Festival Ramadan Miosi menghadirkan beragam lomba yang memantik kreativitas, keberanian, produktivitas, hingga kompetisi sehat. Mulai dari cerdas cermat Ramadan sampai muhadarah.
Tagar.co – Bulan Ramadan di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) tak hanya diisi dengan ibadah, tetapi juga kreativitas, keberanian, produktivitas, dan kompetisi sehat. Festival Ramadan Miosi selama Senin-Kamis (17-20/3/2025) menjadi ajang siswa unjuk gigi dalam delapan kategori lomba.
Mengusung tema “Ramadan Ceria dalam Bingkai Akidah, Akhlak, dan Berbagi,” festival ini menghadirkan ragam perlombaan. Mulai dari Tahfiz Qur’an, Tahfiz Hadits, Kaligrafi, Clash of Champions (COC) Ramadan, Bedah Tajwid, Azan, Nasyid Islami, hingga Muhadarah.
Setiap kelas mengirimkan perwakilan terbaiknya. Baik individu maupun tim. Sebanyak 31 siswa akhirnya tampil sebagai pemenang dari lomba-lomba tersebut.
Salah satu lomba yang paling siswa nantikan ialah COC Ramadan. Lomba cerdas cermat ini diikuti oleh tim beranggotakan tiga siswa dari kelas VII, VIII, dan IX.
Tim kelas VII B Arshaq Elfaizi Kanahaya Setiawani, Aqilah Haniif Suliswanto, dan Muhammad Athar Ramdani ketika menjawab pertanyaan COC dari juri. (Tagar.co/Mahyuddin Syaifulloh)
Mereka harus melewati tiga babak penyisihan sebelum melaju ke babak final. Setiap babak terdiri dari 10 pertanyaan seputar Ramadan. Mulai dari ibadah puasa, salat qiyamul Ramadan, hingga zakat. Dapat poin 10 untuk setiap jawaban benar.
Arzeti Zalza Bilbina dan Rahmi Maulidiyah, guru Miosi, bertindak sebagai juri. Di babak penyisihan kelas VII, Arzeti melontarkan pertanyaan, “Puasa Ramadan wajib dikerjakan setiap muslim. Namun, bagi orang tua yang sudah tidak kuat lagi berpuasa, boleh tidak berpuasa. Maka orang tersebut berkewajiban untuk apa?”
Para peserta tampak antusias berdiskusi lalu berebut menekan bel untuk menjawab pertanyaan. Sorak sorai penonton pun memeriahkan suasana.
Tim kelas VII B, yang terdiri dari Arshaq Elfaizi Kanahaya Setiawani, Aqilah Hanif Suliswanto, dan Muhammad Athar Ramdani, berhasil melaju ke babak final.
Di babak final, mereka berhadapan dengan tim dari kelas VIII A dan IX A. Dengan perolehan skor 50, tim VII B berhasil keluar sebagai juara, mengungguli tim IX A (40 poin) dan VIII A (10 poin).
Juri membacakan soal COC. (Tagar.co/Mahyuddin Syaifulloh)
Produktif di Ramadan
Frida Ayu Lestari, Waka Ismuba Miosi, menekankan pentingnya produktivitas di bulan Ramadan. “Meskipun Ramadan, siswa Miosi harus tetap produktif. Lomba-lomba ini, selain memeriahkan Ramadan, juga melatih jiwa kompetisi dan karakter kolaborasi mereka,” ujarnya
Selain COC, lomba-lomba lain seperti muhadarah juga menyuguhkan penampilan menarik. Para peserta tampil percaya diri membawakan tema-tema seperti kejujuran dalam Islam, memaafkan adalah perbuatan mulia, zakat, manfaat puasa, dan ikhlas sebagai kunci kedamaian hati.
Festival Ramadan Miosi tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk memperkuat karakter siswa dan menanamkan nilai-nilai Islam. (#)