Feature

‘Kisah Kasih di Sekolah’ Mengalun Merdu di SMA Negeri Karas

×

‘Kisah Kasih di Sekolah’ Mengalun Merdu di SMA Negeri Karas

Sebarkan artikel ini
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo-Magetan, Supardi, saat menyanyikan lagi Kisah Kasih di Sekolah (Tagar.co/Samsul Hidayat)

Lagu ‘Kisah Kasih di Sekolah’ mengalun penuh kenangan saat Kepala Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo-Magetan, Supardi, menyayikan di Smagas.

Tagar.co – Di pagi hari yang cerah Jumat, 18 Oktober 2024, ruang rapat SMA Negeri Karas (Smagas) Magetan tiba-tiba berubah menjadi panggung nostalgia.

Suasana rapat komite dan sosialisasi program sekolah itu bukan hanya dipenuhi oleh diskusi serius, tapi juga oleh melodi-melodi kenangan dari tahun 1980-an.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo-Magetan, Supardi, yang dikenal tegas dan berwibawa, mengejutkan semua yang hadir dengan permintaan lagu yang tak diduga.

Baca juga: Semarak, Gelar Karya P5 SMA Negeri 1 Karas

Diiringi oleh Smagas Band, band sekolah yang terdiri dari siswa-siswa berbakat, Supardi menyumbangkan suara emasnya untuk lagu “Kisah Kasih di Sekolah” karya Obbie Messakh.

Di hadapan para orang tua kelas X dan perwakilan OSIS, Supardi berbagi cerita. “Saya pernah jadi pelajar SMA,” ujarnya dengan mata berbinar-binar, “dan masa itu memang benar-benar masa paling indah.”

Namun, lewat lagu tersebut, ia juga menyampaikan pesan penting, “Berkawan boleh, tapi ingat, perjalanan kalian masih panjang.”

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo-Magetan, Supardi berfoto bersama guru dan komite (Tagar.co/Samsul Hidayat)

Dukungan Orang Tua

Supardi kemudian melanjutkan dengan pemaparan tentang pentingnya dukungan orang tua dalam pendidikan.

“Anak-anak kita adalah investasi jangka panjang,” tegasnya.

Ia menjelaskan konsep Trilogi Pendidikan, yang menyatakan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat, termasuk orang tua.

“Meskipun bantuan pemerintah terbatas, peran orang tua sangat krusial,” lanjutnya, mengingatkan bahwa sekolah memang tidak diperkenankan menarik sumbangan wajib, namun dukungan sukarela sangat diharapkan.

Rapat itu sendiri dibuka oleh Kepala Sekolah, Asmaul Kusnah, S.Pd., yang menyambut hangat para orang tua dan wali.

Setelah diskusi hangat mengenai berbagai program sekolah, rapat ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh delapan wakil orang tua, disaksikan oleh Ketua Komite Sekolah Drs. Marjuki.

Di tengah suasana yang penuh harapan dan semangat kolaborasi, acara ini bukan hanya sekadar rapat biasa, tetapi juga momen di mana pendidikan dan kehangatan hubungan antar-manusia dijunjung tinggi, mengingatkan semua yang hadir akan pentingnya kebersamaan dalam membentuk masa depan anak-anak mereka. (#)

Jurnalis Samsul Hidayat Penyunting Mohammad Nurfatoni

Baca Juga:  Mengawal Keputusan MK di Pelantikan DPRD