Telaah

Keutamaan Lailatulqadar dan Larangan Menyia-nyiakannya

152
×

Keutamaan Lailatulqadar dan Larangan Menyia-nyiakannya

Sebarkan artikel ini
Keutamaan Lailatulqadar (Ilusutasi freepik.com premium)

Lailatulqadar adalah malam penuh kemuliaan yang sayang jika terlewat. Pelajari keutamaannya, larangan menyia-nyiakannya, dan cara menghidupkannya dengan amalan terbaik di malam Ramadan.

Oleh Dwi Taufan Hidayat, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Tagar.co – Lailatulqadar adalah salah satu rahmat terbesar yang Allah Swt. anugerahkan kepada umat Islam. Malam yang lebih baik daripada seribu bulan ini merupakan karunia istimewa yang tidak semestinya disia-siakan dengan kegiatan yang tidak bermanfaat.

Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Qadr 1–5L

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۝ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ۝ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ۝ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatulqadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatulqadar itu? Malam Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar.”

Baca Juga:  Kesetiaan, Jalan Menuju Pernikahan Sakinah, Mawadah, dan Rahmah

Baca juga: Iktikaf bersama Keluarga: Sunah, Keutamaan, dan Panduan Pelaksanaannya

Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa Lailatulqadar adalah malam penuh berkah, lebih mulia daripada seribu bulan. Malam ketika para malaikat turun membawa rahmat dan keberkahan bagi hamba-hamba yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.

Keutamaan dan Anjuran Menghidupkan Lailatulqadar

Rasulullah Saw. sangat menganjurkan umatnya untuk bersungguh-sungguh mencari dan menghidupkan malam ini dengan ibadah, doa, dan zikir. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra., beliau bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatulqadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Bukhari No. 1901; H.R. Muslim No. 760)

Hadis ini menegaskan bahwa Lailatulqadar adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan, memperbaiki diri, serta memperkuat keimanan.

Larangan Menyia-nyiakan Lailatulqadar

Syekh Al-‘Utsaimin Rahimahullah menegaskan pentingnya menjaga keutamaan Lailatulqadar dari hal-hal yang sia-sia. Beliau berkata:

“Lailatulqadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Maka tidak sepantasnya seseorang menyia-nyiakannya dengan berjalan-jalan di pasar, ke sana kemari, atau dengan begadang tanpa faedah di rumah, sehingga terlewatkan darinya kebaikan yang melimpah.”
(Az-Zuhd karya Al-Baihaqi, hlm. 282)

Baca Juga:  Hal Ihwal Buku Kegiatan Ramadan: Begini Seharusnya

Dari nasihat ini, kita belajar bahwa malam Lailatulqadar bukan untuk dihabiskan dengan kegiatan tanpa nilai ibadah. Melalaikannya demi urusan dunia adalah kerugian besar.

Cara Menghidupkan Lailatulqadar

1. Salat Malam

Rasulullah Saw. senantiasa menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadan dengan salat malam. Aisyah Ra. meriwayatkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ الْأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Apabila telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Rasulullah Saw. mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (H.R. Bukhari No. 2024; H.R. Muslim No. 1174)

2. Memperbanyak Doa

Salah satu doa terbaik yang diajarkan Rasulullah Saw. untuk malam Lailatulqadar adalah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” (H.R. Tirmizi No. 3513)

3. Membaca Al-Qur’an dan Berzikir

Tilawah Al-Qur’an dan zikir adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk mengisi malam Lailatulqadar.

4. Berinfak dan Bersedekah

Rasulullah Saw. dikenal sebagai orang yang paling dermawan, terlebih pada bulan Ramadan. Ibn Abbas Ra. berkata:

Baca Juga:  Tuntunan Ibadah Ramadan: Panduan Lengkap Menjalani Bulan Suci

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ

“Rasulullah Saw. adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan.” (H.R. Bukhari, No. 6; H.R. Muslim, No. 2308)

Penutup

Lailatulqadar adalah kesempatan langka yang sangat mulia. Jangan sia-siakan malam ini hanya dengan urusan duniawi yang tidak mendatangkan pahala. Mari bersungguh-sungguh mengisinya dengan amal ibadah terbaik agar tidak menjadi golongan orang yang menyesal di kemudian hari.

Semoga Allah Swt. menganugerahkan kita taufik untuk mendapatkan Lailatulqadar dan menjadikan kita hamba yang istikamah dalam ibadah. Amin. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni