Kelas Inklusi SD Kreatif Muhammadiyah 1 Lumajang menggelar Family Gathering di Lariszoo Kencong. Tujuannya menambah keakraban anak dan orang tua, sekaligus keakraban antar wali murid.
Tagar.co – Anak-anak istimewa berdatangan di Lariszoo Keroncong. Mereka memakai kaos seragam berwarna abu-abu dengan motif hitam. Logo sekolah tertera di dada kiri, SD Kreatif Muhammadiyah 1 Lumajang.
Mereka hadir bersama dua guru pendamping yang kompak berkaos biru muda dan berkerudung abu-abu. Ceria dan bahagia terlihat jelas pada wajah mereka.
Kelas Inklusi sekolah di Jawa Timur ini tengah menggelar Outbound, Sabtu (21/12/2024). Ini sekaligus Family Gathering perdana dengan tema With Toghetherness and Solidarity We Love Each Other.
Family gathering kelas inklusi yang merupakan kegiatan perdana ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak sekolah dengan paguyuban kelas inklusi. Inilah sebuah wujud kekompakan dan dukungan paguyuban kelas inklusi terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah kreatif ini.
Agenda family gathering ini berlangsung dalam rangka mengisi agenda akhir semester. Sekaligus untuk memberikan reward kepada siswa kelas inklusi karena sudah berjuang belajar selama satu semester.
Tambah Keakraban
Family gathering ini juga bertujuan untuk menambah keakraban antara anak dan orang tua sehingga terbangun bounding yang positif di antara orang tua dengan anak. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan semua wali murid inklusi dalam rangka menambah rasa persaudaraan antar sesama wali murid inklusi.
Beberapa kegiatannya adalah tour animal, outbound anak dan orangtua, serta momentum family gathering. Ketua Paguyuban Kelas Inklusi Bunda Azka menyampaikan rasa syukurnya kegiatan di Lariszoo Kencong Kabupaten Jember bisa berjalan dengan lancar.
“Family gathering kelas ini merupakan momen yang tak terlupakan antara orangtua dengan anak. Kita melihat keakraban orangtua dengan anak. Dan melihat kebahagiaan anak ketika mengikuti kegiatan family gathering tersebut,” ungkapnya.
Dia berharap ke depannya agenda seperti ini rencananya ada lagi. Dengan demikian, lanjutnya, semakin dapat membantu anak berkebutuhan khusus (ABK) bisa bersosialisasi dan mendapat penerimaan di lingkungan yang lebih luas. (#)
Jurnalis Azkia Fithri Penyunting Sugiran
