Panduan

Data Perceraian Terakhir di Indonesia, Terbanyak karena Faktor Ini

×

Data Perceraian Terakhir di Indonesia, Terbanyak karena Faktor Ini

Sebarkan artikel ini
Data perceraian di Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik menunjukkan berbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Ada faktor murtad dan poligami.
Majelis Hakim Pengadilan Agama Dompu tengah memeriksa para pihak, dengan salah satu pihak secara virtual (Foto badilag.mahkamahagung.go.id)

Data perceraian di Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik menunjukkan berbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Ada faktor murtad dan poligami.

Tagar.co – Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 28 Februari 2024, jumlah perceraian di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 463.654 kasus. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 10,2 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 516.344 kasus.

Bila dilihat per provinsi, maka Jawa Barat sebagai wilayah dengan penduduk terbesar, menempati posisi pertama dengan kasus terbanyak perceraian (91.146), disusul Jawa Timur (79.248), Jawa Tengah (68.133), Sumatra Utara (15.660), dan DKI Jakarta (14.381).  

Baca juga: Tahun 2050 Jumlah Umat Islam Dunia Diproyeksikan Setara dengan Pemeluk Kristen

Jumlah Perceraian per Provinsi

  1. Aceh 6.086
  2. Sumatra Utara 15.660
  3. Sumatra Barat 8.036
  4. Riau 8.617
  5. Jambi 4.573
  6. Sumatra Selatan 10.374
  7. Bengkulu 3.641
  8. Lampung 14.038
  9. Kepulauan Bangka Belitung 2.239
  10. Kepulauan Riau 3.301
  11. DKI Jakarta 14.381
  12. Jawa Barat 91.146
  13. Jawa Tengah 68.133
  14. DIY 5.187
  15. Jawa Timur 79.248
  16. Banten 14.133
  17. Bali 1.065
  18. NTB 6.766
  19. NTT 3.147
  20. Kalimantan Barat 4.978
  21. Kalimantan Tengah 3.147
  22. Kalimantan Selatan 6.537
  23. Kalimantan Timur 6.910
  24. Kalimantan Utara 977
  25. Sulawesi Utara 1.818
  26. Sulawesi Tengah 3.581
  27. Sulawesi Selatan 12.806
  28. Sulawesi Tenggara 3.673
  29. Gorontalo 2.062
  30. Sulawesi Barat 1.151
  31. Maluku 793
  32. Maluku Utara 1.168
  33. Papua Barat 496
  34. Papua 1.158

Catatan:

  • Jumlah dalam lampiran ini 408.347, sesuai data perceraian yang akta cerainya sudah tercetak. Sementara data globalnya 463.654.
  • Data Provinsi Papua mencakup Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan
Baca Juga:  Bagi-Bagi Kursi Komisaris untuk Tim Sukses

Faktor Perceraian

Data yang dirilis BPS juga menunjukkan ada 12 faktor yang memengaruhi perceraian. Faktor terbanyak adalah perselisihan yang terus-menerus (251.828), ekonomi (108.488), dan meningalkan salah satu pasangan (34.3220).

Berikut data selengkapnya:

  1. Perselisihan atau Pertengkaran 251.828 (61,7 persen)
  2. Ekonomi 108.488 (26,57 persen)
  3. Meninggalkan Salah Satu Pihak 34.322 (8.40 persen)
  4. KDRT 5.174 (1,27 persen)
  5. Mabuk 1.762 (0,43 persen)
  6. Judi 1.572 (0,38 persen)
  7. Murtad 1.415 (0,35 persen)
  8. Dihukum Penjara 1.371 (0,33 persen)
  9. Zina 780 (0,19 persen)
  10. Poligmai 738 (0,18 persen)
  11. Madat 385 (0,09 persen)
  12. Kawin Paksa 314 (0,07 persen)
  13. Cacat Badan 209 (0,05 persen)

Mohammad Nurfatoni