Keluarga Besar PII melaksanakan Muktamar dan Reuni Akbar dengan tema “Menguatkan Amal Usaha Berkontribusi Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045” di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Sabtu (14/9/2024).
Tagar.co – Di sebuah ruang yang dipenuhi oleh semangat kebangsaan dan harapan masa depan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, dengan penuh antusiasme mengajak Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) untuk berperan aktif menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mengembangkan kelas menengah Indonesia di era bonus demografi.
Menurut Muhadjir menjelang Indonesia Emas 2045, Indonesia mengalami bonus demografi dengan banyaknya penduduk usia produktif. Oleh karena itu harus bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan produktif yang kelak akan memajukan taraf ekonomi nasional.
“Perlu dioptimalkan keberadaan penduduk usia produktif dengan menyediakan lapangan pekerjaan, sehingga mereka menjadi warga negara produktif yang akan memajukan taraf ekonomi nasional,” ujarnya.
Baca juga: Kelas Menengah ‘Turun Kasta’
Namun, di balik peluang besar ini, terselip tantangan yang tak kalah besar. Kelas menengah, yang sering disebut sebagai inspiring middle class, menghadapi ancaman penurunan.
Karenanya, perlu mendorong kerja sama berbagai komponen bangsa bersama pemerintah, untuk menjaga kelas menengah tidak terperosok ke jurang kemiskinan. Salah satu organisasi masyarakat yang diharapkan bisa berkontribusi adalah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII).
“Inilah yang menjadi ancaman kita dan KBPII harus punya concern untuk itu. Untuk melakukan bagaimana aktivitas di sektor ekonomi terutama menyelamatkan kelas menengah,” ujar Menko PMK dalam Muktamar dan Reuni Akbar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) dengan tema Menguatkan Amal Usaha Berkontribusi Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045 di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, pada Sabtu (14/9/2024).
KBPII: Dari Pelajar untuk Bangsa
Muhadjir Effendy menyampaikan, peran KBPII sangat besar dalam membantu pemerintah untuk menjaga kelas menengah. Apalagi menurutnya PII memiliki kader yang sangat besar di seluruh Indonesia dan menyentuh semua sektor kehidupan. Mulai dari kelas bawah, kelas menengah seperti guru, petani, buruh, sampai kelas elite pun juga banyak yang merupakan anggota dari PII.
“Kenapa KBPII harus punya concern. Karena KBPII kadernya di semua lapisan ada. Petani, ada nelayan, ada konglomerat, ada. Politisi. Hampir semuanya ada,” ujarnya.
Baca juga: Menjaga agar Kelas Menengah Tak Tergelincir dalam Kemiskinan
Muhadjir pun berharap KBPII bisa terus membina kader muda PII agar menjadi generasi sukses di masa bonus demografi. Kader dengan kemampuan ekonomi, akan membantu Indonesia menyongsong Indonesia Emas di Tahun 2045.
“Saya kira itulah yang menjadi tugas kita KBPII. Binalah adik-adik kita, perkuat pengaderannya, arahkan mereka memiliki jiwa wirausaha agar mampu mengembangkan dan membuat lapangan pekerjaan” ungkapnya. (*)
Penyunting Mohammad Nurfatoni