Feature

Deep Management: Strategi Sekolah Muhammadiyah Gresik Menuju Pendidikan Unggul

298
×

Deep Management: Strategi Sekolah Muhammadiyah Gresik Menuju Pendidikan Unggul

Sebarkan artikel ini
Dr. Muhammad Arfan Mu’ammar, M.Pd.I dalam Rapat Kerja Majelis Dikdasmen dan PNF Se-Kabupaten Gresik yang digelar di Ruang Pertemuan 2 SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Sabtu (1/2/2025).

Sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Gresik diminta mengadopsi deep management, pendekatan inovatif yang mencakup delapan elemen strategis. Dengan manajemen mendalam, pendidikan berkualitas dan daya saing sekolah diharapkan meningkat.

Tagar.co – Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengelolaan amal usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan, sekolah dan madrasah Muhammadiyah di Gresik diharapkan dapat menerapkan strategi Deep Management.

Pendekatan ini dikembangkan oleh Dr. Muhammad Arfan Mu’ammar, M.Pd.I., yang meliputi delapan unsur, meliputi: understanding, plamning, organaizing-actuiting, controlilng, deep observation, rencana tindak lanjut (RTL), tindak lanjut (TL) dan evaluating.

“Ini lagi trend istilah deep seperti deep learning, maka saya akan menyampaikan deep management, menejeman mendalam untuk mengelola sekolah dan madrasah Muhammadiyah,” katanya disambut tawa hadirin yang mengikuti dalam Rapat Kerja Majelis Dikdasmen dan PNF Se-Kabupaten Gresik yang digelar di Ruang Pertemuan 2 SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Sabtu (1/2/2025).

Understanding: Pemahaman Dinamika Pendidikan

Arfan mengatakan, seiring dengan perubahan kebijakan pendidikan nasional, sekolah dan madrasah Muhammadiyah di Gresik dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan regulasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah alias Kemendikdasmen.

“Guru dan pengelola sekolah harus terus belajar dan beradaptasi. Pendidikan bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga memahami arah kebijakan serta meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Arfan saat menyampaikan materi Deep Management dalam Pengembangan dan Peningkatan AUM Pendidikan di Kabupaten Gresik. 

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik itu memberi contoh tentang Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka yang belum khatam dipelajari tapi kini sudah muncul Dimensi Profil Lulusan. Lalu ada paradigma deep learning dan program 7 Kebiasaan Hebat Anak Indonesia.

Murut dia, semua itu harus diikuti perkembangannya. Tidak ada alasan, ‘Pak saya bukan orang pendidikan’. “Ya baca dan dipelajari. Jadilah live long learner. Kalau kulakan makanan di pasar, Tapi kulakan materi dengan membaca dan belajar,” katanya.

Baca Juga:  10 Sekolah Penghimpun Donasi Filantropis Cilik Terbaik 2024 Dapat Penghargaan

Dia pun mengutip kaidah Ushul Fikih: Mala yudraku kulluhu la yutraku kulluhu. Artinya apa yang tidak bisa diraih semuanya, tidak boleh ditinggalkan semuanya. 

Pada subbab understanding ini Arfan lalu menjelaskan secara filosofis 7 Kebiasaan Hebat Anak Indonesia. Dia juga memaparkan tentang konsep deep learning.

Baca juga: Tafsir Puitis ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’ Lahirkan Quotes Indah

Perencanaan Jangka Panjang yang Visioner

Ustaz Arfan, sapaannya, melanjutkan penjelsaan pada strategi kedua deep management yang menitikberatkan pada perencanaan yang sistematis.

Dia membayangkan sekolah Muhammadiyah di Gresik dapat menyusun Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) 20 tahun, yang bertujuan untuk menentukan arah pertumbuhan sekolah, baik dari segi fasilitas, jumlah siswa, maupun kualitas tenaga pengajar.

“AUM yang ada di lingkungan PCM kita mau dibawa ke mana 20 tahun ke depan? Tetap begitu-begitu saja? Mau nambah sekolah? Kapan? Di mana,” tanyanya retoris.

