Kelas vokasi resmi dibuka oleh SMA Muhammadiyah 8 Gresik atau Smamdela. Sekolah ini menawarkan dua jalur, pendidikan umum dan kejuruan sesuai kebutuhan masyarakat. Perlu energi besar untuk melakukan ini.
Tagar.co – Prasasti berbahan granit impor berwarna hitam dengan ukuran 90×60 cm itu menjadi tonggak baru bagi SMA Muhammadiyah 8 Gresik yang berada di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme.
Tinta berwarna emas yang ditorehkan oleh Prof. Dr. Khozin, M.Si, saat menandatangani prasasti gedung vokasi itu, Kamis (17/10/2024), menandai babak baru bagi sekolah yang punya nama populer Smamdela itu.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Khozin secara resmi meluncurkan program Kelas Vokasi Smamdela.
Baca berta terkait: Talent Showcase Membuka Acara Milad Ke-36 Smamdela
Saat menorehkan tanda tangan bersejarah itu dia didampingi Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Yusuf Diachmad Sabri, S.T., M.B.A.; Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Gresik M. Aziz Fadloli, M.Si.; Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cerme, Wasis Supeno, S.T.; Kepala Smamdela Emi Faizatul Afifah, M.Si.; dan beberapa undangan lainnya.
Maka mulai saat itu Smamdela secara resmi membuka kelas vokasi dengan delapan peminatan, yaitu Pengelasan, Kimia Industri, Desian Komunikasi Visual (DKV), Tata Rias, dan Teknik Sepeda Motor.
Emi Faizatul Afifah menerangkan kelas vokasi itu merupakan pengembangan dari Program Double Track Smamdela yang sudah berlangsung sejak tahun 2020 dan mendapat surat keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2021.
Ada dua peminatan dalam Program Double Track Smamdela, yaitu Tata Rias dan Tata Boga. “Dan alhamdulilah kami mendapat penghargaan sebagai Penyelenggara Program Double Track Mandiri Terbaik Desember 2022,” katanya.
Tuntutat Masyarakat
Emi menjelaskan, dibukanya kelas vokasi ini untuk menjembatani siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena tuntutan ekonomi atau yang sudah tidak ingin belajar lagi.
Hal itu didasarkan pada hasil survei melalui angket yang disebar ke siswa kelas XII saat ini. Ternyata dari 125 siswa ada 80 anak yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Maka kami fasilitasi mereka dengan pembelajaran menggunakan Quipper di dalamnya ada materi tryout dan pembahasannya agar mereka sukses masuk perguruan tinggi negeri,” terangnya pada Tagar.co, Jumat (18/10/2024).
Sementara itu ada 45 siswa yang ingin langsung bekerja setelah lulus dari Smamdela. “Sehingga akan kita dibekali dengan keterampilan sesuai dengan minat dan keahliannya,” ungkapnya.
Emi menambahkan, seluruh siswa Smamdela memperoleh proses pembelajaran yang sama. “Adapun yang membedakan adalah ketika siswa lainnya mengikuti Quipper atau tryout, siswa vokasi diberikan keterampilan lain dengan moving atau outing class,” terangnya.
Untuk kelas vokasi, selain diajar oleh guru Smamdela, juga mendatangkan pelatih atau guru tamu dari dunia usaha (dudi).
Emi juga membeberkan beberapa contoh kegiatan yang dilakukan untuk siswa kelas vokasi. Seperti Pelatihan Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Workshop Office Basic dan Desain Canva, atau Talkshow Memiliki Kulit Sehat dan Cantik bersama Navagreen.
Menjawab pertanyaan Tagar.co, mengapa siswa yang berniat tidak melanjutkan ke perguruan tinggi tidak langsung sekolah di SMK, Emi mengatakan alasannya, “Karena di di Smamdela banyak pilihan ekstrakurikuler atau ekskulnya.”
Beberapa ekskul di Smamdela adalah Olahraga yang meliputi, Tapak Suci, Atletik, Panahan, Panjat Dinding, Hoki, Futsal, Voli, Basket, dan Badminton.
