Feature

Kubah Masjid Jamik Jember Mirip Atap Gedung DPR/MPR

×

Kubah Masjid Jamik Jember Mirip Atap Gedung DPR/MPR

Sebarkan artikel ini
Masjid Al-Baitul Amien lama dibangun pada zaman Belanda, 19 Desember 1894. Pada 1972, masjid yang baru dibangun dengan 7 kubah. Keduanya dipisahkan Jalan Sultan Agung Jember.
Masjid Al-Baitul Amien Jember dengan kubah yang mirip atap Gedung DPR/MPR RI (Tagar.co/Tri Eko Sulistiowati )

Masjid Al-Baitul Amien Jember lama dibangun pada zaman Belanda, 19 Desember 1894. Pada 1972, masjid yang baru dibangun dengan tujuh kubah. Keduanya dipisahkan Jalan Sultan Agung Jember.

Tagar.co – Sebuah bangunan tempat ibadah umat Islam yang memiliki bentuk kubah mirip dengan gedung DPR/MPR RI berjumlah tujuh terlihat ramai oleh lalu lalang peserta Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) XII Provinsi Jawa Timur, Jumat (28/6/2024).

Namanya Masjid Al-Baitul Amien. Lokasinya berada di sisi barat Alun-Alun Kota Jember. Masjid ini menghadap jalan protokol Jember Surabaya dan berseberangan dengan Masjid Jamik Al-Baitul Amien yang lama.

Sebelum masuk masjid, jemaah bisa meletakkan alas kaki di tempat yang disediakan di sisi kanan kiri gerbang masjid. Rak ini terbuat dari besi, terlihat rapi dan jamaah bisa lebih mudah mengingat saat selesai beribadah bisa langsung mengambil alas kaki di tempatnya.

Baca juga: Festival Anak Saleh Indonesia Penuh Kejutan 

Di kubah utama para jamaah diarahkan melalui penunjuk arah bila akan ke kamar mandi atau tempat wudu. Arahnya berbeda berdasarkan jenis kelamin. Untuk laki-laki bisa langsung ambil kiri, sedangkan untuk yang perempuan ada di sebelah kanan 

Begitu pula dengan tempat salat yang terpisah berdasarkan jenis kelamin sehingga sangat memudahkan jemaah untuk melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman. Bisa memilih di kubah utama dengan dua lantainya, atau di enam kubah kecil yang ada di samping kanan kirinya.

Masjid Al-Baitul Amien Kabupaten Jember yang lama (Tagar.co/Tri Eko Sulistiowati)

Masjid Al-Baitul Amien Lama 

Bangunan cagar budaya yang berdiri tegak dibangun pada zaman Kolonial Belanda. Tepatnya pada tanggal 19 Desember 1894 dan pernah direnovasi pada tahun 1939. Lokasi masjid lama di sebelah selatan Jalan Sultan Agung, sedangkan masjid baru di utara jalan. Keduanya sama-sama berada di sebelah barat Alun-Alun Jember.

“Saat ini masjid lama sudah beralih fungsi sebagai sarana pendidikan jenjang SD yang dikelola oleh Yayasan Al-Baitul Amien. Sudah dilengkapi fasilitas yang memadai mulai dari AC, CCTV, dan alat peraga edukatif tertempel rapi di tembok-tembok kelas,” ujar Kepala TPA Al-Baitul Amien sekaligus Anggota Panitia Pelaksana FASI XII Jatim Eko Mulyadi.

Baca juga: Kisah Sopir ‘Taksi Pajero’ Menyambung Hidup di Kawah Ijen

Area dalam masjid yang terdapat empat tiang kayu penyangga berbentuk persegi empat dengan atap kayu di atasnya masih terawat dan terjaga keasliannya dimanfaatkan sebagai aula kegiatan klasikal sekolah 

Dari pintu depan hingga sekeliling masjid lama telah diberi pagar besi untuk keamanan. Dan sebagai pembatas agar pedagang asongan tidak bisa masuk ke dalam.

Masjid ini dibangun sengaja berdekatan dengan pusat kota di dekat alun-alun yang merupakan simbol kekuasaan pemerintah Belanda. 

Masjid Al-Baitul Amien Baru 

Pada tahun 1972, Masjid Al-Baitul Amien yang baru dibangun di atas tanah seluas 9600 meter persegi. Masjid ini diresmikan oleh Menteri Agama Prof KH Mukti Ali pada 3 Mei 1976.

Bangunan masjid yang baru ini digagas oleh Bupati Jember Abdul Hadi (almarhum) pada tahun 1972, menjadi kenangan khusus bagi masyarakat Jember. 

Baca jugaBantu Prima Menyulam Harapan, Melawan Penyakit Langka Epidermolysis Bullosa

Saat itu, sebagian besar umat Islam di Kabupaten Jember bergotong-royong, bahu-membahu mewujudkan obsesi membangun masjid yang unik dan megah dengan bentuk kubah bundar sebanyak 7 buah. Seluruh potensi ditumpahkan. Mulai dari pengumpulan gabah petani sampai dengan pengajuan dana di tingkat pusat. 

Berbeda dengan masjid lama, di masjid baru selain TK ada juga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Baitul Amien dengan santri sebanyak 750 orang dan 30 guru ngaji. “Untuk mendaftar sebagai santri di TPA Al Baitul Amien mereka harus inden setahun,” ungkap Eko Mulyadi.

Pusat Kegiatan Keagamaan 

Masjid Al-Baitul Amien hingga kini aktif digunakan sebagai pusat dakwah dan pusat kegiatan kajian-kajian Islami, TPA dan juga kegiatan remaja masjid.

Pada Jumat-Ahad (28-30/6/2024) menjadi tuan rumah kegiatan FASI tingkat Provinsi Jawa Timur dengan 100 remaja masjid Al-Baitul Amien yang tergabung sebagai panitia.

Baca jugaMbah Sumeh, Penarik Kuda yang Masih ‘Roso’ di Usia 76 Tahun

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Badang Kerjasama Pemudan dan Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Kabupaten Jember Hizbullah Muhid MM menyatakan rasa bangganya dengan remaja Masjid Al-Baitul Amien.  

“Remas Al-Baitul Amien selalu penuh semangat dan tiada lelah mensukseskan agenda-agenda masjid termasuk acara FASI XII Jatim,” ungkapnya.

Anda yang singgah atau berlibur di Kota Jember, silakan mencoba mengunjungi masjid ini. (#)

Jurnalis Tri Eko Sulistiowati Penyunting Sugiran

Baca Juga:  Muhammadiyah Brengkok Bantu Bedah Rumah Warga Senilai 90 Juta