Selain itu, RPJP bisa dipecah menjadi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) 4 tahun, yang disesuaikan dengan periode kepemimpinan kepala sekolah. “Jika RKJM tidak berjalan dengan baik, maka target RPJP bisa tertunda,” jelas Dr. Arfan.

Baca Juga:  Rapat Kerja serasa Pertemuan Keluarga

Kemudian, perencanaan ini dipersempit lagi dalam Rencana Kerja Tahunan (RKAT), yang menjadi pedoman dalam menjalankan program kerja setiap tahunnya.

“Maka PCM, Majelis Dikdasmen PCM, dan kepala sekolah harus duduk bareng membahas perencanaan ini,” pesannya.

Optimalisasi Organisasi dan Sumber Daya

Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya itu menjelaskan, manajemen sekolah tidak hanya berkutat pada kurikulum, tetapi juga pengelolaan sumber daya manusia. Salah satu tantangan utama yang dihadapi sekolah adalah efektivitas kerja tenaga pendidik dan karyawan.

Baca juga: Tujuh Program Unggulan Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Gresik Tahun 2025

“Sering kali, masalah bukan pada jumlah tenaga kerja, tetapi efektivitas kerja mereka. Dalam sehari, berapa jam karyawan benar-benar bekerja dan berapa jam yang terbuang? Harus ada strategi pengelolaan waktu yang baik,” ungkapnya.

Sebagai solusi, sekolah Muhammadiyah di Gresik dapat mengadakan pembinaan bagi guru dan tenaga kependidikan secara rutin. Program ini bertujuan untuk menjaga semangat kerja dan meningkatkan kualitas pengajaran.

Pengawasan dan Evaluasi Berkelanjutan

Agar strategi ini berjalan dengan baik, pengawasan (controlling) yang sistematis diperlukan. Beberapa aspek yang menjadi fokus pengawasan antara lain:

  • Kedisiplinan siswa dan guru
  • Kualitas pembelajaran di kelas
  • Penggunaan media sosial oleh siswa
  • Keuangan sekolah
  • Kondisi sarana dan prasarana

Menurut Arfan, dengan sistem pengawasan yang ketat, sekolah dapat memastikan bahwa setiap program yang direncanakan berjalan sesuai dengan tujuan.

Baca Juga:  HP Bisa Jadi Berhala di Zaman Modern

Observasi Mendalam dan Solusi Inovatif

Pendekatan deep observation (pengamatan mendalam) menjadi salah satu kunci keberhasilan manajemen sekolah. Arfan mendorong pengelola sekolah untuk melakukan analisis mendalam terhadap permasalahan yang muncul.

Sebagai contoh, jika jumlah pendaftar sekolah menurun, maka perlu dicari tahu penyebabnya. “Apakah masalahnya terletak pada strategi pemasaran sekolah yang kurang menarik? Jika iya, maka solusi yang bisa diambil adalah mengirim tim humas sekolah untuk mengikuti pelatihan pemasaran digital,” paparnya.

Langkah selanjutnya adalah rencana tindak lanjut (RTL) dan tindak lanjut (TL), yang menekankan pada implementasi solusi secara konkret, bukan sekadar rencana di atas kertas.

Evaluasi: Kunci Keberhasilan

Setelah setiap program dilaksanakan, langkah terakhir dalam strategi deep management adalah evaluasi. Jika sebuah program tidak memberikan dampak positif, maka sekolah harus segera menyusun strategi baru yang lebih efektif.

“Pendidikan adalah proses dinamis. Jika sebuah metode tidak berhasil, jangan takut untuk mengevaluasi dan mencoba cara baru,” pungkasnya.

Arfan menekankan, jika diterapkan dengan baik, deep management dapat menjadi strategi yang ampuh dalam meningkatkan daya saing dan kualitas pendidikan di sekolah dan madrasah Muhammadiyah Gresik. Perencanaan yang matang, eksekusi yang disiplin, serta evaluasi berkelanjutan akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencetak generasi unggul di masa depan. (#)

Jurnalis Mohammad Nurfatoni