Telaah

Detoks Harta, Terapi Jiwa: Zakat Mal sebagai Jalan Pembersihan Diri

152
×

Detoks Harta, Terapi Jiwa: Zakat Mal sebagai Jalan Pembersihan Diri

Sebarkan artikel ini
Tak semua harta layak disimpan, dan tak semua jiwa tenang karena banyaknya kekayaan. Zakat mal adalah cara Islam membersihkan keduanya—harta dan jiwa—melalui berbagi yang menyucikan.
Ilustrasi freepik.com premium

Tak semua harta layak disimpan, dan tak semua jiwa tenang karena banyaknya kekayaan. Zakat mal adalah cara Islam membersihkan keduanya—harta dan jiwa—melalui berbagi yang menyucikan.

Kajian Ramadan bersama Ketua ICMI (Seri 26): Detoks Harta, Terapi Jiwa: Zakat Mal sebagai Jalan Pembersihan Diri

Oleh Ulul Albab; Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Jawa Timur; Ketua Litbang DPP Amphuri, Pembina Yayasan Masjid Subulus Salam GWA Sidoarjo; dan Akademisi Universitas Dr. Soetomo Surabaya.

Tagar.co – Bulan Ramadan adalah momen penuh keberkahan—waktu terbaik bagi setiap Muslim untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk menunaikan zakat. Salah satu kewajiban utama dalam ajaran Islam adalah zakat mal, yakni zakat atas harta kekayaan yang dimiliki. Zakat ini tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga menjadi sarana menghadirkan keadilan sosial dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Pengertian Zakat Mal

Secara bahasa, kata mal dalam bahasa Arab berarti harta atau kekayaan. Maka, zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas berbagai jenis harta yang dimiliki seorang Muslim, seperti uang, emas, perak, atau hasil dari usaha lainnya.

Baca Juga:  Manusia, AI, dan Jalan Sunyi Menjadi Khalifah

Baca juga: Zakat Fitrah: Kewajiban, Hukum, dan Cara Pembayarannya, Bolehkah secara Online?

Zakat ini bukan sekadar kewajiban ritual, tetapi juga sarana untuk membersihkan harta dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Menurut Syekh Dr. Yusuf Al-Qaradawi dalam Fikih Zakat, zakat mal mencakup:

  1. Zakat simpanan emas, perak, dan barang berharga lainnya

  2. Zakat atas aset perdagangan

  3. Zakat atas hewan ternak dan hasil pertanian

  4. Zakat atas hasil olahan tanaman dan hewan

  5. Zakat atas hasil tambang dan tangkapan laut

  6. Zakat atas hasil penyewaan aset

  7. Zakat atas penghasilan jasa profesi

  8. Zakat atas saham dan obligasi

Sejarah dan Dasar Hukum

Zakat mal telah diwajibkan sejak masa Nabi Muhammad Saw. Ia menjadi bagian integral dari sistem ekonomi Islam yang bertujuan mengurangi ketimpangan sosial dan membantu mereka yang membutuhkan.

Dalil mengenai zakat mal tercantum dalam Al-Qur’an, antara lain dalam Surah At-Taubah 60 yang menjelaskan delapan golongan penerima zakat (mustahik), seperti fakir, miskin, dan para pejuang di jalan Allah.

Dalam hadis, Rasulullah Saw menegaskan bahwa harta yang tidak dizakati akan menjadi beban di akhirat kelak. Maka, menunaikan zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga jalan meraih keberkahan hidup.

Baca Juga:  Jejak Abadi Dua Warisan Rasulullah: Apa Legasi yang Kita Tinggalkan?

Syarat dan Jenis Harta yang Wajib Dizakati

Tidak semua harta dikenai zakat. Berikut syarat-syaratnya:

  1. Kepemilikan penuh – harta sepenuhnya milik pribadi, bukan pinjaman atau barang gadai

  2. Halal – diperoleh dengan cara yang sah menurut syariat

  3. Dapat berkembang – menghasilkan manfaat atau keuntungan

  4. Mencapai nisab – melebihi batas minimum zakat

  5. Bebas dari utang – tidak memiliki utang yang melebihi nilai harta

  6. Mencapai haul – dimiliki selama satu tahun penuh

  7. Waktu panen – untuk hasil pertanian atau perikanan, zakat dikeluarkan saat panen

Jenis harta yang termasuk dalam zakat mal meliputi emas, perak, uang tunai, hasil pertanian, perniagaan, peternakan, dan penghasilan dari profesi. Hal ini juga ditegaskan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Besaran Zakat Mal

Zakat mal yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 persen dari total harta yang telah memenuhi syarat nisab dan haul. Misalnya, jika seseorang memiliki harta senilai Rp100 juta, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah Rp2,5 juta.

Kapan Waktu Terbaik Menunaikan Zakat?

Zakat mal dapat dikeluarkan kapan saja setelah memenuhi syarat. Namun, bulan Ramadan adalah waktu yang sangat dianjurkan. Keutamaan Ramadan membuat pahala zakat berlipat ganda, dan momentum spiritual umat sedang berada pada puncaknya.

Baca Juga:  Asnaf Penerima Zakat, Ini Profil Orangnya

Cara Menyalurkan Zakat

Zakat mal bisa disalurkan secara langsung kepada mustahik atau melalui lembaga zakat resmi. Di era digital saat ini, banyak platform daring yang memudahkan penyaluran zakat secara cepat, aman, dan tepat sasaran.

Keutamaan Zakat Mal

Zakat mal membawa banyak manfaat. Ia bukan hanya menyucikan harta, tetapi juga menjadi sarana mengurangi kemiskinan, memperbaiki kesejahteraan sosial, dan memperkuat solidaritas umat. Sebagai bagian dari amal jariah, zakat akan terus mengalirkan manfaat bagi pemberi maupun penerimanya.

Penutup

Zakat mal adalah kewajiban yang mengandung dimensi ibadah sekaligus sosial. Di bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini, mari kita tunaikan zakat mal dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan begitu, harta kita menjadi bersih, hidup kita lebih berkah, dan kita turut serta membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. (#)

Penyunting Mohammad Nurfatoni