Ekskul lainnya: Tahfizul Qur’an; English Conversation Club (ECC); Generasi Muda; Pecinta Alam (Gempa); Pasukan Paskibra (Pasus); Tari; Intensif Olimpiade, dan Kelas Riset.
Didukung Majelis Dikdamen
Dalam pidato sebelum meresmikan Kelas Vokasi Smamdela Kamis pagi itu, Khozin menjelaskan mengapa ada kelas vokasi di SMA.
“Mungkin di antara kita yang kurang membidangi di dunia pendidikan, akan bertanya: iki sak jane ngono (ini sebenarnya) SMA atau SMK? Kok ada vokasi di SMA,” tanyanya retoris.
Dia menjelaskan, sebenarnya SMK itu adalah jalur pendidikan umum atau akademik sedangkan SMK jalur pendidikan kejuruan atau vokasi.
Jika di perguruan tinggi, kelanjutan SMA adalah S1, S2, dan S3. Sementara SMK melanjutkan ke D1, D2, D3, dan D4 atau kalau melanjutkan lagi, maka ke S2 dan S3 terapan.
Baca juga: Atraksi Panahan Nabila Menandai Puncak Milad Ke-36 Smamdela
Lalu mengapa SMA Muhammadiyah 8 Gresik ini membuka kelas vokasi? Dia mengatakan bahwa kelas vokasi yang dibuka tersebut sudah on the track alias sudah benar. “Ini karena tuntutan masyarakat seperti itu,” ujarnya.
Jadi, menurutnya anak-anak SMA ini bisa melanjutkan ke jalur akademi di perguruan tinggi. Tapi jika ada yang tidak bisa melanjutkan, maka mereka sudah siap bekerja.
Dia lalu menyinggung Kabupaten Gresik sebagai daerah dominan industri yang tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai.
Bahkan dia memuji Emi sebagai kepala sekolah dengan energi yang luar biasa. “Bu Emi Kepala SMA Muhammadiyah 8 ini energinya double. Ya ngurus pendidikan umum sekaligus vokasi. Dan saya lihat vokasinya bagus sekali,” pujinya.
SMA Rasa SMK
Usai acara seremonial, Emi mengajak Khozin dan tamu lainnya untuk melihat berbagai hasil karya kelas vokasi di gedung baru yang berada di sisi timur kompleks Smamdela.
Di lantai satu Kelas Tata Boga memamerkan produk minuman dan makanan hasil karya mereka. Para tamu pun mendapat jatah masing-masing satu botol sinom dingin.
Selanjutnya Solar Cell Training Kit milik PT Datek, salah satu dudi yang digandeng Smamdela, menjadi sasaran kunjungan berikutnya. Alat yang seukuran koper mini untuk menjelaskan bagaimana pembangkit listrik tenaga surya beroperasi. Alat ini menjadi salah satu materi pelajaran di Kelas Industri Kimia Smamdela.
Berikutnya stan Kelas Teknik Sepeda Motor yang memamerkan sepeda motor Kawasaki dan beberapa bagian yang dibongkar.
Di ruang berikutnya, para tamu diajak menuju produk Kelas DKV. Di situ ada meja podcast, studio mini dengan kamera lengkap. Khozin dan M. Fadloli Aziz pun sempat berfoto ria di situ sekaligus merekam video ucapan Milad Ke-36 Smamdela.
Di sebelah studio mini itu, ada ruang mini untuk merias wajah. “Ini Kelas Tata Rias,” kata Emi. “Harusnya sebelum rekaman video, rias dulu,” katanya pada Aziz, bergurau.
Naik di lantai dua, para tamu seperti berada di restoran mini. Mereka disiapkan aneka kudapan, bahkan ada menu nasi lengkap. Khozin memilih menikmati peyek produk Kelas Tata Boga. “Enak,” katanya.
Mengikuti kunjungan ke stan atau ruang kelas vokasi ini seperti merasakan nuansa SMK di Smamdela. Selamat! (#)
Jurnalis Mohammad Nurfatoni