Bazar Ikwamu-Two yang digelar di sepanjang tepi Jalan Raya Pasar Campurejo Panceng Gresik tak hanya menggugah selera namun juga memanjakan mata.
Tagar.co – Di sepanjang tepi Jalan Raya Pasar Campurejo Panceng Gresik, berderet stan makanan yang tidak saja menggugah selera, tapi juga memanjakan mata.
Kamis (7/11/2024) Ikatan Wali Murid MI Muhammadiyah 2 Campurejo, Panceng Gresik (Ikwamu-Two) mengejar bazar. Ada 12 stan bazar makanan yang menjadi pemandangan hidup dan berwarna di sepanjang 50 meter jalanan.
Baca juga: Ikwamu-Two Berburu Inspirasi ke Ikwam SD Mugeb
Setiap stan adalah karya seni mini, meja sederhana yang disulap menjadi atraksi visual dengan dekorasi kreatif.
Anda bisa menemukan berbagai penawaran mulai dari bebek bendul, nasi goreng, ayam bakar chili, hingga nasi rames dan sate gule. Untuk anak-anak, disediakan stand khusus dengan parcel ceria.
Makanan-makanan ini bukan hanya disajikan, tapi disusun dengan hati-hati seperti karya seni. Sate yang dipanggang, bakso yang mengepul, dim sum yang berlapis, dan kue-kue tradisional yang diatur rapi dalam wadah transparan, semuanya menantang pengunjung untuk mencicipi.
Meja-meja ini berbalut taplak kain dengan warna-warna cerah yang selaras dengan jenis makanan. Kain tradisional untuk makanan khas, merah cerah untuk yang pedas, atau hijau untuk menu sehat. Setiap stand dilengkapi dengan papan kecil berisi nama dan harga makanan, disertai ilustrasi yang menggoda.
Baca juga: Dua Ikwam Bertemu Saling Menjaga Silaturahmi
Tidak ada kanopi, namun aroma makanan yang menggugah selera terus mengalir, menciptakan atmosfer bazar yang autentik. Interaksi antara penjual dan pengunjung menjadi lebih intim dan nyata di sini, di mana pengunjung bisa melihat langsung bagaimana makanan mereka disiapkan.
Kontribusi Madrasah
A’Thy Mufazy, S.E., Ketua Ikwamu-Two, menyatakan acara ini bukan hanya tentang makanan, tapi juga tentang mempererat hubungan antara madrasah dengan komunitasnya.
“Ini kesempatan bagi kami untuk menunjukkan bahwa madrasah juga berkontribusi dalam kehidupan sosial sekitar,” ujarnya.
Selain itu, bazar ini membuka jendela kreativitas bagi guru dan wali murid dalam menyajikan makanan. Pendapatan dari penjualan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan madrasah, dari perbaikan gedung hingga bantuan siswa kurang mampu.
Dengan suasana yang terbuka dan interaktif, bazar ini tidak hanya merayakan kuliner, tetapi juga menjadi perayaan komunitas dan kreativitas. (#)
Jurnalis Nurkhan Penyunting Mohammad Nurfatoni