelitian: Setiawati (2020) dalam Jurnal Pendidikan Islam: “SWOT membantu sekolah merumuskan strategi berbasis data.”
- Refleksi: SWOT adalah cermin sekolah, menunjukkan kekuatan untuk dipertahankan dan kelemahan untuk diperbaiki.
- Praktik: Tulis satu kekuatan (misal: guru berdedikasi) dan satu kelemahan (misal: fasilitas terbatas) sekolahmu hari ini.
2. Visi-Misi Jelas: Arah Menuju Keunggulan
Visi-misi adalah kompas manajemen strategik, mengarahkan sekolah pada tujuan inspiratif dengan perencanaan penuh takwa.
Al-Qur’an: Surah Ash-Sharh (94): 7-8
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu keadaan), tetaplah bekerja keras (untuk keadaan yang lain), dan kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
- Penelitian: Beñalet et al. (2023) dalam International Journal of Research and Innovation in Social Science: “Visi-misi yang kuat memperkuat identitas institusi pendidikan.”
- Refleksi: Visi-misi ibarat lentera, menerangi langkah sekolah menuju mutu.
- Praktik: Tinjau visi-misi sekolah, catat apakah masih relevan dengan kebutuhan siswa saat ini.
3. Pemberdayaan SDM: Membangun Guru Unggul
Guru adalah jantung sekolah. Manajemen strategis memperkuat SDM melalui pelatihan untuk mempersiapkan kekuatan pendidikan.
Al-Qur’an: Surah Al-Anfal (8): 60
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ
“Dan siapkanlah untuk mereka segala kekuatan yang kamu mampu.”
- Penelitian: Hladchenko et al. (2018) dalam Higher Education Research & Development: “Pelatihan berbasis kebutuhan tingkatkan kompetensi guru.”
- Refleksi: Guru yang terlatih adalah investasi untuk generasi unggul.
- Praktik: Identifikasi satu kebutuhan pelatihan guru (misal: teknologi pembelajaran digital).
5. Kurikulum Karakter: Menanamkan Nilai Mulia
Manajemen strategis mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum, membentuk siswa berakhlak mulia, sejalan dengan tujuan pendidikan Islam.
- Penelitian: Yandri (2022) dalam Jurnal Pendidikan Karakter: “Nilai seperti integritas membentuk siswa yang bertanggung jawab.”
- Refleksi: Karakter adalah ruh pendidikan, menyiapkan siswa untuk hidup bermakna.
- Praktik: Pilih satu nilai karakter (misal: kejujuran) untuk ditekankan di kelas minggu ini.
5. Keterlibatan Stakeholder: Kolaborasi untuk Mutu
Manajemen strategis melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra, mencerminkan semangat musyawarah untuk kebaikan bersama.
Al-Qur’an: Surah Ali Imran (3): 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
“Maka berkat rahmat dari Allah, engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”
- Penelitian: Gupta & Patel (2024) dalam International Journal of Educational Management: “Partisipasi stakeholder tingkatkan kinerja sekolah.”
- Refleksi: Sekolah kuat jika didukung komunitas yang bersinergi.
- Praktik: Hubungi satu orang tua atau anggota komite untuk diskusi sederhana tentang tujuan sekolah.
6. Sarana-Prasarana: Mendukung Inovasi Belajar
Fasilitas sekolah harus dioptimalkan untuk pembelajaran modern, bagian integral dari manajemen strategik untuk wujudkan pendidikan unggul.
- Penelitian: Purnamawati (2020) dalam Jurnal Manajemen Pendidikan: “Sarana yang baik dukung pembelajaran inovatif.”
- Refleksi: Fasilitas adalah alat untuk wujudkan visi sekolah yang unggul.
- Praktik: Cek satu fasilitas (misal: perpustakaan) dan catat apa yang perlu diperbaiki.
7. Evaluasi Berkala: Memastikan Keberhasilan
Manajemen strategis memerlukan evaluasi untuk memastikan strategi berjalan, selaras dengan perintah Allah untuk mengevaluasi perbuatan.
Al-Qur’an: Surah Al-Hasyr (59): 18
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
“Hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.”
- Penelitian: Beñalet et al. (2023): “Evaluasi strategis kunci keberhasilan pendidikan.”
- Refleksi: Evaluasi adalah cermin untuk memperbaiki langkah sekolah menuju mutu.
- Praktik: Tinjau satu program sekolah (misal: ekstrakurikuler), apakah sudah capai tujuan?
Keterkaitan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas)
Tujuh poin ini mendukung SDG 4: SWOT mengatasi hambatan akses, visi-misi targetkan inklusivitas, SDM tingkatkan kompetensi guru, karakter bentuk siswa holistik, stakeholder dukung kolaborasi, sarana fasilitasi inovasi, dan evaluasi jamin mutu pendidikan yang inklusif dan merata.
Tantangan Hari Ini
Lakukan satu tindakan untuk memulai manajemen strategis.
Tulis di grup atau catatan pribadi: “Hari ini, aku memulai manajemen strategis dengan [tindakan] untuk sekolahku.”
Contoh: “Hari ini, aku memulai manajemen strategik dengan diskusi tujuan sekolah untuk pendidikan inklusif.”
Alhamdulillahirabbil’alamin, mari wujudkan sekolah unggul dengan manajemen strategis! (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni