Mimude Dermosari, Tugu, Trenggalek, memanfaatkan momentum bulan Agustus sebagai upaya merajut kebersamaan warga madrasah. Madrasah bermoto ‘Sekolah Islami, Kreatif, dan Inovatif’ ini juga ingin mereka tidak ingin jadi ‘Jas Merah’.
Tagar.co – Tiga ibu muda itu tampak anggun sekaligus modis. Mereka memakai kebaya dengan bahan brokat berwarna merah yang dipadu bawahan carik bermotif batik berkelir cokelat. Pakaian tradisional itu mereka padukan dengan unsur modern: jilbab hitam dan sepatu kets.
Dengan selempang bertuliskan ‘pertugas upacara’ yang melilit tubuh mereka secara diagonal, ketiga wanita yang merupakan wali murid itu—Enik Rosita, Rina Rika Wati dan Laili Rohmah; wali murid kelas 2—sukses mengibarkan bendera Merah-Putih. Bendera berhasil mereka bentangkan dengan baik kemudian dikerek perlahan seirama dengan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan peserta upacara.
Upacara memperingati HUT Ke-79 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan oleh Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Dermosari (Mimude), Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, di TK Aisyiyah Dermosari, Sabtu (17/8/2024) itu termasuk unik. Pasalnya seluruh petugas upacara adalah para wali murid, seperti tiga pengibar bendera itu.
Momen Kebersamaan
Kepala Mimude Imam Nur Kozin, S.Pd, SD, M.Pd.I., mengatakan upacara ini sebagai sarana untuk menyatukan berbagai elemen kekeluargaan antara guru, wali murid, siswa, mahasiswa KKN UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dan warga sekitar madrasah dalam satu tujuan bersama.
“Ini bertujuan merayakan kemerdekaan dan memajukan negara. Hal ini memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah-tengah keragaman Indonesia. Momen upacara kali ini penting untuk merefleksikan dan merayakan perjalanan bangsa Indonesia,” ujarnya dalam amanat upacara.
Baca juga: Sejarah Terukir, Anak Dusun Mencorek Jadi Anggota Paskibra
Upacara tersebut adalah salah satu dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Mimude untuk mengenang dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI.
Madrasah bermoto ‘Sekolah Islami, Kreatif, dan Inovatif’ ini turut dalam kemeriahan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Tugu.
Selain menggelar upacara, Mimude mengikuti berbagai lomba. Seperti lomba baris berbaris atau gerak jalan; lomba cabang olahraga, seni, dan keagamaan; lomba drumben, karnaval budaya, serta kreativitas stan eksposisi.
Jas Merah
Kepada Tagar.co, Senin (26/8/2024), Imam Nur Kozin menjelaskan, kegiatan memperingati HUT kemerdekaan itu memberikan pelajaran kepada seluruh anak bangsa bahwa perjuangan pahlawan jangan pernah dilupakan seperti pernah diingatkan oleh Bung Karno dengan istilah Jas Merah atau Jangan Melupakan Sejarah.
Baca juga: Mengharukan, Mengenang Malam Pengukuhan Paskibra Karas
“Sejarah perjuangan memiliki cerita-cerita terbaik di dalamnya. Hal ini pula yang nantinya sebagai bahan belajar anak muda sekarang ini. Penting pula sebagai kajian literasi kemerdekaan untuk para peserta didik di semua lini satuan pendidikan, dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA/SMK sederajat.
“Mengapa demikian?” tanyanya retoris.
“Tentu jawabannya jelas, sebagai penanaman cinta Tanah Air, rasa nasionalisme yang harus dan terus dikuatkan dalam diri karakter seluruh siswa di negeri pertiwi ini. Para pendahulu kita telah berjuang matia-matian berjuang untuk republik tecinta, maka saatnya kali ini kita kuatkan rasa cinta tanah air dengan berbagai hal positif yang dapat disajikan,” terangnya.
Prestasi Membanggakan
Dalam peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI yang digelar Pemerintah Kecamatan Tugu, Mimude berhasil mempersembahkan berbagai prestasi.
Menurut Imam Nur Kozin pencapaian itu tidak terlepas dari semangat para guru dalam mempersiapkan murid-muridnya. Rasa terima kasih pun dia samapikana pada mereka.
“Jadikan ini sebagai cambuk semangat untuk melahirkan dan mengembangkan potensi karya dalam diri peserta didik, melalui muatan-muatan pengetahuan di dalamnya. Juga melakukan evaluasi secara berproses untuk membawa perubahan yang berbeda dari sekolah lainnya. Tidak ada sekolah yang sempurna, adanya sekolah yang terus bekerja sama, saling menguatkan dengan elemen di dalamnya, memperkuat input mengeluarkan output terbaik dimata masyarakat,” tuturnya.
Baca juga: Anggota Paskibraka Lepas Jilbab, Dipaksa atau Sukarela?
Imam menambahkan Mimude menjadi satu-satunya madrasah yang mendapatkan penghargaan stan eksposisi, meskipun harus bersaing dengan SD negeri dan sekolah atau madrasah swasta lainnya.
Stan bernama ‘Planetarium Mimude’ yang mengusung tema edukasi ini menyuguhkan literasi dengan disertai penjualan sapu lidi. Hal itu yang membuat berbeda dengan stan-stan lainnya yang hanya menyuguhkan jualan makanan dan beberapa alat kebersihan.
“Mimude melalui ekspo mengajak kepada masyarakat untuk melek literasi. Karya tulisan para siswa yang tergabung dalam antologi cerpen dan puisi pun tercetak untuk dinikmati para pembaca saat berkujung di stan kami,” kata Imam.
Daftar Prestasi
- Gerak jalan, harapan 2 tingkat kecamatan putra.
- Musabaqah Syahril Qur’an, juara 2 tingkat campuran (SD/SLTP/SLTA)
- Musabaqah Hifzil Qur’an, Juara 3 tingkat campuran (SD/SLTP/SLTA)
- Tilawah putri, juara 2 tingkat campuran (SD/SLTP/SLTA)
- Azan, harapan 3 tingkat campuran (SD/SLTP/SLTA)
- Musabaqah Hifzil Qur’an, harapan 1 tingkat campuran (SD/SLTP/SLTA)
- Culture Carnival, juara 3 kategori gugus SD/MI tingkat kecamatan
- Drumben, juara 3 kategori SD/MI tingkat kecamatan.
- Stan Eksposisi, harapan 3 kategori SD/MI tingkat kecamatan
Jurnalis Rizka Ayu Fitrianingsih Penyunting Mohammad Nurfatoni