Feature

Belajar sambil Berpetualang: Serunya Study Tour SD Mukrida ke Yogyakarta

217
×

Belajar sambil Berpetualang: Serunya Study Tour SD Mukrida ke Yogyakarta

Sebarkan artikel ini
Foto bersama di depan Candi Prambanan bersama Kepala SD Mukrida, Nanang Rouful Akbar S.Pd.I., M.Pd
(Tagar.co/Bayu Krisna Adji)

Siswa SD Mukrida menikmati study tour edukatif ke Yogyakarta. Dari Candi Prambanan hingga VW Safari Borobudur, mereka menjelajah sejarah, sains, dan budaya dengan penuh keceriaan.

Tagar.co – Sebanyak 65 siswa kelas 6 SD Muhammadiyah 2 Krian (SD Mukrida) bersama 8 guru pendamping menggelar study tour ke Yogyakarta pada 5–6 Februari 2025. Perjalanan ini bukan sekadar wisata, tetapi juga pengalaman edukatif yang memperkaya wawasan para siswa.

Sejak pukul 05.30 WIB, rombongan telah berkumpul di timur Pasar Bantengan, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Antusiasme terpancar dari wajah para siswa yang dengan rapi memasukkan tas ransel mereka ke dalam bagasi bus dan mobil Hiace yang telah disediakan. Dengan penuh semangat, mereka siap memulai petualangan dua hari di Kota Gudeg.

Hari Pertama: Wisata Sejarah dan Sains

Hari pertama diawali dengan kunjungan ke Candi Prambanan, situs warisan budaya dunia yang menjadi simbol kejayaan Hindu di Nusantara. Di sini, para siswa belajar tentang sejarah dan keindahan arsitektur candi yang megah.

Baca Juga:  Kisah si Santri Mbeling: Rotowijayan

Usai menjelajahi Prambanan, perjalanan dilanjutkan ke Taman Pintar, destinasi edukatif yang memperkenalkan siswa pada berbagai ilmu pengetahuan, mulai dari sejarah Indonesia, fisika, hingga biologi melalui wahana interaktif.

Baca juga: Naik Kapal Perang, Pengalaman Tak Terlupakan Siswa SD Mukrida di Koarmada II Surabaya

“Ini pengalaman pertamaku ke Yogyakarta. Seru juga ternyata bisa mampir ke Candi Prambanan dan Taman Pintar,” ujar Alexandro, salah satu siswa kelas 6 SD Mukrida.

Hari pertama ditutup dengan kunjungan ke Malioboro, pusat keramaian khas Yogyakarta yang menawarkan berbagai kuliner dan suvenir tradisional. Para siswa menikmati suasana malam di sepanjang jalan legendaris ini, berburu oleh-oleh khas seperti batik dan kaos Dagadu.

Siswa siswi SD Mukrida berkunjung ke Desa Wisata Borobudur, tempat pembuatan gula merah
(Tagar.co/Bayu Krisna Adji)

Hari Kedua: Eksplorasi Kuliner dan Budaya

Keesokan harinya, rombongan mengunjungi Pabrik Bakpia 25, pusat oleh-oleh khas Yogyakarta. Di sini, mereka melihat langsung proses pembuatan bakpia serta berbelanja untuk keluarga di rumah.

Perjalanan dilanjutkan dengan pengalaman unik VW Safari Borobudur, yang mengajak siswa menjelajahi Desa Wisata Borobudur. Dalam eksplorasi ini, mereka mengunjungi rumah produksi makanan tradisional, seperti pembuatan gula merah, kerupuk rengginang, dan mochi.

Baca Juga:  SD Mukrida Siap Wujudkan 'Sekolah Teladan Mulia'

Meita Setianing Mulyadi, M.Pd., wali kelas 6 Al-Baari’, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk memperluas wawasan siswa tentang proses pembuatan makanan yang sering mereka temui sehari-hari.

Belajar di Luar Kelas, Kenangan yang Tak Terlupakan

Study tour ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh siswa. Selain menambah wawasan, perjalanan ini juga mempererat kebersamaan di antara mereka. Keberhasilan acara ini tidak lepas dari kerja keras para guru dan panitia yang telah mempersiapkan kegiatan dengan matang.

Perjalanan ini membuktikan bahwa belajar tidak hanya terbatas di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung di luar sekolah. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memberikan manfaat lebih besar bagi para siswa di masa mendatang. (#)

Jurnalis Bayu Krisna Adji Penyunting Mohammad Nurfatoni