
Mahasiswa semester 6 STIT Muhammadiyah Lumajang manfaatkan waktu luang di Alun-Alun. Keberadaan Alun-Alun Lumajang sebagai ruang publik yang nyaman memang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk mahasiswa.
Tagar.co – Sebagian mahasiswa semester 6 STIT Muhammadiyah Lumajang berkumpul di Alun-Alun Lumajang setelah dosen yang seharusnya mengajar di jam kedua tidak hadir, Kamis (27/2/2025).
Alih-alih kembali ke rumah atau kos, mereka memilih untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka kompak menikmati jajanan kaki lima yang tersedia di sekitar alun-alun.
Suasana sore yang sejuk dengan angin sepoi-sepoi semakin menambah kenyamanan. Sementara canda tawa terdengar riuh di antara mereka, menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan.
Mahasiswa semester 6, Lefia Yulias Tutik, mengungkapkan, momen santai seperti ini jarang terjadi di tengah kesibukan kuliah dan tugas akademik yang padat.
“Kami jarang punya waktu luang seperti ini. Jadi sekalian refreshing dan menikmati suasana,” ujarnya sambil tersenyum.
Ia menambahkan, pertemuan spontan ini menjadi kesempatan mereka untuk saling berbagi cerita dan melepas penat setelah berbagai aktivitas perkuliahan.
Senada dengannya, Okta Melisa Putri, mahasiswa lainnya, merasa momen ini tidak hanya tentang bersantai, tetapi juga mempererat hubungan di antara teman-teman satu angkatan.
“Kadang kita sibuk sendiri-sendiri dengan tugas. Jadi pas ada kesempatan seperti ini, kita manfaatkan buat ngobrol dan lebih dekat satu sama lain,” kata Okta, panggilan akrabnya.
Sore hingga malam hari, area ini ramai masyarakat yang datang sendiri maupun berkelompok. Ada yang sekadar duduk di bangku taman sambil menikmati semilir angin, ada yang sibuk berdiskusi. Bagi mereka, suasana alun-alun yang asri dan tidak terlalu formal menjadi tempat yang ideal untuk mencari inspirasi.
Lefia mengaku hampir setiap pekan datang ke alun-alun untuk sekadar beristirahat setelah seharian di kampus.
“Di sini saya bisa bersantai sambil menikmati jajanan kaki lima. Suasananya juga mendukung kalau mau ngobrol dengan teman-teman atau sekadar mengerjakan tugas ringan,” kenangnya.
Dukung Pedagang Kaki Lima
Tidak hanya mahasiswa dan masyarakat, pedagang kaki lima juga merasakan dampak positif kehadiran mereka. “Mahasiswa sering mampir beli kopi atau jajanan di sini. Kadang mereka duduk lama-lama, ngobrol atau belajar. Lumayan buat dagangan kami,” kata Yanto, seorang pedagang kopi keliling yang biasa berjualan di sekitar alun-alun.
Keberadaan Alun-Alun Lumajang sebagai ruang publik yang nyaman memang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk mahasiswa. Dengan fasilitas yang cukup memadai, seperti bangku taman, area bermain, dan penerangan yang baik di malam hari, tempat ini menjadi pilihan tepat untuk melepas penat tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Sebagai kota yang memiliki banyak perguruan tinggi, Lumajang terus berupaya menyediakan ruang-ruang publik yang mendukung aktivitas mahasiswa. Dengan adanya tempat seperti alun-alun, mahasiswa tidak hanya mendapatkan tempat bersantai, tetapi juga ruang untuk bertukar ide, berdiskusi, dan mengembangkan kreativitas mereka di luar lingkungan kampus. (#)
Jurnalis Umi Fauzia Yuniarsih Penyunting Sayyidah Nuriyah