Diskusi merupakan perjalanan intelektual yang membawa kita melebihi batasan pemikiran kita sendiri. Dengan terus membuka diri terhadap ide-ide baru dan berbagi pengetahuan dengan orang lain akan memperluas horizon kita.
Tagar.co – Diskusi tidak sekadar menggabungkan berbagai buah pikiran. Ia merupakan fondasi esensial bagi pertumbuhan dan pembelajaran manusia. Ketika kita lahir ke dunia ini, kita tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang bawaan.
Kita memasuki kehidupan sebagai ‘bodoh’ dalam arti sederhana bahwa kita belum mengalami atau memahami sepenuhnya lingkungan di sekitar kita, ilmu pengetahuan menjadi pilar utama yang memungkinkan kita untuk lebih memahami dunia kompleks ini.
Teori Multiple Intelligences Howard Gardner (1983) menyarankan manusia memiliki berbagai jenis kecerdasan yang berbeda. Diskusi memungkinkan berbagai kecerdasan ini untuk bersinar dan berkontribusi pada pemahaman kolektif.
Baca juga: Pelicin di Negeri Pencoleng
Namun, esensi sejati dari belajar bukanlah sekadar untuk mengumpulkan jawaban yang benar. Lebih dari itu, tujuan sejati dari proses pembelajaran adalah untuk menyadari bahwa apa pun yang kita ketahui hanya merupakan secercah dari keajaiban pengetahuan yang belum terungkap sepenuhnya.
Analogi tentang pengetahuan sebagai ‘setetes air di lautan yang luas’ menunjukkan betapa besar dan luasnya dunia pengetahuan yang masih harus kita eksplorasi. Menurut Teori Konstruktivisme Sosial (Vygotsky, 1978), pembelajaran adalah proses sosial yang terjadi melalui interaksi dengan orang lain. Vygotsky menekankan pentingnya diskusi dan kolaborasi dalam pembelajaran, di mana pengetahuan dibangun secara kolektif.
Menggali Ilmu melalui Diskusi
Melalui diskusi, kita tidak hanya menyerap ilmu dari sumber-sumber yang telah kita pelajari sendiri. Diskusi adalah saat di mana kita berbagi gagasan dan pandangan dengan orang lain. Setiap individu membawa perspektif dan pengalaman unik mereka sendiri yang secara kolektif memperkaya pemahaman kita.
Lebih dari sekadar proses belajar, diskusi memungkinkan kita untuk menguji dan mengasah pemikiran kita sendiri, menerima kritik yang membangun, dan mengembangkan rencana dan tindakan yang lebih baik di masa depan.
Baca juga: Generasi Z, Kenapa Banyak yang Tidak Bekerja?
Pada tingkat yang lebih dalam, diskusi mendorong kita untuk menghargai keragaman pemikiran. Dengan terbuka terhadap pandangan dan sudut pandang yang berbeda, kita tidak hanya memperluas wawasan kita, tetapi juga menemukan solusi-solusi baru untuk masalah yang kompleks. Ini menciptakan lingkungan di mana ide-ide segar dapat berkembang dan inovasi dapat terjadi.
Teori Perspektif Beragam Hans-Georg Gadamer (1975) menekankan pentingnya dialog dan hermeneutika dalam memahami makna dari sudut pandang yang berbeda. Dengan mendengarkan dan menghargai berbagai perspektif, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan holistik.
Pembelajaran yang Berkelanjutan
Lebih dari sekadar pertukaran informasi, diskusi memfasilitasi pembelajaran yang berkelanjutan. Dengan tetap terbuka terhadap ide-ide baru dan informasi terbaru, kita menghindari jebakan menjadi statis dalam pemikiran dan pengetahuan. Di dunia yang terus berubah dengan cepat saat ini, kemampuan untuk belajar dari orang lain dan beradaptasi dengan perubahan adalah kunci untuk tetap relevan dan berhasil.
Diskusi merupakan perjalanan intelektual yang membawa kita melebihi batasan pemikiran kita sendiri. Dengan terus membuka diri terhadap ide-ide baru dan berbagi pengetahuan dengan orang lain, kita tidak hanya memperluas horison kita, tetapi juga memperkuat kemampuan kita untuk merespons tantangan global dengan bijaksana dan kreatif.
Baca juga: Makan Siang Gratis atau Pendidikan Gratis?
Mari terus menjadikan diskusi sebagai alat utama dalam perjalanan pembelajaran dan pertumbuhan pribadi serta kolektif kita. Teori Pembelajaran Sepanjang Hayat (Lifelong Learning) (Unesco, 1996) menjelaskanpembelajaran sepanjang hayat adalah konsep yang menekankan bahwa pembelajaran tidak berhenti setelah pendidikan formal. Diskusi adalah salah satu cara utama untuk memastikan pembelajaran berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, diskusi tidak hanya merupakan kegiatan sehari-hari, tetapi juga katalisator penting bagi inovasi dan solusi-solusi yang berkelanjutan. Mari kita terus membuka diri, mendengarkan dengan seksama, dan berbagi dengan sukacita, sehingga kita dapat terus tumbuh bersama sebagai manusia yang lebih baik dan lebih bijaksana. (#)
Penulis Kuswantoro Penyunting Mohammad Nurfatoni