Apa arti kata basyar? Merujuk pada sisi kemanusiaan yang mana basyar itu? Mengapa para Nabi dan Rasul juga menyebut dirinya basyar? Apa pula makna basyarum mislukum, manusia seperti kamu.
Oleh Ustaz Ahmad Hariyadi, M.Si, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam An-Najah Indonesia Mandiri (STAINIM).
Tagar.co – Kata basyar berarti manusia. Selain basyar, ada beberapa kata dalam Al-Qur’an yang juga diterjemahkan oleh bahasa Indonesia sebagai manusia, yaitu insan dan nas.
Penggunaan tiga kata tersebut dalam Al-Qur’an mempunyai penekanan-penekanan yang berbeda. Tulisan ini akan melihat penggunaan kata basyar dalam Al-Qur’an.
Baca juga: Imraah, Wanita Bisa Cari Jalan Sendiri, ke Surga atau Neraka
Basyar (بشر) sebagai bentuk kata benda tunggal (mufrad), disebut sebanyak 36 kali. Beberapa diantaranya Hud/11:27; Yusuf/12:31; Al-Hijr/15:28; Al-Isra’/17:93. Dalam bentuk kata benda ganda (mutsanna), yaitu (بشرين) disebut hanya satu kali yaitu dalam surat Al-Mukminun/23:47.
Basyar disebut dalam konteks kalimat yang berbeda-beda. Secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi lima bagian.
a. Berkaitan dengan kemanusiaan para Nabi dan Rasul, seperti dalam Al-Kahfi/18:110. “Katakanlah sesungguhnya saya adalah basyar seperti kamu …”. Baca juga Fushilat/41:6.
b. Berkaitan dengan kenabian melawan orang kafir. Lihat surat Al-Mukminun/23:33. “Pemuka orang-orang kafir berkata: (orang) itu tidak lain hanyalah basyar seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan dan minum dengan minuman yang kamu minum.”
Baca juga: Unsa, Wanita sebagai Makhluk Pasangan Pria
c. Berkaitan dengan penciptaan manusia, seperti terlihat dalam Shad/38:71 “(Ingatlah) Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya aku akan menciptakan basyar dari tanah.” Lihat juga Ar-Rum/30:20; Al-Furqan/25:54; dan Al-Hijr/15:28.
d. Berkaitan dengan kematian. Lihat Al-Anbiya’/21:34 “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang basyar pun sebelum kamu…”
e. Berkaitan dengan sifat-sifat fisik manusia, seperti dalam surat Yusuf/12:31: “Ketika wanita-wanita Mesir melihat ketampanan Yusuf, mereka berkata: Ya Allah, ini bukan basyar, sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat.”
Biologis
Dari beberapa penggunaan kata basyar tersebut terlihat bahwa pengertian basyar lebih merujuk pada manusia dengan sifat kemateriannya (sifat biologis dan sifat fisik). Manusia yang memakan makanan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca juga: Nisa, Wanita yang Bagaimana?
Pengakuan para Nabi dan Rasul bahwa mereka adalah basyar, mempertegas bahwa mereka itu bukan “manusia super”. Mereka itu basyar, yang ketika tidak makan lapar, ketika kena panah luka. Mereka mengalami pertumbuhan dari kecil, remaja, dewasa, menikah, punya anak, dan kemudian merasakan kematian.
Dari pengertian basyar seperti di atas, maka kata “basyarum mislukum” (manusia seperti kamu) tidak boleh ditafsirkan bahwa para Nabi dan Rasul itu seperti kita dalam hal kecenderungan melakukan kemaksiatan. Sebab kecenderungan melakukan kemaksiatan itu bukan sifat material (biologis dan fisik), melainkan sifat psikologis (spiritual). (#)
Penyunting Mohammad Nurfatoni