Siapakah Lukman? Apa hikmah yang diajarkan Lukman kepada putranya? Mengapa Lukman dijuluki “Al Hakim”?
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Lukman adalah nama seorang yang arif bijaksana. Nama ini diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam Al-Qur’an (surat ke-31). Nama Lukman disebut sebanyak dua kali dalam Al-Qur’an yaitu dalam surat Lukman/31: 12 dan 13.
Walaupun nama Lukman terdapat dalam Al-Qur’an, namun tidak banyak diketahui tentang riwayat hidupnya. Tidak diketahui pasti tentang asal-usulnya; apakah dia orang Arab atau Bani Israel. Tidak jelas pula siapa nama ayahnya, nama anaknya, dan bagaimana petualangan masa akhir hidupnya.
Nasihat-Nasihat Lukman
“Bersyukurlah kepada Allah. Dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya Iagi Maha Terpuji” (Luqman/31:12).
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (Lukman/31:13).
“Hai anakku, sesungguhnya jika suatu perbuatan seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam. bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (Lukman/31:16).
“Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) mengerjakan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. dan sederhanakanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (Lukman/31:17-19).
Baca juga: Tawakal pada Allah
Dari ayat-ayat di atas bisa dilihat bahwa dia telah mengarahkan anaknya dengan enam perintah dan tiga larangan. Keenam perintah itu adalah: dirikanlah salat, menyerulah kepada kebaikan, cegahlah manusia dari kemungkaran, bersabarlah atas apa yang menimpamu, sederhanakanlah dalam berjalan, dan rendahkanlah suara.
Adapun ketiga larangan itu meliputi: janganlah kamu mempersekutukan Allah, janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong.
Al-Hakim
Sebagai seorang yang diberi hikmah, Luqman terkenal dengan hikmahnya. Itulah yang menyebabkan dia dijuluki “Al Hakim”.
Berikut adalah salah satu hikmah yang dinisbahkan kepadanya: Pada suatu hari majikan Lukman berkata kepadanya: “Tolong sembelihkan untukku seekor kambing dan bawakan kepadaku dua potong daging yang paling baik daripadanya.”
Maka Lukman membawakan majikannya hati dan lidah kambing yang telah disembelihnya. Pada hari yang lain majikannya menyuruhnya lagi, “Sembelihkan untukku seekor kambing dan buanglah 2 potong daging yang paling buruk daripadanya.”
Lalu Lukman membuang hati dan lidah kambing itu. Heranlah majikannya atas perbuatan Lukman itu dan bertanya: “Apa tujuanmu hai Lukman? Dulu kusuruh engkau mengambil 2 daging yang terbaik, lalu engkau mengambil hati dan lidahnya. Sekarang aku suruh engkau membuang 2 daging yang terburuk, lalu engkau mengambil hati dan lidahnya.”
Lukman menjawab: “Karena sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang lebih baik dari hati dan lidah ketika ia dipergunakan dengan baik dan tidak ada satupun yang lebih buruk dari keduanya jika dipergunakannya dengan baik!”
Baca juga: Perbedaan Lausyaallah dengan Insyaallah
Adalah suatu kebijaksanaan Ilahi bahwa satu pribadi yang besar sekelas Lukman Al Hakim, namun tidak diketahui secara pasti darimana asal keturunannya dan kaumnya.
Hal ini memberikan pelajaran bahwa kemuliaan dan keagungan tidak harus berdasar atas keturunan atau kaum, melainkan berdasarkan ketakwaan dan kehalusan budi pekerti.
Lukman telah berupaya menyelamatkan putranya dari siksa neraka dengan cara menyuruh putranya melaksanakan 6 perintah dan meninggalkan 3 larangan. Lantas apa yang telah kita lakukan untuk anak-anak kita? (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni