
Santri TPQ-MDTA At-Taqwa Menganti Gresik antusias mengikuti dongeng edukatif tentang Isra Mikraj. Dengan boneka lucu dan tanya jawab interaktif, mereka belajar nilai-nilai Islam sambil tersenyum dan tertawa ceria.
Tagar.co – Mendung di langit tak mengurangi semangat para santri TPQ-MDTA At-Taqwa untuk berkumpul di Masjid At-Taqwa, di pojok perumahan Wisma Sidojangkung Indah, Menganti, Gresik, Jawa Timur, Jumat (7/2/2025).
Sebanyak 130 santri berkumpul dengan penuh antusias, menyambut kedatangan Tim Nurul Falah Mojokerto yang akan menyajikan safari dongeng bertema Kemuliaan Bulan Rajab dan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw.
Baca juga: Ahad Pagi di Menganti: Menemukan Cahaya dan Kebahagiaan di Masjid At-Taqwa
Pukul 15.00 WIB, setelah salat Asar, santri segera memenuhi ruangan masjid yang nyaman. Ustazah mereka dengan sigap mengatur posisi duduk—santri laki-laki di depan, santri perempuan di belakang. Dengan penuh semangat, mereka bersiap mengikuti kisah Islami yang dikemas dalam metode bermain, cerita, dan menyanyi (BCM).
Acara dimulai pukul 15.30 WIB dengan doa pembuka. Mereka membaca surat Al-Fatihah dengan irama Rost, khas metode Tilawati yang diterapkan di TPQ ini. Kepala TPQ At-Taqwa, Ustazah Siti Fatimah, S.Pd., dalam sambutannya mengapresiasi kedatangan tim Nurul Falah.
“Saya lebih suka menyebutnya kisah, bukan dongeng, karena ini tentang Nabi yang kisahnya benar-benar terjadi,” ujarnya penuh semangat.

Dongeng Interaktif dan Gelak Tawa Santri
Tibalah di acara inti. Santri bersorak menyambut Kak Adi, nama populer Sugeng Pribadi, S.I.Kom, sang pendongeng. Dengan senyum ceria dan boneka Aditya yang menggemaskan, Kak Adi mulai berkisah.
Ia menceritakan bahwa bulan Rajab adalah momen istimewa bagi Nabi Muhammad Saw, yang kala itu menghadapi tahun kesedihan setelah kehilangan orang-orang terdekatnya. Namun, Allah menghiburnya dengan perjalanan Isra Mikraj, membawa Nabi bertemu para nabi terdahulu dan menerima perintah salat.
Di sela kisahnya, Kak Adi melontarkan pertanyaan, “Siapa yang mau berhaji?” Seorang santri perempuan, Sarah Shaqueena Azzahra, dengan percaya diri menjawab, “Saya!” Kak Adi pun melanjutkan, “Kalau punya uang banyak, siapa yang diajak haji?” Sarah menjawab polos, “Abi dan Umi.” Ketika ditanya siapa lagi yang diajak jika masih ada uang, ia menyebut Oma, Opa, dan bahkan semua ustazahnya!
Interaksi tak berhenti di situ. Kak Adi menyelipkan lagu-lagu Islami dan tepuk anak saleh, menghidupkan suasana. Ketika boneka Aditya bersin tanpa menutup mulut, Kak Adi menegurnya sambil mengajarkan sunnah Rasul, yaitu mengucap Alhamdulillah setelah bersin, disambut sahutan “Yarhamukallah” dari santri lainnya.

Antusiasme Santri dan Hadiah Spesial
Di akhir kisah, santri berkesempatan memenangkan hadiah. Uwais Alqorni, seorang santri, dengan percaya diri menjawab pertanyaan tentang peristiwa di neraka—hukuman bagi mereka yang lalai salat dan suka berbohong.
Santri lainnya, Muhammad Sandiga Bayu Atmaja, melafalkan surat Al-‘Alaq ayat 1-5 dengan fasih, sementara Maryam Hana Dzakiyah membacakan surat Al-Lahab dengan lantang dan tartil. Bahkan, Athallah Sagufta Prayoga, santri dari Jilid 3, dengan tepat menjawab pertanyaan tentang tahun kesedihan Nabi.
Selama satu setengah jam, santri tidak hanya mendengarkan, tetapi juga terlibat aktif, tertawa, dan belajar nilai-nilai Islam.

Makna Isra Mikraj dan Keberkahan Infak
Isra’ Mikraj bukan sekadar perjalanan luar biasa, tetapi juga pengingat akan pentingnya salat sebagai penghubung umat dengan Allah Swt. Nabi Muhammad Saw juga menjadi teladan kesabaran dan ketaatan dalam menghadapi ujian hidup.
Saat waktu menunjukkan pukul 16.45 WIB, wali santri mulai berdatangan. Acara pun diakhiri dengan doa penutup dan sesi foto bersama.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Taman Pendidikan Quran-Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (TPQ-MDTA) At-Taqwa dengan Nurul Falah Mojokerto dalam program “Layanan Dakwah Sedekah Kisah/Dongeng dan Manasik Zakat.”
Selain mendapatkan ilmu, santri juga diajarkan berbagi melalui infak sukarela. Alhamdulillah, pada sore itu terkumpul dana sebesar Rp2.575.000, yang akan disalurkan untuk santunan anak yatim, lansia duafa, guru ngaji duafa, serta saudara Muslim di Palestina.
Semoga keberkahan ilmu dan rezeki selalu menyertai para santri dan donatur. (#)
Jurnalis Rokhana Oktiasari Penyunting Mohammad Nurfatoni