Hanya 6,28 persen penduduk Indonesia yang lulus perguruan tinggi. Data per 31 Desember 2023 yang dirilis Kemendagri ini juga menunjukkan lulusan SD jumlahnya besar, yakni 63,92 juta jiwa atau 22,77 persen.
Tagar.co – Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Indonesia mencapai 280,73 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat 1,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 277,75 juta jiwa. Demikian data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) per 31 Desember 2023.
Baca juga: Negara Terbanyak Menerbitkan Buku Ber-ISBN
Menurut tingkat pendidikannya, jumlah penduduk Indonesia bisa dikelompokkan sebagai berikut, yang disajikan secara berurutan dimulai dari persentase terbesar:
- Sebanyak 67,4 juta penduduk Indonesia tidak atau belum sekolah. Proporsinya mencapai 24,01 persen dari total penduduk.
- Kemudian yang merupakan lulusan sekolah dasar (SD) sebanyak 63,92 juta jiwa atau 22,77 persen.
- Lalu 60,1 juta jiwa atau 21,41 persen penduduk di Tanah Air merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK).
- Penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan hingga bangku sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 40,44 juta atau 14,41 persen.
- Kemudian penduduk yang belum tamat SD sebanyak 30,11 juta jiwa atau 10,73 persen.
- Sebanyak 13,03 juta jiwa atau 4,64 persen penduduk Indonesia merupakan lulusan sarjana (S1).
- Penduduk dengan latar belakang pendidikan D3 sebesar 3,63 juta jiwa atau 1,29 persen.
- Lalu Penduduk yang merupakan lulusan D1 dan D2 sebanyak 1,1 juta jiwa atau 0,39 persen.
- Penduduk dengan latar pendidikan S2 sebesar 924.996 jiwa atau 0,33 persen.
- Sedangkan, jumlah penduduk dengan latar belakang pendidikan S3 di Indonesia menjadi yang paling sedikit, yakni 65.990 jiwa. Jumlah itu hanya setara 0,02 persen dari total penduduk di Tanah Air.
Dari data di atas, dapat dilihat bila penduduk yang lulusan perguruan tinggi (D1, D2, D3, S1, S2, dan S3) hanya 18.743.227 atau 6,28 persen.
Sebagai informasi, data tersebut bersumber dari data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), yang ditampilkan Sistem Informasi Geografis (GIS) Kemendagri yang merupakan aplikasi agregat kependudukan berbasis peta spasial. Adapun pengumpulan dan pengolahan data dilakukan pada 23 Februari 2024. (#)
Mohammad Nurfatoni, sumber dari Dataindonesia.id