
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM meraih berbagai juara di ajang internasional Silat APIK. Membawa pulang penghargaan Digital Content Creator, Script Writer, Fotografi, PR Campaign, dan Reportase.
Tagar.co – Kabar membanggakan datang dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM sukses memborong berbagai penghargaan pada ajang International Competition dalam rangka Silaturahmi Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (Silat APIK) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA).
Kompetisi ini berlangsung pada 22-24 Juni lalu di Cirebon. Puluhan program studi komunikasi dari APIK PTMA dan beberapa kampus luar negeri, termasuk Filipina, Thailand, Tiongkok, maupun Malaysia, turut bersaing memperebutkan gelar juara.
Salah satu mahasiswa yang menorehkan prestasi gemilang adalah Salsabila Khairunnisa beserta timnya. Mereka berhasil meraih Juara 1 Digital Content Creator dan Juara 1 Script Writer Internasional.
Salsa mengangkat motif batik mega mendung yang tertera pada uang pecahan Rp50.000 sebagai kait pikat dan visual naratif. Melalui karya ini, Salsa dan timnya sukses menjembatani budaya lokal Cirebon dengan keseharian masyarakat.
“Saya ingin menunjukkan, budaya bisa dikenalkan dengan cara yang dekat dan relevan. Kadang, cerita besar tersembunyi di balik benda-benda kecil yang kita bawa setiap hari,” ujar Salsa.
Dominasi Berbagai Kategori
Kompetisi ini mempertandingkan beragam cabang lomba di bidang komunikasi. Mulai dari fotografi, kampanye PR, reportase, produksi konten digital, hingga produksi iklan layanan masyarakat. Selain itu, ada juga lomba non-akademik seperti fashion show dan vokal solo.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM juga mendominasi kompetisi fotografi dengan membawa pulang tiga penghargaan. Wahyu Egi Pratama dan M. Musthofa Kamal sukses meraih juara kategori decisive moment, black and white, dan portrait.
Di cabang PR Campaign, Welly Dwi Fahryan berhasil meraih Juara 1 dan Sabrina Rahmadani Sabaruddin meraih Juara 2. Dalam kompetisi ini, peserta mendapat tantangan untuk menyusun strategi komunikasi berbasis riset mengenai dua isu.
Ada isu pelestarian Keraton Kasepuhan atau promosi Batik Trusmi. Materi ini mereka pelajari dalam lokakarya dan langsung mereka terapkan ke dalam rencana kampanye nyata.
Ketangkasan di Balik Batasan Waktu
Kompetisi reportase menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta. Mereka hanya mendapat waktu 3,5 jam untuk merancang narasi, merekam visual, dan menyunting video dari objek budaya di Cirebon.
Namun, waktu singkat itu justru menjadi panggung bagi ketangkasan dan kekompakan tim. Putra Fahreza Aqila Akhmad dan Mutiara Pasca Nanasya berhasil memenangi kategori narasi berita terbaik, visualisasi berita terbaik, dan video visual terbaik untuk cabang reporter dan news anchor.
Melalui mahasiswa Ilmu Komunikasi, UMM membuktikan, komunikasi bukan hanya soal kata-kata. Tetapi juga melibatkan proses kreatif yang langsung terasa, mulai dari riset, produksi, hingga presentasi.
Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kemampuan individu. Tetapi juga menunjukkan semangat komunikatif, kreatif, and kolaboratif yang menjadi karakter unggulan Program Studi Ilmu Komunikasi UMM. (#)
Penyunting Sayyidah Nuriyah